BAB 5: Ujian Darah Sunyi

Puncak Nirvana Peak yang menjulang di hadapan mereka tidak diselimuti salju, melainkan diwarnai semburat merah darah yang aneh, seolah-olah gunung itu sendiri terluka. Di puncaknya, sebuah monolit batu raksasa berdenyut dengan urat cahaya merah, permukaannya terukir rune kuno klan Lan yang tak dikenal. Teriakan Pasukan Perak masih sayup-sayup terdengar dari bawah, menandakan pengejaran yang tak kunjung usai, namun di ketinggian ini, hanya ada tiga hal:

Lan Tian, yang kini nyaris roboh, bersandar pada bahu Xiao Yue, setiap langkahnya diiringi suara berderak dari tulang rusuknya yang retak.

Medali perunggu kuno yang melayang di udara, memancarkan cahaya lembut sebelum akhirnya menyatu ke dalam monolit batu, seolah-olah ia telah menemukan tempat asalnya.

Tulisan kuno yang menyala di atas gerbang batu yang kini terbuka: "Hanya yang Sunyi yang Akan Mewarisi."

Xiao Yue terbatuk, sedikit darah menetes dari bibirnya. Ia melihat tulisan itu, lalu menatap Lan Tian. "Klanmu ini memang suka teka-teki... Cepat, Pasukan Perak akan segera sampai!"

Lan Tian, dengan sisa tenaganya, mengangkat telapak tangannya dan menekan ke permukaan monolit. Darah klannya yang kini "terbuka 50%" bereaksi seketika—batu itu tidak hanya bersinar, tetapi perlahan mencair, membentuk sebuah pusaran energi yang berputar-putar, siap menelan mereka.

Pusaran energi itu memuntahkan mereka ke sebuah koloseum pedang mengambang, sebuah dimensi yang seluruhnya terdiri dari bilah-bilah pedang yang melayang di udara. Di tengahnya, sebuah bayangan etereal berbentuk jubah biru melayang—sisa jiwa leluhur klan Lan.

Aturan Ujian:

"Berikan satu goresan padaku."

Senjata: Lan Tian harus memilih dari puluhan ribu pedang yang bertebaran di sekelilingnya, masing-masing pedang tersegel oleh darah klan Lan.

Peringatan Xiao Yue: "Itu Jian Wuying—'Sword Saint' yang legendaris, pendiri gaya pedang 'Frozen Serenity Style'! Ini bukan tentang mengalahkannya, hanya satu goresan saja—"

Namun, Lan Tian tidak menunggu lebih lama. Matanya tertuju pada satu pedang—yang paling berkarat dan tampak usang di antara semua pedang megah lainnya. Ia meraihnya. Sebuah nama menyala di bilah pedang itu: ***"Ashen Despair"***.

Leluhur Jian Wuying mengangkat alis eterealnya. "Kau memilih pedang kegagalan terbesarku?" suaranya bergema, penuh rasa ingin tahu.

Dinamika Pertarungan:

Gaya Jian Wuying: ***"Frozen Serenity"***—gaya pedang yang menakutkan, di mana sang leluhur hampir tak bergerak, menangkis setiap serangan dengan ketenangan absolut, lalu membalas dengan serangan balik secepat dan sedahsyat pergeseran gletser.

Keunggulan Lan Tian: Darahnya yang telah terbuka 50% memungkinkannya untuk merasakan sword intent—niat pedang musuh—sebuah keuntungan vital meskipun ia terluka parah.

Lima Menit Pertempuran yang Penuh Penderitaan:

Lan Tian gagal melakukan 47 serangan berturut-turut. Setiap usahanya ditepis dengan mudah, setiap serangan balik Jian Wuying begitu presisi.

Lengan kirinya terlepas dari bahunya setelah menerima serangan balik telak, darah memercik di udara koloseum.

Energi spiritualnya kini tersisa 1%, nyaris habis total. Satu-satunya alasan ia masih bisa bergerak adalah karena kekuatan yang ditarik langsung dari darah klannya.

Terobosan Tak Terduga: Di tengah rasa sakit yang hebat dan keputusasaan, Lan Tian melihatnya—kelingking Jian Wuying berkedut samar sebelum setiap serangan balik! Sebuah kebiasaan tak terduga, mungkin sisa dari cedera lama yang tak kasat mata.

Serangan Terakhir: Lan Tian berpura-pura menyerang bagian atas, mengarahkan pedangnya ke kepala leluhur. Namun, di detik terakhir, ia mengubah arah. Pedang ***"Ashen Despair"***, yang rapuh namun tajam, mengincar bagian bawah lengan leluhur yang terbuka.

Sang leluhur tersenyum tipis, senyum bangga dan mengenali. Ia membiarkan pedang itu menggores lengannya dengan ringan.

"Ujian pertama selesai. Hadiah: 'Frostbite Mantra' (Dasar)."

Pengetahuan kuno dan mendalam membanjiri pikiran Lan Tian seketika:

Kontrol Ice Qi (Tier Pemula): Kemampuan dasar untuk memanipulasi energi es.

Satu jurus awal: ***"Glacial Nail"***—kemampuan untuk membekukan luka internal musuh dari dalam.

Ruang kedua yang mereka masuki adalah sebuah perpustakaan sunyi, namun yang menarik perhatian adalah pemandangan aneh di tengah ruangan: sebuah jantung raksasa yang berdetak pelan, membeku dalam blok es transparan. Sebuah gulungan kuno muncul di depannya, melayang di udara:

"Rahasia Klan Lan: Kutukan Darah Sunyi."

