Bab 8: "Altar Starvefrost & Rahasia Darah Terlarang"

Prolog: Jejak Menuju Utara yang Terlupakan

Dua bulan telah berlalu sejak kehancuran memilukan di Penjara Tulang Beku. Lan Tian kini berjalan tanpa henti melintasi Frost Wastes—padang es tanpa batas di mana angin berbisik dengan suara menusuk, seolah membawa nama-nama jiwa yang mati membeku. Di punggungnya, patung es transparan Xiao Yue memantulkan cahaya bulan yang suram, sebuah pengingat konstan akan pengorbanan yang telah dilakukan. Mark of the Silent di dada Lan Tian, yang terbentuk dari medali perunggu kuno, kini berdenyut lebih kencang dan memancarkan hawa dingin yang intens, seperti jantung es yang terjaga dari tidur panjang.

Kondisi Terkini Lan Tian:

Segel Darah: Tetap stabil di 90%, sebuah tingkat kekuatan yang belum pernah dicapai oleh keturunan Lan manapun dalam sejarah modern, hasil dari pengorbanan Xiao Yue.

Kekuatan Baru yang Dikuasai:

Absolute Zero Domain: Kini dapat diaktifkan sekali per hari, dengan durasi maksimum 5 menit.

Frostbone Claw: Dapat digunakan tiga kali per hari, serangan fisiknya jauh lebih kuat dan membekukan.

Konsekuensi Permanen:

Rambutnya tetap memutih sepenuhnya, sebuah tanda permanen dari kekuatan es purba yang merasukinya.

Usia biologisnya berkurang drastis 15 tahun, konsekuensi dari penggunaan energi jiwa dan darah Xiao Yue.

Tangan kanannya mengalami mati rasa permanen dan selalu terasa dingin, akibat dari menerima Soulfrost Bomb dan pengorbanan Xiao Yue.

Pengikut Baru Lan Tian:

Sect of Silent Mourning: Sebuah kelompok misterius beranggotakan dua belas kultivator berjubah abu-abu, dipimpin oleh Elder Wen. Mereka telah mengikuti Lan Tian sejak Nirvana Peak, menyatakan diri sebagai penjaga terakhir warisan klan Lan.

"Kami adalah penjaga terakhir warisan klan Lan, Keturunan Terakhir," kata Elder Wen dengan suaranya yang serak seperti es. "Tapi berhati-hatilah... Altar Starvefrost bukanlah tempat bagi yang lemah, dan rahasianya bisa lebih berbahaya daripada musuh mana pun."

Perjalanan sejauh 300 mil ke utara, menuju Altar Starvefrost, terbukti dipenuhi dengan bahaya yang tak terduga, seolah padang es itu sendiri adalah makhluk hidup yang menolak kehadiran mereka.

1. Pertemuan dengan Frost Ghouls (Spirit Beast Kelas 4):

Dari dalam es abadi, munculah Frost Ghouls—makhluk undead yang tubuhnya transparan seperti kristal es. Mereka bangkit dari kuburan beku mereka, setiap gerakan mereka menciptakan suara gemerincing yang mengerikan.

Kelemahan mereka: Inti energi yang rapuh di tulang belakang.

Strategi Lan Tian:

Ia melancarkan Frostbone Claw dengan presisi mematikan, menghancurkan tiga ghoul sekaligus dalam sekejap, meninggalkan kristal-kristal es berserakan.

Sisa penggunaan Frostbone Claw: 2x.

Sect of Silent Mourning, di bawah arahan Elder Wen, membentuk formasi pertahanan "Circle of Mourning", melindungi Lan Tian dan patung Xiao Yue dari serangan sisa ghoul.

2. Badai Halusinasi (Blizzard of Lost Souls):

Tiba-tiba, badai salju yang dahsyat menyapu mereka, namun ini bukan badai biasa. Angin membawa bisikan dan jeritan pilu dari ribuan korban yang telah dibunuh oleh Frostbone Celestial, memicu halusinasi yang menyesatkan.

Di tengah kekacauan mental itu, patung es Xiao Yue di punggung Lan Tian tiba-tiba berbisik, suaranya parau seperti es pecah: "Jangan percaya mereka... jangan percaya mereka..."

