Bab 10: "Bilah Api dan Es: Takdir yang Terbakar"

Prolog: Momen Kritis di Puncak Menara

Ledakan uap panas yang dipicu oleh Xiao Yue mengguncang puncak Menara Observasi Utara, mengoyak udara dingin Floating Cloud City. Uap putih tebal mengepul, membakar dan membutakan pandangan para Silver Enforcer dan Komandan mereka. Di tengah kekacauan yang tiba-tiba itu, Lan Tian, dengan pedang End of Sorrow di tangannya yang kini memancarkan cahaya merah aneh, menerobos kabut.

Reaksi Komandan Enforcer: Komandan itu, yang identitasnya kini terungkap sebagai Jenderal Valerius, pemimpin tertinggi Pasukan Perak di wilayah ini, meraung marah. Ledakan uap itu, meskipun tak melukainya secara fatal, telah menyebabkan beberapa Enforcer di sekitarnya tersengat parah dan mundur. Mata Valerius, yang sepasang dengan mata Lan Tian, kini menatapnya dengan kebencian murni.

"Lan Tian! Kau akan menyesali kebodohanmu! Kau baru saja mengorbankan dirimu untuk monster itu!" teriak Valerius, mengarahkan Emberfrost Cannon yang masih memancarkan energi tak stabil ke arah Lan Tian. Meriam itu, meskipun baru saja mengalami overheat akibat uap, mulai mengisi ulang dengan kilatan es dan api.

Kondisi Xiao Yue: Terlepas dari ikatannya, Xiao Yue terbatuk-batuk, tubuh esnya berderak akibat tekanan yang ia picu. Kekuatannya telah terkuras drastis, namun senyum getir masih terukir di bibirnya. Ia telah berhasil mengalihkan perhatian, memberikan Lan Tian kesempatan yang sangat sempit.

Fase Kedua Pedang End of Sorrow: Darah Lan Tian terus meresap ke dalam End of Sorrow. Bilah pendek bercahaya merah itu kini memanjang, seolah bilah itu sendiri terbuat dari api cair yang membeku menjadi es. Suara mendesis samar terdengar, seolah pedang itu hidup.

Kemampuan Terbuka: Sorrow's Embrace: Pedang itu dapat memancarkan gelombang energi panas yang membakar, mampu melelehkan es padat dan menciptakan uap tebal untuk menyembunyikan gerakan. Namun, setiap penggunaan akan menguras 3% dari segel darah Lan Tian.

Lan Tian merasakan panas yang aneh dari pedangnya, kontras dengan dinginnya tubuhnya. Dia tahu ini adalah pertanda, petunjuk dari leluhur, sebuah jalan yang harus dia ikuti.

Pertarungan di puncak menara menjadi pertarungan hidup dan mati, bukan lagi hanya tentang melarikan diri. Jenderal Valerius adalah musuh yang jauh lebih tangguh daripada yang Lan Tian hadapi sebelumnya, seorang kultivator puncak Nascent Soul dengan pengalaman bertahun-tahun dalam pertempuran dan strategi.

Jenderal Valerius: Master Emberfrost: Valerius bukan hanya ahli es, tetapi juga api. Dia melancarkan serangan kombinasi es dan api:

Blazing Hail: Hujan es yang dibakar, melesat seperti proyektil mematikan.

Frozen Inferno Shield: Perisai es yang dilapisi api, mampu menangkis serangan fisik dan sihir.

Valerius bergerak dengan presisi, matanya memindai setiap gerakan Lan Tian, mencari celah. Dia jelas telah mempelajari kekuatan klan Lan. "Kekuatan esmu tidak akan berguna melawanku, darah terkutuk!" raungnya.

Perlindungan Lan Tian dan Xiao Yue:

Prioritas Utama: Lan Tian tahu ia harus melindungi Xiao Yue. Ia mengaktifkan Absolute Zero Domain (penggunaan pertamanya setelah cooldown). Radius 10 meter di sekelilingnya membeku, memperlambat semua proyektil Blazing Hail Valerius menjadi butiran es yang melayang lambat. Ini memberi mereka waktu berharga.

Namun, Valerius memanfaatkan celah di Absolute Zero Domain, ia melempar bola es yang diselimuti api ke arah Xiao Yue yang terikat. Tanpa berpikir, Lan Tian menggunakan tubuhnya sebagai perisai, menerima serangan itu, dan memaksakan penggunaan Cryogenic Touch pada dirinya sendiri—kekuatan Xiao Yue yang kini ia miliki sebagian. Rasa dingin menyelimuti lukanya, menghentikan pendarahan, tetapi nyeri yang menusuk tetap ada.