Pembongkaran Rahasia Klan Lan: Gulungan itu mengungkap kebenaran mengerikan:

Kekuatan luar biasa klan Lan tidak berasal dari bakat alami, melainkan dari tindakan memusnahkan emosi dan ikatan pribadi. Semakin seseorang 'sunyi' dari emosi, semakin kuat darahnya.

Darah mereka bukanlah murni manusia; itu adalah setengah-entitas, hasil dari kesepakatan kuno yang dibuat dengan entitas primordial yang dikenal sebagai ***"Frostbone Celestial"***.

Untuk mencapai pembukaan penuh (100%) dari segel darah ini, dibutuhkan dua syarat brutal:

Mandi dalam darah beku True Dragon.

Membunuh seseorang yang 'dicintai' atau memiliki ikatan positif apa pun.

Wajah Xiao Yue memucat pasi saat ia membaca gulungan itu. "...Pantas saja mereka dibasmi," bisiknya, suaranya dipenuhi kengerian dan pengertian.

Reaksi Lan Tian: Ia hanya menatap gulungan itu selama sepuluh detik yang terasa sangat panjang, matanya dingin dan tak terbaca. Kemudian, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia mengangkat tangannya dan membakar gulungan itu menjadi abu.

"Ujian kedua selesai. Hadiah: 'Rimeblade Inheritance' (Senjata)."

Pedang "Ashen Despair" yang ada di tangan Lan Tian tiba-tiba hancur menjadi debu. Dari debu itu, sebuah pedang baru terbentuk, jauh lebih indah dan mematikan:

***"Winter's End"***: Pedang bersarung es permanen yang memancarkan aura dingin yang menusuk. Kemampuannya yang paling menakutkan adalah memotong saluran Qi musuh.

Kelemahan: Setiap penggunaan Winter's End menyedot 5% kemurnian darah Lan Tian, secara efektif mengembalikan progres pembukaan segel darahnya.

Saat Lan Tian dan Xiao Yue kembali ke luar gerbang, keenam Silver Enforcer (Golden Core Puncak) yang menjadi bagian dari pasukan utama sudah menunggu mereka, membentuk formasi mengancam.

Kondisi Lan Tian Saat Ini:

Alat Baru: Ia kini memiliki akses ke Frostbite Mantra (yang hanya bisa digunakan sekali saat ini) dan pedang Winter's End.

Cedera: Lengan kirinya masih terlepas, dan kaki kanannya mulai membeku karena efek samping awal dari penggunaan Winter's End yang berlebihan.

Rencana Xiao Yue: Xiao Yue, meskipun terluka, berpikir cepat. "Aku akan memancing mereka ke Zona Qi Mati—area di puncak ini di mana Qi tidak dapat digunakan sama sekali. Kau serang mereka setelah itu!"

Jebakan yang Berhasil (dengan Pengorbanan):

Xiao Yue menggunakan ***"Moon Veil Dance"***, sebuah ilusi yang memukau, berhasil memancing empat dari enam Silver Enforcer menjauh dari Lan Tian.

Lan Tian menyergap dua Silver Enforcer yang tersisa di Zona Qi Mati:

Ia menggunakan jurus "Glacial Nail" yang baru ia pelajari, membekukan jantung salah satu lawan dari dalam.

Pedang Winter's End terhunus untuk pertama kalinya dalam pertempangan, bilahnya memancarkan cahaya es. Ia membelah dua lawan yang tersisa dengan satu ayunan mematikan. Namun, harga yang harus dibayar mahal: segel darahnya turun drastis menjadi 45%!

Biaya yang Menyakitkan: Saat Lan Tian menyelesaikan serangannya, Xiao Yue menjerit. Ia berhasil meloloskan diri dari empat Enforcer lainnya, namun salah satu dari mereka berhasil menyerang. Xiao Yue terkena kutukan penyayat jiwa yang parah tepat di dantiannya, sumber kekuatannya.

Epilog: Tujuan Sejati Medali

Saat fajar menyingsing, memandikan puncak Nirvana Peak dengan cahaya keemasan, medali perunggu yang semula menyatu dengan monolit kini terbang dan menyatu ke dada Lan Tian, meninggalkan sebuah tanda bercahaya—***"Mark of the Silent"*** klan Lan.

Efek Permanen dari Mark of the Silent:

Segel Darah: Terkunci di 45% dan tidak akan bisa turun lagi, memberikan stabilitas yang belum pernah ada sebelumnya.

Kemampuan Baru: ***"Frostwalk"***—kemampuan untuk menembus dan bergerak melalui es selama tiga detik, dapat digunakan sekali sehari.

Xiao Yue tersandung dan terjatuh ke tanah, tubuhnya gemetar. Ia menatap Lan Tian dengan mata berlinang, berbisik dengan suara lemah: "Pertanyaanku... Apa kau benar menyelamatkanku dulu... hanya karena aku tak menghalangi gua itu?"

Lan Tian memandang pedang barunya, Winter's End—bilah esnya memantulkan detak jantungnya yang melemah dan rasa sakit di tubuhnya. Ia mengingat kembali momen di gua itu, bukan hanya tentang gua, tapi tentang kehangatan yang ia rasakan dari kehadiran Xiao Yue.

"Tidak," jawabnya singkat, namun ada kehangatan yang tak biasa dalam suaranya.

Tanpa membuang waktu, dan tanpa memedulikan rasa sakitnya sendiri, ia menggendong Xiao Yue yang tak sadarkan diri. Tujuannya kini jelas: penjara Frostbone Celestial yang legendaris—satu-satunya tempat di dunia ini yang konon menyimpan darah naga yang ia butuhkan, bukan untuk membuka segel sepenuhnya dan menjadi 'sunyi' seperti leluhurnya, melainkan untuk mencari harapan bagi Xiao Yue.

(Bab 5 Selesai)