Cerita yang cukup panjang

Fesly pun menemui orang yang mengakui bahwa dirinya adalah AITika, Fesly pikir dia bisa mendapat informasi dari orang itu mengenai AITika, walaupun ia sendiri tidak berharap lebih, namun, di dalam pikiran Fesly terlintas sebuah teori, bahwa yang menyebabkan orang tersebut berpenampilan seperti itu adalah AITika, Fesly pun memulai topik dengan suasana yang sangat dingin.

“Hei kau...., apa kau tahu hal-hal yang berkaitan dengan AITika, atau setidaknya tentang AITika?” pertanyaan yang dilontarkan Fesly.

“Huuhhh, dasar bocah...ah tidak maafkan saya... emang kamu punya apa untuk memberi saya imbalan?, mohon maaf sebelumnya, saya sudah lancang” jawaban yang diberikan oleh orang itu.

“Haaa, apaan orang ini, tiba-tiba formal dan meminta imbalan(dalam hati), tentu saja aku punya kulkas atau lemari es” jawaban Fesly.

“Haaa?, apa untungnya saya mendapatkan benda tersebut?, dari dulu anda memang sering mengada-ngada ya?” pertanyaan yang diberikan orang itu kepada Fesly.

“Tiba-tiba sok kenal?(dalam hati), tentu saja, benda tersebut alat pendingin, jadi benda itu sangat berguna untukmu, tentu saja untuk menghentikan pendarahan yang ada pada tubuhmu!, namun jangan khawatir, jika kamu sungkan menjawab, aku akan tetap memberikannya!, untuk apa?, tentu sama, untuk menghentikan..... menghentikan ‘’’’NAPASMU~’’’ Jawaban Fesly dengan senyman sinis dan gila.

“hahahaha, saya senang mendengarnya, terimakasih sudah peduli kepada saya, tentu saja!, saya akan menjelaskannya dari awal, pertama, saya adalah AITika” respon orang itu dengan sikap hormat kepada Fesly.

“Yaampun, beneran gangguan jiwa ternyata” reaksi Fesly terhadap hal tersebut sembari menghelakan nafas, serta memutar badan untuk meninggalkan tempat tersebut.

Pada saat itu, Fesly Okaza benar-benar berniat pergi begitu saja dari sana, namun dia tiba-tiba berpikir dengan logis.

“Tunggu, jika misal dia benar AITika apa maksudnya ya?, sebentar..., bukannya... guru AI disini hanya bertugas untuk memberikan materi dan membahas soal-soal ya?, tapi... mengapa ia memberi kami PR?, dan juga berencana mengadakan ulangan... haa....., apa maksudnya ini? Masa iya sih selama ini AITika adalah manusia? Namun menyamar jadi AI?, jika bingung begitu aku hanya bisa memastikannya dengan bertanya langsung kepada dia” sebuah teori yang melintas dipikiran Fesly, saat itu Fesly pun menghampiri orang itu.

“Heee? Kamu AITika?, kamu dari tadi mengatakan hal yang sama, apa maksudnya?, hey!, kau ini manusia! AITika itu sudah jelas AI, apa yang kau maksud?, masa iya selama ini kau menyamar jadi AI gitu? Kau pikir aku akan bertanya seperti itu?” kata-kata yang diucapkan Fesly kepada orang itu.

“haaahhaahaa... dalam kondisi sekarat seperti ini... anda menyuruh saya menceritakan ulang semua cerita itu? Hahhh(menghelakan nafas) semoga saja saya masih diberikan waktu yang cukup untuk menceritakannya” jawaban orang itu lagi :).

“Maka dari itu, ayo mulai ceritakan!, daripada hanya merepotkan!, ekh.. aahh, kepalaku sampai pusing tau” dengan memegang kepala yang tiba-tiba pusing entah apa penebabnya, mungkin karena menunggu terlalu lama.

Orang itu menjawab “Yang anda katakan kepada saya pada waktu itu benar!, anda benar-benar kehilangan jati diri anda”.

