Teriakan Titus membelah udara di dalam Denyut Hitam, mendorong para Pulmolites Pejuang ke garis depan. Mereka adalah tombak Republik yang menembus pertahanan Sistites, menciptakan jalan bagi Lira, Elara, dan Neural menuju Pusat Kluster yang berdenyut mengerikan. Ini bukan lagi pertempuran bertahan; ini adalah serangan bunuh diri yang diperhitungkan.
Lautan Sistites menanggapi dengan kemarahan brutal. Makhluk-makhluk gelap itu menyerbu dari segala arah, menutupi lantai, dinding, dan bahkan langit-langit rongga raksasa itu. Jumlah mereka tak terhitung, dan mereka bergerak dengan koordinasi yang menakutkan, seperti satu pikiran jahat yang dikendalikan oleh Pusat Kluster.
Titus adalah badai yang mengamuk. Senjata Impulsiknya memuntahkan rentetan tembakan energi yang membelah barisan Sistites, namun setiap makhluk yang jatuh segera digantikan oleh puluhan lainnya. Ia bertarung dengan amarah dan keputusasaan, melindungi timnya dengan setiap serat Pati Energi dalam tubuhnya. Di belakangnya, para Pulmolites Pejuang membentuk formasi defensif yang kokoh, mengulur waktu.
Lira memimpin dengan kecepatan dan kelincahan yang luar biasa, mencari celah di antara gelombang musuh. Ia menggunakan pengetahuannya tentang taktik Sistites yang dipelajari dari Jaringan Informasi untuk memprediksi pergerakan mereka, mengarahkan tim melalui jalur yang paling tidak dijaga atau paling kacau. Namun, setiap celah segera tertutup oleh Sistites yang beradaptasi.
"Mereus!" teriak Lira kepada salah satu pejuang andalannya. "Lindungi sisi kanan! Jangan biarkan mereka mengepung Elara!"
Elara, dengan tangan gemetar namun fokus, membawa Senyawa Disfungsi dan perangkat pemancar. Setiap langkah terasa berat. Ia adalah ilmuwan, bukan pejuang, dan kengerian medan perang ini mengurasnya. Beberapa kali, Sistites hampir menerobos pertahanan, dan ia harus menggunakan Perangkat Penolak Getaran yang lebih kecil untuk menciptakan jarak. Ia tahu bahwa keberhasilan misi ini bergantung sepenuhnya padanya.
Neural adalah yang paling vital. Cahaya dari tubuhnya kini berdenyut sporadis, memancarkan gelombang getaran yang aneh. Ia tidak hanya memandu, tetapi juga secara aktif mencoba mengacaukan konektivitas impuls Sistites, seperti yang ia pelajari dari Arsip Darah Medullites. Gelombang disonansi yang ia pancarkan memang membuat beberapa Sistites terhuyung, mengganggu koordinasi mereka sesaat, menciptakan celah yang bisa dimanfaatkan Titus. Namun, Sistites pulih dengan cepat, dan usaha itu sangat menguras Pati Energi Neural.
"Pusat Kluster! Kita harus ke sana!" teriak Neural, suaranya terdengar tegang melalui interkom. Ia merasakan Denyut Hitam memancarkan frekuensi yang mengikat miliaran Sistites, tetapi di dalamnya ada sebuah "cacat" yang bisa dieksploitasi.
Semakin dekat mereka dengan Pusat Kluster Sistites, semakin padat pertahanan musuh. Ini adalah gunung kehidupan yang berdenyut, benteng tak tertembus yang dibangun dari tubuh-tubuh Sistites yang menyatu. Mereka melihat formasi Sistites yang jauh lebih besar dan lebih tua, terintegrasi ke dalam struktur itu, menjadi semacam "benteng hidup" yang memuntahkan gelombang serangan tanpa henti.
Tiba-tiba, dari puncak Pusat Kluster, sebuah entitas Sistites raksasa muncul. Jauh lebih besar dari yang pernah mereka lihat, dengan lapisan pelindung yang tebal dan mata yang memancarkan kecerdasan dingin. Ini adalah Kordinator Utama Sistites, pemimpin yang mengatur seluruh orkestra kehancuran. Ia tidak bergerak, tetapi memancarkan gelombang impuls yang begitu kuat, melumpuhkan sesaat semua yang ada di sekitarnya. Bahkan Neural terhuyung.
"Ini dia!" Neural berteriak, kembali fokus. "Ini pusat koordinasi mereka! Senyawa Disfungsi harus menyentuh yang itu!"
Kordinator Utama Sistites melihat mereka, dan dari tubuhnya memancar gelombang Sistites yang lebih besar dan lebih kuat, menyerbu dengan kecepatan mematikan.
"Serang! Fokuskan semua tembakan!" perintah Titus, melompat maju, mengorbankan dirinya untuk menahan gelombang itu. Ia tahu ia tidak bisa mengalahkan mereka semua, tetapi ia bisa membeli waktu yang berharga.
Lira, melihat kesempatan, menarik Elara. "Sekarang, Elara! Aku akan memberimu celah!"
Lira dengan nekat melancarkan serangan pengalihan, menembakkan semua yang ia miliki ke arah Kordinator Utama, sementara Titus dan pejuangnya terlibat dalam pertarungan hidup-mati dengan gelombang Sistites.
Elara berlari, jantungnya berdenyut kencang. Ia mengaktifkan perangkat pemancar, yang mulai mengeluarkan frekuensi "Simpul Disfungsi" yang sangat mengganggu. Getaran itu terasa aneh, melilit, dan menyebabkan beberapa Sistites di dekatnya bergetar dan membeku sesaat, seperti mengalami kejang impuls. Ia juga menarik tabung Senyawa Disfungsi, siap menyuntikkannya.
Namun, di tengah kekacauan, sebuah Sistites besar yang tidak terpengaruh oleh frekuensi itu menyerang Elara dari samping. Taringnya mengarah tepat ke arahnya.
"Elara!" teriak Neural, memancarkan gelombang impuls kebingungan terakhirnya, menguras habis Pati Energinya sendiri hingga tubuhnya meredup. Serangan itu meleset tipis, namun Elara terlempar, tabung Senyawa Disfungsi terlepas dari genggamannya dan meluncur di antara Sistites.
"Tidak!" Elara merangkak, putus asa.
Kordinator Utama Sistites, seolah mengerti apa yang mereka coba lakukan, mulai mengkonsentrasikan gelombang energinya, bersiap untuk menghancurkan mereka semua.
Ini adalah momen terakhir. Hidup atau mati.