Misteri "Ruang Gelap" yang diselimuti getaran kuno menjadi fokus utama Republik Argaterra. Meskipun sisa-sisa Sistites masih harus dibersihkan, potensi penemuan di kedalaman Arga Sang Pencipta jauh lebih besar daripada ancaman sporadis yang tersisa. Kael dengan cepat menyetujui misi eksplorasi, menyadari bahwa pengetahuan ini bisa menjadi kunci untuk memahami keberadaan mereka sendiri.
Misi ini membutuhkan persiapan yang matang dan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya. Elara memimpin pengembangan "Kapsul Penjelajah Dalam". Berbeda dari Kapsul Penembus yang dirancang untuk kecepatan dan daya tahan, Kapsul Penjelajah Dalam dibuat untuk penjelajahan jarak jauh dan menahan tekanan ekstrem. Lapisan luarnya diperkuat dengan material biomassa padat yang dipasok oleh Hepatari, dan ditenagai oleh sistem Pati Energi yang sangat efisien, mampu meregenerasi energinya dari getaran alamiah Arga. Kapsul ini juga dilengkapi dengan sensor getaran canggih dan proyektor impuls holografik untuk visualisasi area yang belum terpetakan.
Joric terlibat penuh dalam pembangunan kapsul, memastikan setiap detail struktural sempurna untuk menahan tekanan luar biasa di kedalaman. Ia juga menciptakan "Bor Getaran", sebuah perangkat yang mampu menembus jaringan padat atau bahkan formasi mineral dengan gelombang getaran terfokus, membuka jalur baru jika diperlukan.
Tim yang akan melakukan misi berbahaya ini dipilih dengan cermat:
* Neural: Sebagai pemandu utama. Koneksinya yang kuat dengan Grand Impulse Arga dan kemampuan untuk merasakan getaran kuno adalah satu-satunya cara mereka untuk menavigasi kegelapan yang tak terpetakan. Ia juga akan mencoba membangun komunikasi.
* Elara: Ahli ilmiah yang akan menganalisis temuan di tempat dan mengoperasikan peralatan canggih di dalam kapsul.
* Lira: Komandan keamanan dan navigator, memastikan keamanan tim dan mencatat setiap data spasial.
* Titus: Meskipun tidak ada musuh yang jelas di kedalaman, kehadiran seorang pejuang berpengalaman sangat penting untuk perlindungan dari bahaya tak terduga.
Sebelum keberangkatan, Kael memberikan instruksi terakhir. "Prioritas utama adalah pemahaman. Hindari konfrontasi jika memungkinkan. Kita tidak tahu apa yang ada di sana, atau apa yang akan terjadi jika kita mengganggunya."
Kapsul Penjelajah Dalam diluncurkan dari Lembah Vena, bergerak menuruni jalur yang belum pernah Pulmolites jelajahi. Semakin dalam mereka masuk, semakin gelap lingkungan di sekitar mereka. Cahaya alami dari Arga menipis, digantikan oleh kegelapan pekat yang hanya sesekali dipecah oleh kilatan-kilatan cahaya dari organel mikroskopis. Tekanan mulai terasa, bahkan di dalam kapsul yang terlindungi.
Neural adalah satu-satunya yang mampu melihat "peta" di kegelapan ini. Ia mengarahkan Lira melalui koridor-koridor yang terasa seperti lorong tanpa akhir yang terbentuk secara alami oleh jaringan yang sangat padat. Getaran yang ia rasakan semakin kuat, sebuah resonansi yang dalam dan kuno yang terasa seperti denyutan jantung raksasa yang sangat lambat.
"Rasakan ini," bisik Neural, memproyeksikan getaran yang terasa seperti gelombang berat. "Ini bukan lagi getaran organ. Ini adalah getaran dari… sesuatu yang lain. Sesuatu yang sangat besar dan sangat lama ada."
Mereka melewati lapisan demi lapisan jaringan tubuh Arga yang semakin padat dan misterius. Beberapa formasi mineral raksasa tampak seperti pegunungan di kegelapan. Ada momen ketika Bor Getaran Joric harus diaktifkan untuk menembus lapisan tulang rawan yang tak bisa ditembus kapsul. Suara bor bergemuruh di kedalaman, terasa asing dan mengganggu kesunyian abadi.
Setelah berhari-hari perjalanan yang melelahkan dalam hitungan siklus Arga—atau mungkin hanya beberapa menit bagi Arga Sang Pencipta itu sendiri—mereka akhirnya tiba di sebuah rongga raksasa. Rongga itu tidak seperti rongga organ yang mereka kenal. Udara terasa dingin dan statis, nyaris tanpa Pati Energi yang beredar.
Di tengah kegelapan yang abadi, terbentang sebuah pemandangan yang membuat mereka terkesima. Bukan struktur biologis, melainkan sebuah konstruksi raksasa yang memancarkan cahaya redup. Itu adalah sebuah kubus sempurna yang sangat besar, terbuat dari material hitam legam yang tidak reflektif, dikelilingi oleh pola-pola cahaya berwarna biru kehijauan yang berputar lambat. