Pasca-Badai: Argaterra yang Berubah Selamanya

Kembalinya Kapsul Penembus ke Lembah Vena disambut dengan campuran kelegaan dan duka. Mereka telah berhasil. Sistites di Denyut Hitam telah dilumpuhkan, jaringan komunikasi mereka terputus, dan gelombang invasi mereka di seluruh Argaterra mulai kacau dan melambat drastis. Arga Sang Pencipta terus melakukan "pembersihan" pasca-intervensinya, menghancurkan sisa-sisa Sistites yang terpapar. Namun, kemenangan ini datang dengan harga yang sangat mahal.

Lira muncul dari kapsul dengan luka di sisi tubuhnya, wajahnya kelelahan namun matanya memancarkan tekad. Titus dan beberapa pejuang yang selamat berjalan tertatih-tatih, masing-masing membawa luka fisik dan trauma mendalam dari medan perang yang mengerikan. Elara tampak pucat, nyaris roboh karena kelelahan, namun ia memegang sisa tabung Senyawa Disfungsi dengan bangga.

Yang paling parah adalah Neural. Cahaya dari tubuhnya kini sangat redup, berkedip-kedip lemah. Ia ambruk saat keluar dari kapsul, kelelahan total akibat menghubungkan diri dengan Batu Dunia dan memancarkan gelombang disonansi di Denyut Hitam. Ia segera dibawa ke Pusat Penyembuhan Neuronite, di mana para Neuronites lain mencoba memulihkan Pati Energinya. Kondisinya kritis; ia telah menguras dirinya hingga batas terakhir demi misi ini.

Kael, dengan ekspresi muram, memeluk satu per satu pahlawan yang kembali. Ia merasakan kelegaan yang luar biasa, tetapi juga kesedihan yang mendalam atas mereka yang tidak kembali. Ribuan Pulmolites Pejuang dan sekutu lainnya telah gugur. Seluruh generasi telah berkorban demi kemenangan ini.

Medan perang Argaterra telah berubah drastis.

* Sistites yang Terfragmentasi: Tanpa Pusat Kluster yang terkoordinasi, miliaran Sistites yang tersisa di seluruh Argaterra kini menjadi entitas yang terfragmentasi. Mereka masih berbahaya, menyerang secara sporadis, tetapi tidak lagi memiliki kemampuan adaptasi dan organisasi yang menakutkan. Mereka telah menjadi sekumpulan patogen liar yang akan secara perlahan dibersihkan oleh sistem imun Arga yang kini lebih aktif. Ancaman invasi total telah berakhir, digantikan oleh perang pembersihan yang berkepanjangan namun dapat diatasi.

* Arga yang Menggeliat: Arga Sang Pencipta sendiri masih dalam fase "pemulihan". Getarannya terasa lebih kuat dan kadang tak menentu, seolah ia masih berjuang melawan sisa-sisa infeksi. Sel-sel imun raksasa masih aktif di beberapa area, membersihkan puing-puing dan sisa-sisa Sistites. Intervensi Arga telah menyelamatkan mereka, tetapi juga mengingatkan mereka akan kekuatan dahsyat yang berada di luar kendali mereka.

* Perubahan Lanskap Argaterra: Wilayah yang sebelumnya dihuni kini menjadi medan perang yang rusak parah. Beberapa arteri utama dipenuhi puing-puing Sistites yang hancur, jaringan kapiler tersumbat, dan banyak kelenjar hancur. Ekosistem mikroflora Arga yang rapuh telah terganggu. Rekonstruksi akan memakan waktu ribuan siklus.

Dinamika Ras yang Berubah:

* Republik Argaterra yang Menguat: Meskipun babak belur dan berduka, Republik muncul sebagai kekuatan dominan yang tak terbantahkan di Argaterra. Mereka telah membuktikan kemampuan mereka untuk memimpin, berinovasi, dan mengumpulkan sekutu dalam menghadapi ancaman eksistensial. Posisi Kael sebagai Ketua Dewan semakin kokoh, didukung oleh pengorbanan yang dilakukan faksi Progresif.

* Kardionit yang Terisolasi: Tor dan Kardionit berhasil mempertahankan jantung, tetapi terisolasi. Mereka menyaksikan kehancuran di sekeliling mereka dan menyadari bahwa arogansi mereka hampir membuat mereka musnah. Ada kemungkinan mereka akan lebih terbuka untuk kerja sama di masa depan, atau memilih untuk semakin menarik diri.

* Limfonit yang Tersebar: Banyak kluster Limfonit kini tersebar atau terisolasi. Mereka telah membersihkan wilayah mereka, tetapi kehilangan kontak satu sama lain. Beberapa mungkin akan bergabung dengan Republik, sementara yang lain akan tetap mandiri, fokus pada pembersihan sisa-sisa Sistites di wilayah mereka.

* Ras yang Punah dan Rusak Parah: Kisah pilu ras-ras kecil yang punah menjadi peringatan yang menyakitkan. Nama-nama mereka dicatat di Arsip Getaran, menjadi pengingat akan harga perang. Ras yang rusak parah dan bermigrasi ke wilayah terpencil kini hidup dengan cara yang jauh lebih primitif, fokus hanya pada bertahan hidup, mungkin menolak untuk bergabung kembali dengan peradaban manapun, terlalu trauma oleh konflik ini.

* Intestarii yang Tetap Adaptif: Intestarii berhasil bertahan di usus, menggunakan kemampuan adaptasi ekstrem mereka. Mereka adalah contoh sempurna bagaimana kelangsungan hidup di Argaterra membutuhkan fleksibilitas dan ketahanan yang luar biasa. Mereka mungkin menjadi sumber pengetahuan penting tentang bertahan hidup di lingkungan ekstrem.

* Medullites dan Kunci Abadi: Medullites kembali ke isolasi mereka di Sumsum Tulang. Mereka telah berbagi pengetahuan, tetapi tidak terlibat dalam konflik. Mereka tetap menjadi penjaga memori kuno, saksi bisu dari siklus kehidupan dan kehancuran. Mereka akan menjadi sumber kebijaksanaan yang penting jika ancaman lain muncul di masa depan.

Perang total telah berakhir, tetapi perang pemulihan baru saja dimulai. Republik Argaterra harus membangun kembali, tidak hanya kota dan populasi mereka, tetapi juga keyakinan mereka terhadap masa depan. Mereka kini memahami lebih dalam tentang sejarah Arga, siklus hidup dan mati di dalamnya, dan posisi mereka yang rentan namun penting sebagai penghuni sebuah inang raksasa.

Pertanyaan tentang "Dunia Luar" yang disebutkan oleh Retinotes tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan. Apakah Arga hanyalah salah satu dari banyak inang? Apakah ada ancaman lain yang menunggu di luar perbatasan alam semesta mikro mereka? Ini adalah pertanyaan untuk era baru, bagi sebuah Republik yang telah belajar dengan keras bahwa kedamaian adalah anugerah, dan kelangsungan hidup adalah perjuangan abadi.