Lan Tian berjuang melawan keraguan. Apakah itu halusinasi dari badai, ataukah jiwa Xiao Yue yang terperangkap dalam es berusaha memperingatkan dirinya? Keraguan itu menyelimuti benaknya, namun ia tetap melangkah maju, memegang erat patung Xiao Yue.

3. Gletser Hidup (The Living Glacier):

Mereka dihadapkan pada ancaman terakhir: sebuah gunung es raksasa yang bergerak, berdenyut seperti makhluk hidup. Di dalamnya terperangkap ribuan kultivator yang gagal mencapai Altar, wajah-wajah beku mereka terlihat dari balik es, memohon pertolongan.

Dua anggota Sect of Silent Mourning, meskipun diperingatkan, berusaha menyelamatkan seorang kultivator yang terperangkap. Mereka tersedot masuk dan menjadi bagian dari koleksi beku gletser itu.

"Lanjutkan. Mereka sudah tahu risikonya," kata Elder Wen dengan suara datar, tanpa sedikit pun penyesalan di wajahnya. Mata Lan Tian menatap dingin ke arahnya, merasakan ada sesuatu yang salah.

Setelah melewati semua rintangan, mereka tiba di Altar Starvefrost. Altar itu ternyata bukan struktur bangunan, melainkan tengkorak naga raksasa yang membeku hingga keabadian, sebagian terkubur di bawah es. Lima pilar tulang rusuk raksasa menjulang dari tanah, membentuk tiang-tiang penyangga yang mengelilingi pusat altar. Di tengahnya, terdapat kolam darah beku yang berdenyut, memancarkan cahaya merah samar. Di dalam kolam itu:

Tulang belulang leluhur klan Lan (terikat oleh rantai emas kuno yang bersinar samar).

Buku catatan berbahasa kuno yang terbuat dari kulit makhluk yang tidak dikenal.

Pedang tersegel yang bilahnya gelap seperti malam, dengan ukiran nama yang menyala: ***"End of Sorrow"***.

Proses Ritual untuk Kebenaran:

Dengan hati-hati, Lan Tian menyayat telapak tangannya, membiarkan darahnya yang kini mengalir deras dan memancarkan kabut beku menetes ke kolam.

Begitu darahnya menyentuh kolam, tulang belulang leluhur Lan bergemuruh dan bangkit, membentuk kerangka yang menakutkan. Suara yang menyakitkan namun jelas bergaung, mengungkap tiga kebenaran mengerikan yang mengguncang Lan Tian hingga ke intinya:

Klan Lan bukan korban kutukan—mereka adalah pencipta Frostbone Celestial! Leluhur merekalah yang menyegel esensi kosmik yang lapar itu, menggunakan diri mereka sendiri sebagai saluran dan tumbal.

Xiao Yue adalah "kunci" terakhir untuk mengendalikan sang Celestial, bukan hanya korban kutukan biasa. Darah klannya memiliki korelasi yang tak terpisahkan dengan kendali atas makhluk purba itu.

Untuk menyelamatkan Xiao Yue dari wujud patung esnya, Lan Tian harus menelan Heart of Frozen Sorrow—sebuah artefak berdenyut di dalam tengkorak naga—artefak yang, jika ditelan, akan membekukan semua emosinya selamanya, dan akan kehilangan emosinya selamanya secara sempurna dan tanpa harapan.

Pengkhianatan Sect of Silent Mourning yang Menjijikkan: Begitu kebenaran terungkap, Elder Wen dan seluruh anggota Sect of Silent Mourning melepas jubah abu-abu mereka, mengungkapkan pakaian yang sama dengan Pasukan Perak, namun dengan lambang yang berbeda—lambang pemujaan terhadap Frostbone Celestial! "Yang Mulia Celestial! Akhirnya kebenaran terungkap! Lan Tian, kau telah memenuhi takdirmu!" teriak Elder Wen, senyum fanatik merekah di wajahnya. Mereka tidak ingin menghancurkan Celestial, melainkan ingin mengendalikan dan menyembahnya! Elder Wen melancarkan serangan kejutan dengan Chain of Mourning (senjata berupa rantai tajam yang mampu mencabut nyawa dan menguras energi), mengarah ke Lan Tian.

