Bab 6: "Penjara Tulang Beku"

Prolog: Jejak Darah Naga di Gurun Es

Tiga hari setelah insiden di Nirvana Peak, Lan Tian melangkah terhuyung-huyung melintasi Gurun Es Terkutuk, menggendong Xiao Yue yang semakin lemah dalam dekapannya. Badai salju abadi menderu, mencambuk wajahnya dengan butiran es, seolah alam menentang setiap langkahnya. Tubuh Lan Tian, yang sudah lelah dan babak belur, menyeret langkah di antara hamparan putih tak berujung, sementara Mark of the Silent di dadanya berdenyut lemah, memancarkan hawa dingin yang menusuk tulang.

Kondisi Tim Saat Ini:

Lan Tian:

Segel Darah: Tetap terkunci di 45%, memberikan stabilitas, namun juga batasan.

Senjata: Winter's End—lapisan es abadi pada bilahnya mulai retak halus, memancarkan aura yang lebih tidak stabil.

Cedera: Tangan kanannya mati rasa dan membeku, iga kiri patah, membuat setiap gerakan menjadi siksaan.

Xiao Yue:

Kutukan Penyayat Jiwa: Kutukan itu telah merambat jauh hingga ke lehernya, urat-urat hitam seperti jaring laba-laba kini terlihat jelas di bawah kulitnya.

Senjata: Moonlight Dagger—bilahnya retak parah, hampir tak bisa digunakan.

Tingkat Kesadaran: Hanya 40% sadar, 60% dalam kondisi antara sadar dan pingsan.

Di kejauhan, di tengah badai salju yang tak pernah reda, Penjara Tulang Beku (Prison of Frostbone) muncul seperti rahang naga raksasa yang membeku—pilar-pilar es setinggi gunung menjulang, diselimuti rantai tebal sebesar badan manusia, menjebak sesuatu yang mengerikan di dalamnya.

Sebelum mencapai Penjara Tulang Beku, terbentanglah jembatan es purba sepanjang 300 meter yang menghubungkan daratan dengan struktur penjara itu. Ketika Lan Tian melangkah di atasnya, sebuah patung Frost Revenant raksasa di tengah jembatan tiba-tiba hidup, mata esnya menyala—makhluk purba ini setara dengan kultivator tingkat Nascent Soul Awal.

Pertempuran Fase 1:

Serangan Frost Revenant:

Absolute Zero Breath (Napas Nol Mutlak): Sebuah embusan napas es yang mematikan, nyaris membekukan Xiao Yue dalam pelukan Lan Tian. Hawa dinginnya menembus bahkan jubah tebal.

Glacial Claw (Cakar Gletser): Cakar es raksasa yang merobek bahu Lan Tian, membuat darahnya membeku seketika.

Kelemahan Penjaga:

Inti energi esnya terletak di lutut kanan.

Ada jeda lambat 0,3 detik setelah setiap serangan berat.

Strategi Lan Tian:

Memancing serangan dengan menggunakan kemampuan Frostwalk (menghilang dalam es selama 3 detik) untuk menghindari serangan fatal dan menciptakan celah.

Xiao Yue, meskipun sekarat, mengumpulkan sisa kekuatannya dan melemparkan Moonlight Dagger yang retak—sebuah tindakan putus asa yang berhasil mengalihkan perhatian Frost Revenant.

Memanfaatkan momen itu, Lan Tian mengayunkan Winter's End dan menusukkannya tepat di sendi lutut Frost Revenant, menargetkan inti energinya.

KRAK!

Suara retakan es memekakkan telinga. Penjaga itu menjerit kesakitan, tubuhnya yang masif ambruk ke jembatan es, namun...

Fase 2 Teraktifasi: Patung Frost Revenant pecah berkeping-keping, dari dalamnya muncul sesosok True Frostbone Wisp—jiwa es murni yang memancarkan aura kuno dan dingin.

"Hanya darah Lan yang terkutuk boleh lewat..." bisik Wisp itu, suaranya seperti embusan angin musim dingin yang menusuk.

Jiwa es itu tidak menyerang. Sebaliknya, ia melayang di depan Lan Tian, dan dari tubuhnya memancar gelombang energi yang menciptakan ilusi masa lalu yang sangat nyata, menyeret Lan Tian ke dalam kenangan paling gelap dan paling menyakitkan.

Memori 1: Pembantaian Klan Lan (Ilusi yang Paling Terlupakan)

Lan Tian, yang masih berusia 7 tahun, menyaksikan dengan mata terbelalak saat orang tuanya dikepung oleh dua belas Silver Enforcer yang tak kenal ampun.

Ilusi itu memutar ulang adegan terakhir sebelum sang ayah, dengan napas terakhirnya, melemparkan Lan Tian kecil ke dalam portal penyelamatan, menyelamatkannya dari pembantaian.

