Kabar Buruk dari Perbatasan
Pegunungan Kabut Hitam di perbatasan utara adalah sebuah anomali. Kabut pekat yang menyelimutinya seolah menelan semua suara dan cahaya, menciptakan dunia yang terisolasi dan sunyi. Di sinilah tim pengintai elit yang dikirim langsung atas perintah Kaisar Keenam telah menyusup selama dua hari, dan setiap langkah yang mereka ambil semakin menegaskan bahwa ada sesuatu yang sangat salah.
Tim ini terdiri dari tiga orang terbaik. Pemimpin mereka adalah Tuan Ye Qingfeng, Paman dari Ye Zhuxian. Sebagai putra dari Tuan Ye Changjian, ia adalah salah satu ahli tempur paling dihormati di generasinya. Tingkat kultivasinya telah mencapai ranah puncak dari Alam Kebangkitan Beladiri, yaitu Nascent Soul tingkat pertama. Meskipun ini adalah tingkatan terendah dalam ranah Nascent Soul, di seluruh Kekaisaran Qingyuan dan di benua benua lain dalam planet ini, jumlah orang yang berhasil mencapainya sangat sedikit. Di sisinya ada Li Wei, pelacak veteran terbaik kekaisaran, dan Xiao Chen, seorang jenius formasi muda.
Setelah mengikuti jejak aura korup, mereka tiba di sebuah lembah tersembunyi. Di pusat lembah, berdiri sebuah altar batu hitam yang berdenyut dengan cahaya ungu jahat.
“Ini dia sumbernya,” desis Ye Qingfeng. “Energi ini… ini menentang semua prinsip alam.”
Saat ia hendak mengambil sampel, tawa serak yang dingin menggema, dan lima sosok berjubah hitam legam muncul mengepung mereka. Aura yang mereka pancarkan terasa kacau dan jahat.
“Siapa kalian?!” raung Ye Qingfeng sambil menghunus pedangnya.
“Kami? Kami adalah para pemanen,” jawab salah satu sosok itu.
Tanpa peringatan lebih lanjut, mereka menyerang. Ye Qingfeng langsung melepaskan kekuatannya. Sebagai seorang ahli ranah Nascent Soul, setiap gerakannya mengandung kekuatan dahsyat. Ia menerjang maju, pedangnya yang bersinar terang menebaskan busur cahaya keemasan.
Namun, musuh-musuh ini bertarung dengan cara yang aneh. Mereka tidak menandingi kekuatan dengan kekuatan. Serangan Ye Qingfeng yang kuat ditelan oleh tirai bayangan. Serangan mereka sendiri berupa sulur-sulur energi hitam yang bersifat korosif dan bisikan-bisikan aneh yang mengganggu konsentrasi.
Pertarungan berlangsung sengit. Tim Klan Ye jelas lebih unggul dalam teknik bertarung murni, tetapi mereka terus menerus dirugikan oleh sifat aneh dari kekuatan musuh. Formasi pertahanan Xiao Chen terus menerus terkikis, dan Li Wei, sang pelacak, akhirnya terjatuh setelah bahunya terkena serangan korosif yang menembus pertahanannya. Racun hitam mulai menyebar dari lukanya.
Melihat rekannya jatuh, Ye Qingfeng tahu pertarungan ini tidak bisa dilanjutkan. Ia harus mengakhirinya sekarang juga.
“Mundur dan lindungi Li Wei!” perintahnya pada Xiao Chen.
Ye Qingfeng memejamkan mata, mengambil posisi. Ia akan menggunakan jurus pamungkasnya, sebuah teknik pedang kompleks yang membutuhkan kontrol dan output energi masif yang hanya mungkin dilakukan oleh seorang ahli di ranah Nascent Soul.
Dengan raungan penuh amarah, ia meneriakkan nama tekniknya: “Formasi Pedang… Jiwa Naga Emas!”
Untuk menyokong teknik ini, Ye Qingfeng mengerahkan seluruh fondasi kultivasinya. Sebagai seorang ahli ranah Nascent Soul, ia mampu memanifestasikan proyeksi dari jiwa spiritualnya. Di atas kepalanya, sesosok bayi emas ilusi yang merupakan bentuk dari Nascent Soul-nya muncul sekejap, membuka mata, lalu menyalurkan energi murni yang luar biasa ke dalam pedang Ye Qingfeng.
Pedang itu berdengung keras, lalu melesat ke udara, membelah diri menjadi seratus pedang cahaya keemasan yang membentuk formasi seekor naga raksasa. Dengan raungan tanpa suara, naga cahaya itu menerjang ke arah kelima kultivator bayangan.
BOOOOM!
Ledakan dahsyat mengguncang seluruh lembah. Tiga dari kultivator bayangan itu langsung musnah. Dua yang tersisa terlempar jauh, tubuh bayangan mereka tampak tidak stabil. Terkejut oleh kekuatan serangan itu, mereka tidak berani tinggal lebih lama, melebur ke dalam bayang-bayang dan menghilang.
Keheningan kembali menyelimuti lembah. Formasi pedang itu lenyap. Pedang Ye Qingfeng jatuh menancap di tanah.
Ye Qingfeng sendiri terbatuk hebat, menyemburkan seteguk darah segar. Wajahnya pucat pasi. Melancarkan teknik sebesar ini, yang menarik kekuatan dari fondasi kultivasinya sebagai seorang ahli ranah Nascent Soul, telah membuatnya cedera parah dan jiwanya terguncang.
Mereka menang, tetapi dengan harga yang sangat mahal.
“Komandan!” jerit Xiao Chen.
“Aku baik-baik saja,” desah Ye Qingfeng. “Bantu Li Wei.”
Mereka menatap lembah yang porak-poranda itu. Altar hitam itu masih berdiri tegak, cahayanya hanya sedikit meredup. Kemenangan ini sama sekali tidak terasa seperti kemenangan. Fakta bahwa lima musuh tak dikenal mampu memaksa seorang ahli ranah Nascent Soul hingga terluka parah adalah sebuah kenyataan yang menakutkan.
“Kita… kita kembali,” kata Ye Qingfeng dengan suara serak, tekadnya mengeras di tengah rasa sakit. “Segera. Seluruh kekaisaran harus tahu apa yang bersembunyi di kegelapan ini.”