Pertarungan yang Mendorong Batas:

Lan Tian menyadari pedangnya, End of Sorrow, adalah kunci. Ia mulai menggunakannya secara ofensif. Setiap ayunan End of Sorrow kini tidak hanya memotong, tetapi juga meninggalkan jejak uap panas di udara, melelehkan es yang dilewati dan menciptakan lapisan kabut tipis yang menyulitkan pandangan Valerius. Ini adalah penggunaan pertama dari Sorrow's Embrace.

Ia menggunakan Frostbone Claw (penggunaan pertama dari tiga yang tersisa), menyerang Valerius dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Valerius menangkisnya dengan Frozen Inferno Shieldnya, menciptakan benturan es dan api yang memekakkan telinga.

Pertarungan mereka bergerak cepat di antara puing-puing menara. Lan Tian memanfaatkan setiap retakan es dan pilar yang runtuh untuk bergerak, kadang menghilang dengan Frostwalk untuk sesaat, membuat Valerius frustrasi.

Momen Terobosan (Titik Balik Kekuatan):

Valerius, yang marah karena tidak bisa mendaratkan pukulan telak, memutuskan untuk mengakhiri ini. Dia mengarahkan Emberfrost Cannon padanya. Kali ini, Lan Tian tidak bisa menghindar.

Dalam sekejap keputusasaan, saat Emberfrost Cannon menembak, Lan Tian secara naluriah mengangkat End of Sorrow. Pedang itu bereaksi. Bilahnya menyala lebih terang, dan energi es serta api yang luar biasa dari meriam itu, alih-alih menghancurkannya, malah tersedot masuk ke dalam pedang!

Pedang itu bergetar hebat. Mark of Thawing Sorrow di dada Lan Tian juga berdenyut gila-gilaan. Kekuatan es dan api, yang sebelumnya terpisah dan saling berlawanan, kini bersatu di dalam dirinya melalui pedang.

Lonjakan Kekuatan: Segel darah Lan Tian melonjak lagi, mencapai 95%. Kekuatan Absolute Zero Domain meningkat, kini ia bisa mempertahankannya lebih lama dan lebih kuat. Frostbone Claw menjadi lebih tajam.

Setelah menyerap energi Emberfrost Cannon, Lan Tian merasa energinya meluap. Ia meluncurkan serangan balasan. Jenderal Valerius, yang terkejut melihat senjatanya diserap, mencoba mundur, tetapi Lan Tian lebih cepat. Dengan kombinasi Frostbone Claw dan serangan Sorrow's Embrace dari End of Sorrow, ia memaksa Valerius berlutut.

"Mengapa?! Mengapa kau membunuh klanku? Mengapa kau menciptakan Celestial itu?" Lan Tian bertanya, suaranya dingin dan penuh amarah yang terkontrol.

Valerius yang Terpaksa Mengaku: Dengan luka parah dan terpojok, Valerius, yang kini dilumpuhkan oleh gabungan kekuatan es dan api Lan Tian, terpaksa mengungkapkan kebenaran yang lebih gelap dari yang bisa dibayangkan.

"Klan Lan... mereka gila! Mereka ingin mengendalikan esensi kosmik itu untuk membangun kembali dunia di bawah pemerintahan mereka, dunia es yang sempurna!" Valerius batuk darah. "Kami tidak membunuh mereka semua. Kami menyegel esensi Celestial itu, dan membunuh para fanatik yang ingin menggunakannya! Klan Lan terlalu berbahaya!"

"Celestial itu... dia bukan makhluk hidup biasa. Dia adalah manifestasi dari Kesedihan Beku Alam Semesta," lanjut Valerius. "Dia 'memakan' emosi bahagia, itu sebabnya klanmu harus 'sunyi'. Semakin banyak kesedihan, semakin lemah dia. Kami, Pasukan Perak, kami juga mengendalikan sebagian kecil dari kekuatan itu untuk melindungi umat manusia, bukan menguasainya."

Valerius mengungkap bahwa mereka ingin memurnikan dan mengendalikan sepenuhnya Frostbone Celestial menggunakan Lan Tian dan darah Lan terakhir, bukan untuk menghancurkannya. "Project Emberfrost adalah cara kami untuk mengikatnya, menciptakan keseimbangan antara es dan api. Kekuatanmu, bocah... itu adalah kunci keseimbangan!"

Konflik Internal Baru: Pengungkapan ini menghantam Lan Tian seperti palu. Klan Lan bukan korban, tetapi penyebab. Pasukan Perak bukan hanya musuh, tetapi pihak yang mencoba mengendalikan bahaya yang ditinggalkan klannya. Dunia tidak hitam dan putih.

Kesadaran Xiao Yue: Xiao Yue, meskipun terikat, telah mendengar semuanya. Matanya yang es dan mata kanannya yang normal menatap Lan Tian dengan campuran rasa bersalah dan pengertian. Ia telah menjadi bagian dari skema yang rumit ini.

Sebelum Lan Tian bisa mencerna semua informasi itu, bala bantuan Pasukan Perak tiba. Puluhan Silver Enforcers mengepung puncak menara. Namun, Jenderal Valerius, meskipun terluka parah, menghentikan mereka.

"Cukup! Dia adalah kunci! Bawa mereka hidup-hidup!" perintah Valerius, menatap Lan Tian dengan tatapan rumit, campuran putus asa dan harapan. "Lan Tian, dengan kekuatanmu yang baru, kau adalah manifestasi sempurna dari keseimbangan yang kami cari. Bergabunglah dengan kami. Bantu kami mengendalikan Celestial. Kita bisa menyelamatkan dunia!"

Tawaran Berat: Valerius menawarkan aliansi. Dia akan membantu menyembuhkan Xiao Yue sepenuhnya, memberikan akses ke sumber daya Pasukan Perak, dan mengungkapkan semua rahasia tentang Frostbone Celestial. Sebagai gantinya, Lan Tian harus membantunya mengendalikan Celestial melalui "Project Emberfrost" yang telah disempurnakan.

Pilihan Sulit bagi Lan Tian:

Pilihan 1 (Terima Aliansi): Bergabung dengan Pasukan Perak. Xiao Yue akan disembuhkan. Lan Tian akan menjadi alat utama mereka, mengendalikan Celestial tapi hidup di bawah kendali Pasukan Perak. Ini adalah jalan yang aman untuk Xiao Yue, namun penuh kompromi.

Pilihan 2 (Menolak dan Bertarung): Menolak tawaran Valerius dan melawan Pasukan Perak yang berjumlah puluhan. Ini berarti bahaya besar bagi Xiao Yue yang masih terikat, dan kemungkinan kematian.

Pilihan 3 (Jalan Sendiri): Menggunakan kekuatan barunya untuk kabur bersama Xiao Yue, mencari cara sendiri untuk mengendalikan Celestial dan menyelamatkan Xiao Yue. Ini adalah jalan yang paling tidak pasti, namun Lan Tian mempertahankan kebebasannya.

Lan Tian menatap Valerius, lalu ke Xiao Yue yang kini menatapnya dengan penuh harap. Ia teringat akan bisikan Xiao Yue di Badai Halusinasi: "Jangan percaya mereka..." Pengkhianatan Sect of Silent Mourning, kebohongan klannya sendiri, dan kini tawaran ini.

Dengan suara yang lebih jelas dan lebih kuat dari sebelumnya, Lan Tian menjawab: "Aku tidak akan menjadi bonekamu. Atau boneka klanku. Atau boneka siapa pun."

Lan Tian tidak lagi peduli pada kata-kata. Ia telah memilih. Dengan kekuatan 95% darah Lan, ia bergerak cepat. Ia menggunakan Sorrow's Embrace dari End of Sorrow untuk menyelimuti dirinya dan Xiao Yue dengan kabut uap panas yang membakar, membingungkan Pasukan Perak.

Aksi Cepat Lan Tian:

Ia melesat ke arah Xiao Yue, dengan cepat memotong Frostbane Chains yang mengikatnya menggunakan bilah End of Sorrow yang kini memancarkan aura panas. Rantai itu mendesis, meleleh.

Dengan Xiao Yue di sampingnya, ia meluncurkan Absolute Zero Domain yang kini lebih luas dan lebih intens. Para Enforcer yang masuk ke dalamnya langsung membeku, tubuh mereka kaku, namun tidak hancur. Ini adalah tampilan kekuatan yang jauh melampaui Nascent Soul biasa.

Xiao Yue, yang kini bebas, menggunakan Cryogenic Touch-nya untuk membekukan luka-luka Lan Tian yang menganga akibat Soulfrost Bomb dan serangan Valerius, meringankan bebannya.

Valerius yang Terkejut dan Ancaman Besar: Jenderal Valerius, yang terluka parah, membelalakkan mata melihat kekuatan Lan Tian. "Mustahil... dia bukan sekadar manifestasi! Dia telah menyerap esensi kedua kekuatan!"

Bilah Takdir Terungkap: Emberfrost Blade:

Lan Tian mengangkat End of Sorrow tinggi-tinggi. Dengan 95% darah aktif, pedang itu bergetar hebat. Aura es dan api yang diserap dari Emberfrost Cannon kini menyatu sepenuhnya dengan pedang.

Pedang itu meledak dalam pancaran cahaya, bilahnya melebar, dan namanya berubah. Bukan lagi End of Sorrow, melainkan Emberfrost Blade—pedang yang menggabungkan esensi api dan es.

Kemampuan Baru Emberfrost Blade:

Twin Nova Slash: Mengeluarkan tebasan ganda es dan api yang saling berlawanan, menciptakan ledakan energi yang melumpuhkan lawan.

Elemental Absorption: Mampu menyerap dan menetralkan serangan energi berbasis es atau api.

Konsekuensi: Setiap penggunaan menghabiskan 10% dari segel darah Lan Tian.

Melarikan Diri: Dengan kekuatan Emberfrost Blade, Lan Tian melancarkan serangan Twin Nova Slash ke arah Pasukan Perak, menciptakan ledakan yang mengacaukan mereka. Dengan Xiao Yue di sisinya, ia melompat dari puncak menara, menggunakan kombinasi Frostwalk dan Sorrow's Embrace untuk menciptakan kabut dan meluncur turun dengan cepat.

Epilog: Jejak Baru Menuju Takdir yang Belum Tergambar

Lan Tian dan Xiao Yue mendarat dengan keras di pinggir Floating Cloud City, meninggalkan kekacauan di belakang mereka. Keduanya lelah, terluka, namun jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Ikatan yang Diperkuat: Xiao Yue memegang tangan Lan Tian. Tangannya yang beku bersentuhan dengan tangan Lan Tian yang mati rasa, sebuah simbol dari ikatan mereka yang kini lebih kompleks, terjalin oleh es dan api, kesedihan dan pengorbanan.

"Kita... ke mana sekarang?" tanya Xiao Yue, suaranya masih parau, matanya menatap Lan Tian dengan campuran rasa takut dan harapan.

Arah yang Tidak Pasti: Lan Tian menatap ke arah timur, ke mana Frostbone Celestial menghilang. Lalu ke utara, ke mana Altar Starvefrost berada. Dan ke barat, ke arah gunung-gunung yang kini "dibersihkan" oleh Celestial.

Pedang Emberfrost Blade di tangannya memancarkan cahaya es dan api yang lembut. Di dadanya, Mark of Thawing Sorrow berdenyut, bukan lagi hanya rasa sakit, melainkan sebuah kompas menuju takdir yang belum terlukis. Jiwa leluhur dalam medali itu membisikkan sesuatu, tetapi kini lebih samar, seolah terhalang oleh kekuatan baru.

Kekuatan yang Bertumbuh, Beban yang Menjelang: Lan Tian kini memiliki kekuatan yang ia butuhkan untuk menghadapi Frostbone Celestial, tetapi ia juga menyadari beban yang lebih besar telah memikulnya. Dia bukan lagi hanya korban atau sekadar pembalas dendam. Dia adalah kunci, titik keseimbangan antara dua kekuatan primordial, es dan api.

Ancaman yang Mengintai:

Di belakang mereka, Jenderal Valerius, meskipun terluka parah, berhasil bangkit. Ia mengamati jejak Lan Tian dan Xiao Yue. "Ini belum berakhir, Keturunan Terakhir. Pertarungan sejati baru saja dimulai. Kekuatanmu, jika tidak dikendalikan, akan menghancurkanmu. Dan dunia."

Di kejauhan, auman Frostbone Celestial terdengar lagi, lebih dekat, lebih kuat. Ia merasakan kehadiran Emberfrost Blade dan ikatan baru antara Lan Tian dan Xiao Yue. Itu adalah auman kemarahan, namun juga sebuah undangan ke pertarungan terakhir.

Lan Tian, dengan Xiao Yue di sisinya, mulai melangkah. Bukan ke arah mana pun yang pasti, tetapi ke arah takdir yang memanggil, sebuah jalan yang akan membawanya berhadapan langsung dengan makhluk purba yang mengutuk klannya, dan rahasia alam semesta itu sendiri.

(Bab 10 Selesai)