Memori 2: Asal-usul Kutukan (Kebenaran yang Terkubur)

Ilusi berubah. Sosok Frostbone Celestial muncul—naga es primordial tanpa mata, tubuhnya terbuat dari tulang dan es. Ia sedang mengikat kontrak mengerikan dengan leluhur klan Lan.

"Kami berikan kekuatan... sebagai ganti kemampuan merasakan kebahagiaan," gema suara Celestial, perjanjian yang mengutuk seluruh garis keturunan Lan untuk hidup dalam kesunyian emosional.

Reaksi Lan Tian:

Lan Tian tetap diam sepanjang seluruh ilusi, wajahnya tanpa ekspresi, meskipun badai emosi bergejolak di dalam dirinya. Ia menyaksikan tragedi masa lalu dan kebenaran pahit tentang klannya.

Saat Wisp berbisik dengan nada menggoda, "Kau ingin balas dendam?"

Jawaban Lan Tian adalah sebuah tindakan. Ia menggenggam erat pedang Winter's End hingga telapak tangannya berdarah, membiarkan rasa sakit fisik memadamkan badai emosi.

"Passed. You're indeed one of them." Suara Wisp itu kembali, kini dengan nada pengakuan.

Jembatan es di belakang mereka mulai mencair, membuka jalan menuju inti Penjara Tulang Beku, seolah-olah Lan Tian telah membuktikan dirinya layak untuk melangkah lebih jauh.

Inti dari Penjara Tulang Beku adalah sebuah ruangan bundar raksasa, seluruhnya terbuat dari es dan tulang. Di tengahnya terdapat:

Frozen Dragon Bloodfall (Air Terjun Darah Naga Beku): Sebuah aliran darah yang membeku menjadi es, mengalir dari langit-langit ke kolam di bawah.

Mayat Frostbone Celestial yang mengerikan, terbuat dari tulang naga setinggi 50 meter, dirantai kuat ke dinding ruangan.

Tujuh Silver Enforcer (Golden Core Puncak), bersama satu Commander Enforcer (Nascent Soul), sedang melakukan ritual rumit di sekitar mayat Celestial.

Pengakuan Mengejutkan dari Commander Enforcer: Melihat Lan Tian dan Xiao Yue tiba, Commander Enforcer, yang mengenakan topeng perak yang lebih rumit, menghentikan ritualnya dan berbicara dengan nada dingin. "Kami bukan pembunuh klan Lan... Kami adalah penjaga yang mencegah kutukanmu terbangun sepenuhnya!"

Ritual Mereka Terungkap: Commander Enforcer menjelaskan bahwa ritual yang mereka lakukan adalah untuk menyegel kembali Frostbone Celestial yang mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Ritual ini, katanya, membutuhkan darah Lan terakhir—darah Lan Tian—sebagai kunci untuk mengunci Celestial selamanya.

Konflik Internal Lan Tian dan Kebenaran Xiao Yue:

Xiao Yue, yang kini sadar sepenuhnya dan mendengar pengakuan itu, berteriak lemah, "Jangan percaya! Aku melihat mereka membunuh orang tuamu! Jangan biarkan mereka membohongimu!"

Pada saat yang sama, medali di dada Lan Tian berdenyut kencang, mengeluarkan pesan samar: "Pilihan ada padamu."

Epilog: Pilihan Sunyi yang Tidak Terduga

Lan Tian berdiri di persimpangan jalan, dihadapkan pada tiga pilihan yang mengerikan:

Membantu Enforcer: Menyegel Celestial, menyelamatkan dunia dari ancaman purba, namun kekuatan klan Lan dalam dirinya akan hilang selamanya, dan ia akan kehilangan kesempatan menyembuhkan Xiao Yue.

Membunuh Commander: Mengambil darah naga yang membanjiri di dekatnya untuk membuka segel darahnya hingga 100%, berisiko membangkitkan Frostbone Celestial sepenuhnya dan membawa kehancuran.

Menggunakan Frostwalk: Kabur bersama Xiao Yue, namun kutukan penyayat jiwa pasti akan membunuhnya jika tidak segera diobati.

Keputusan Lan Tian: Ia mengangkat pedang Winter's End tinggi-tinggi...

Lalu menancapkannya ke tanah dengan kekuatan penuh, membelah formasi ritual para Enforcer dan menghentikan mereka!

"Aku memilih jalan keempat."

Darahnya yang "terbuka 45%" mulai mengalir dari Mark of the Silent ke Frozen Dragon Bloodfall. Es di air terjun itu bergemuruh, dan perlahan berubah warna menjadi merah tua, seolah-olah darah kuno mulai mencair.

Suara Frostbone Celestial yang terantai bergema dalam ruang penjara, mengguncang fondasi es: "SUMPAH ITU TELAH DILANGGAR."

(Bab 6 Selesai)