Kondisi Pertempuran yang Sangat Tidak Seimbang:

Lan Tian menghadapi sepuluh kultivator yang baru saja menunjukkan pengkhianatan: tiga dari tingkat Golden Core, dan tujuh dari Foundation Establishment Puncak. Ditambah lagi, Elder Wen, seorang kultivator tingkat Nascent Soul Awal, yang kini menjadi musuh yang paling berbahaya.

Absolute Zero Domain Lan Tian masih dalam masa cooldown setelah penggunaan sebelumnya.

Patung es Xiao Yue diangkat oleh salah satu pengkhianat, dijadikan sandera yang tak berdaya.

Strategi Brilian Lan Tian di Bawah Tekanan Ekstrem:

Memancing Elder Wen: Ia sengaja melarikan diri ke dekat kolam darah beku, memancing Elder Wen yang rakus untuk mendekat.

Menghancurkan Pilar Penyangga: Dengan Winter's End, ia menghantam dan menghancurkan salah satu pilar tulang rusuk raksasa yang menopang Altar.

Menggunakan Kehancuran Lingkungan: Runtuhnya pilar memicu longsoran atap es yang masif. Lan Tian menggunakan kekacauan itu untuk memisahkan musuh-musuhnya, mengubur beberapa pengkhianat di bawah es.

Frostbone Claw Terakhir dan Momen Krusial: Dengan penggunaan Frostbone Claw terakhirnya, ia tidak menyerang Elder Wen. Sebaliknya, ia meluncurkannya ke arah rantai emas yang mengikat tulang leluhur Lan di kolam darah, menghancurkannya. Pecahan rantai yang meledak melukai beberapa anggota Sect of Silent Mourning yang tersisa.

"Kau gila! Rantai itu yang menahan Celestial agar tidak sepenuhnya bebas!" teriak Elder Wen, matanya membelalak, menyadari apa yang Lan Tian lakukan.

Jawaban Dingin Lan Tian: "Salah. Rantai itu yang memperpanjang penderitaan kami. Dan penderitaan dunia." Lan Tian tahu, dengan melepaskan leluhur dari ikatan, ia juga memutuskan sisa koneksi klan Lan yang menjadi "baterai" bagi Celestial, sehingga Celestial terpaksa menggunakan kekuatannya sendiri, bukan lagi mengambil dari mereka.

Epilog: Pilihan yang Lebih Keras dari Es, dan Ikatan yang Tak Terputus

Dengan sebagian besar Sect of Silent Mourning melarikan diri atau terkubur, dan Elder Wen yang terhuyung-huyung, Lan Tian kini dihadapkan pada dua pilihan terakhir yang dihadapkan padanya oleh keberadaan leluhur:

Mengambil Heart of Frozen Sorrow: Menelan artefak itu untuk menyelamatkan Xiao Yue, namun ia akan menjadi tak berperasaan selamanya, menjadi makhluk es tanpa emosi, seperti leluhur yang mengutuk klannya.

Menghancurkan altar: Membebaskan jiwa leluhur sepenuhnya, namun Xiao Yue akan tetap terjebak sebagai patung es, tanpa harapan.

Keputusannya? Lan Tian menatap patung Xiao Yue, lalu ke Heart of Frozen Sorrow yang berdenyut. Ia kemudian meraih pedang End of Sorrow yang tersegel, yang kini terbuka setelah rantai leluhur hancur.

Ia mengangkat pedang itu tinggi-tinggi, lalu...

Dengan tekad membara, ia menancapkannya ke tengah kolam darah beku, memotong kolam itu menjadi dua bagian!

"Aku memilih jalan ketiga."

Darahnya yang 90% terbuka, yang kini mengalir deras dari luka di tangannya akibat memotong telapak tangan sebelumnya, menyatu dengan patung es Xiao Yue yang ada di dekatnya, membanjiri patung itu dengan energi kehidupan dan es. Sementara itu, pedang End of Sorrow tertancap dalam di tanah, memancarkan gelombang energi beku yang dahsyat, membersihkan sisa-sisa kutukan lama di Altar.

