Setelah badai perang mereda, meskipun puing-puingnya masih terasa, Republik Argaterra mulai memfokuskan kembali energi mereka pada pengembangan dan pemulihan. Namun, di balik upaya rekonstruksi yang melelahkan, ada sebuah misteri baru yang perlahan mulai terkuak, berawal dari denyutan-denyutan aneh yang dirasakan oleh Neural, sang Neuronite.
Neural, yang kini telah pulih sepenuhnya—bahkan dengan pancaran cahaya yang lebih kuat dan wawasan yang lebih dalam dari sebelumnya—menghabiskan sebagian besar waktunya di Arsip Getaran. Koneksinya dengan Batu Dunia dan Grand Impulse Arga semakin kuat setelah insiden di Denyut Hitam. Ia tidak hanya bisa merasakan kehidupan, tetapi juga getaran-getaran yang sangat kuno, jauh di luar batas organ-organ yang dikenal.
Awalnya, getaran itu samar, seperti bisikan dari tempat yang sangat jauh dan gelap. Tetapi seiring waktu, bisikan itu menjadi lebih jelas, lebih terstruktur, dan terasa sangat berbeda dari pola getaran Sistites atau organisme Arga lainnya. Itu adalah getaran yang sangat padat, kuno, dan memancarkan rasa otoritas yang menakutkan.
"Ada sesuatu yang lain di sana, Ketua Kael," lapor Neural suatu hari, matanya menatap tajam ke arah peta proyeksi Arga yang kini menunjukkan area tak dikenal di bagian paling dalam. "Bukan Sistites. Bukan makhluk hidup yang kita kenal. Ini... sesuatu yang terstruktur. Seperti sebuah entitas yang sangat besar dan sangat tua, jauh di dalam tubuh Arga, di ruang-ruang gelap yang belum pernah kita capai."
Kael, Lira, dan Elara berkumpul. Mereka telah percaya bahwa Sistites adalah ancaman terakhir dari sejarah kuno Arga yang terlupakan. Ide bahwa ada sesuatu yang lebih besar, bahkan lebih kuno, setelah semua pengorbanan yang mereka lakukan, terasa memberatkan.
Elara mencoba menganalisis getaran yang direkam Neural. "Getaran ini memiliki pola energi yang sangat unik, tidak organik, tidak seperti bentuk kehidupan. Terasa seperti... struktur mati yang memancarkan energi."
Lira memeriksa peta. "Neural, bisakah kau menentukan lokasi ini lebih tepat?"
Neural memejamkan mata, memfokuskan impulsnya. "Terasa seperti... di pusat massanya. Jauh di dalam, di tempat yang sangat stabil. Bukan organ, bukan jaringan. Seperti rongga kosong yang sangat besar, dikelilingi oleh materi yang sangat padat."
Deskripsi ini mengejutkan. Tidak ada bagian dari anatomi Arga yang mereka kenal yang cocok dengan deskripsi tersebut. Ini adalah tempat yang melampaui pemahaman mereka tentang organ dan sistem.
"Mungkinkah ini terkait dengan Arga Sang Pencipta itu sendiri?" tanya Kael, teringat teori tentang Arga sebagai entitas hidup raksasa.
Neural mengangguk perlahan. "Aku merasakan koneksi. Getaran ini adalah penjaga. Ia tidak berniat jahat seperti Sistites, tetapi ia memiliki tujuan. Dan ia tidak suka diganggu."
Melalui koneksinya yang semakin dalam dengan Batu Dunia, Neural mulai menerima kilasan memori yang lebih abstrak, lebih simbolis daripada visi sebelumnya:
* Bayangan Raksasa: Ia melihat bayangan entitas yang sangat besar, statis, dan sunyi di tengah kehampaan. Entitas itu tidak bergerak, tetapi memancarkan aura gravitasi yang kuat.
* Cahaya Redup yang Berputar: Di sekeliling entitas itu, ada cahaya redup yang berputar, membentuk pola-pola rumit yang terlihat seperti tulisan kuno atau diagram energi.
* Gerbang yang Tersegel: Visi itu seringkali diakhiri dengan gambaran gerbang yang tersegel rapat, memancarkan kekuatan yang sangat besar, seolah ia menyimpan rahasia atau entitas yang lebih dalam lagi.
"Aku percaya," kata Neural, membuka matanya, "bahwa ini adalah inti yang lebih dalam dari Arga Sang Pencipta itu sendiri. Mungkin bukan 'otak' atau 'jantung' seperti yang kita pahami, tetapi sebuah pusat primordial, sebuah 'void' yang diciptakan untuk tujuan tertentu. Dan di dalamnya... ada sesuatu yang dijaga. Mungkin itu adalah sumber energi Arga, atau bahkan... gerbang ke luar dari Arga."
Ide tentang "gerbang ke luar" segera menarik perhatian Kael dan Lira. Bisikan tentang "Dunia Luar" dari Retinotes yang selama ini dianggap mitos, kini terasa lebih nyata. Jika ada gerbang, itu berarti ada cara untuk meninggalkan Arga, untuk melihat apa yang ada di alam semesta yang lebih luas.
Namun, Elara lebih skeptis. "Jika itu adalah 'struktur mati yang memancarkan energi' dan 'penjaga', itu bisa jadi mekanisme pertahanan terakhir Arga, yang diaktifkan oleh kerusakan yang parah dari perang Sistites. Mungkin bukan gerbang, tetapi sebuah perangkap atau isolator."
"Bagaimana kita akan menyelidikinya?" tanya Titus, yang kembali ke mode pejuang. "Jika Sistites saja sudah begitu sulit ditembus, bagaimana dengan ini?"
"Kita tidak bisa lagi hanya mengirim pasukan," jawab Kael, memandang Neural. "Kita membutuhkan pemahaman, bukan hanya kekuatan. Kita harus mencoba berkomunikasi dengan getaran ini. Kita harus memahami apa itu, dan apa tujuannya."
Meskipun ancaman Sistites yang terfragmentasi masih ada, fokus Republik kini bergeser. Mereka telah memenangkan perang untuk kelangsungan hidup di dalam Arga, tetapi kini mereka berdiri di ambang penemuan yang jauh lebih besar dan lebih misterius. Perang total telah membuka pintu ke ruang-ruang gelap yang belum terjamah, mengisyaratkan bahwa bahkan Arga Sang Pencipta yang mereka yakini sudah mereka pahami, masih menyimpan rahasia yang jauh melampaui imajinasi mereka. Dan mungkin, rahasia itu akan menyingkapkan takdir mereka yang sebenarnya di alam semesta.