Langit di atas Desa Qingyun membara seperti besi membara. Asap hitam membumbung dari rumah-rumah jerami yang dilalap api, membawa aroma daging hangus dan tanah yang terbakar. Jeritan terakhir telah padam, berganti dengan gemerisik puing berjatuhan dan desau angin yang menyapu abu ke arah barat.
Di tengah pusaran kehancuran itu, Lan Tian berdiri.