Fesly pun merespon hal tersebut dengan hanya memberi ekspresi kebingungan “Haa, ah, aww (sakit kepala)”.

“Baiklah tuan Tika, akan saya mulai...... Pada hari itu kita berdua berencana untuk memata-matai para jenius, dengan tujuan supaya kelompok kita mengetahui apa yang mereka kerjakan, dan tentu saja kita berencana mencuri ilmu-ilmu dari mereka, apa kau melupakannya? Pada saat itu..., rencana kita berjalan dengan baik selama empat tahun?, tentu saja itu juga hasil herja keras kita! Kita telah berhasil! Kita telah berhasil membuat alat itu, ini semua berkat ilmu yang kita curi dari mereka, mengapa kita bersemangat?, saat itu kita berhasil membuat alat itu, dengan memata-matai mereka hanya dalam waktu satu bulan, jadi alat itu juga yang membantu kita dalam empat tahun memata-matai, n-namun, mungkin pada saat itu.... saya sedang bernasib buruk ya?.. hahaha, konyol sekali, saat kita melakukan hal inti yang sangat penting..., alat saya.. alat yang saya gunakan malah r-rusak hahaha..., oleh karena itu maafkan saya tuan Tika!” sepenggal cerita dari orang itu.

Fesly pun menjawab dengan tatapan kosong dan bingun “AH...T-Tentu tidak.. apa-apa... yo-yon?!”.

Orang itu pun bereaksi bahagia dan merasa lega akan hal tersebut, dengan melanjutkan ceritanya “S-sungguh? Terimakasih banyak tuan Tika! Dalam situasi terharu seperti ini, sebenarnya saya ingin menangis dan memeluk anda, namun.... saya tidak memiliki banyak waktu..., pada saat itu tentu saja saya tertangkap, sebelumnya izinkan saya menceritakan hal ini, karena... sebelumnya saya tidak pernah menceritakan hal ini, karena... saat itu... kita berpisah, dan hanya dapat membicarakan sedikit tentang itupun hanya mengenai janji, saat saya tertangkap oleh mereka, setiap hari saya disuntik, dibaluri cairan, dan tentu saja sedikit disiksa sehingga membuat saya kehilangan kedua kaki saya, yang saya ingat pada saat itu, ia memberikan suntikan serum yang bernama FK34, dimana serum tersebut berfungsi supaya saya merasa, bahwa saya adalah bagian dari mereka..., namun... entahlah, untuk diri saya serum tersebut saat awal digunakan pada saya, saya hanya terpengaruh dalam waktu 30 jam, dan... pada serum ke 15, saya hanya terpengaruh dalam waktu 15 detik, hehehe, saya keren kan tuan?, namun saat saya lemah tidak berdaya seperti saat itu... anda tetap berkembang...., sehingga setelah menunggu sedikit lama dengan pasrah yaitu dalam kurun waktu 10 tahun.... anda berhasil menemukan keberadaan saya, dan tentu saja menyelamatkan saya..., namun..., karena anda terlalu baik melihat kondisi saya yang....”

Fesly pun memotong percakapan sembari menangis, dan bingung, apa yang terjadi pada dirinya, mengapa ia menangis?, mengapa ia merasakan perasaan yang begitu sesak? “T-tidak... tidak apa-apa h-hiyon, a-aku... m-maafkan.. maafkan aku!, aku... terkesan... memperbudak dirimu.. karena itu.. H-H-hiy-HOEKKKKKK.....” Fesly pun muntah sampai ia lemas karena dibarengi tekanan mental, pikiran serta situasi yang membingungkan.

Orang itu pun kaget, rasa haru,senang,yakin, dan tidak yakin melanda dirinya yang lemah bagaikan serangga kecil yang kehilangan setengah tubuhnya sembari mengatakan kata-kata kepedulian “T-TUAN...”

To be continue...

Autor’s social media:

Instagram

-navypemula

-giansugiana357

Youtube

SugiArt CH