Dua perubahan besar dan tak terduga terjadi:

Xiao Yue bangkit—namun tidak sepenuhnya utuh. Separuh tubuhnya (kaki dan tangan kiri) tetap transparan seperti es, menunjukkan bahwa ia belum sepenuhnya kembali. Ia terhuyung-huyung, tubuhnya gemetar.

Mark of the Silent di dada Lan Tian retak dengan suara samar, lalu perlahan-lahan berubah, membentuk tato baru yang tampak seperti kristal pecah, yang dinamakan Mark of Thawing Sorrow. Ini adalah tanda dari kutukan yang kini telah berubah, bukan lagi hanya membisu, tetapi juga mencairkan kesedihan.

"Kau... bodoh sekali," bisik Xiao Yue, suaranya parau dan dingin, campuran es dan kemarahan. Ia menatap bekas luka di dada Lan Tian dan kemudian patung esnya sendiri. "Sekarang kau terikat dengan Celestial selamanya... bukan sebagai penjaga, tapi sebagai target utamanya."

Lan Tian memandangnya, matanya yang biru listrik kini menunjukkan ekspresi samar yang tak biasa—sebuah campuran kelelahan, tekad, dan mungkin, kelegaan yang dingin. Ia sedikit mengangguk. "Tidak penting. Kita bunuh dia bersama."

Di kejauhan, Frostbone Celestial mengaum dengan marah, merasakan ikatan baru yang terbentuk antara Lan Tian dan Xiao Yue, ikatan yang kini menjadikannya target utama bagi makhluk purba itu.

Poin-Poin Perbaikan Utama:

Prolog yang Lebih Kuat:

Lebih detail pada kondisi Lan Tian dan konsekuensi permanen dari kekuatannya (usia biologis berkurang, tangan mati rasa).

Pengenalan Sect of Silent Mourning lebih dini, membangun misteri dan potensi pengkhianatan.

Ujian Padang Es yang Bernyawa:

Frost Ghouls: Memberi mereka ciri visual "transparan seperti kristal" dan kelemahan spesifik. Detail taktik Lan Tian dan formasi Sect of Silent Mourning.

Blizzard of Lost Souls: Memperkuat elemen halusinasi dan keraguan Lan Tian terhadap suara Xiao Yue. Ini membangun ketegangan dan foreshadowing.

The Living Glacier: Lebih menekankan kengerian gletser sebagai jebakan abadi. Reaksi Elder Wen yang tanpa emosi dan brutal memperkuat kecurigaan Lan Tian dan pembaca.

Altar Starvefrost & Kebenaran Pahit:

Deskripsi Altar: Lebih rinci dan visual ("tengkorak naga raksasa yang membeku", "5 pilar tulang rusuk", "kolam darah beku yang berdenyut").

Isi Kolam: Penambahan "Buku catatan berbahasa kuno" dan "Pedang tersegel End of Sorrow" sejak awal untuk diungkap nanti.

3 Kebenaran Mengerikan:

Klan Lan sebagai pencipta Celestial adalah plot twist yang besar, mengubah seluruh persepsi.

Xiao Yue sebagai "kunci" yang bukan korban biasa.

Harga penyelamatan Xiao Yue (membekukan emosi) adalah konflik moral yang dalam bagi Lan Tian.

Pengkhianatan Sect of Silent Mourning: Ini adalah pengungkapan yang dramatis. Mereka adalah pemuja Celestial, bukan penjaga, dan ingin mengendalikan Lan Tian. Serangan Elder Wen yang mendadak.

Pertarungan di Tengah Pengkhianatan:

Kondisi Tidak Seimbang: Menekankan jumlah musuh dan kekuatan Elder Wen.

Strategi Brilian Lan Tian: Membuat taktiknya lebih cerdas dan berdampak pada lingkungan (menghancurkan pilar, menggunakan longsoran es).

Hancurkan Rantai Leluhur: Ini adalah keputusan krusial Lan Tian. Menjelaskan alasannya ("memperpanjang penderitaan kami") menunjukkan bahwa dia mengerti akar kutukan dan tidak ingin melanjutkannya. Ini juga melemahkan Celestial karena tidak lagi memiliki "baterai".

Epilog yang Berdampak:

Pilihan Terakhir: Menghadirkan kembali pilihan yang sulit bagi Lan Tian.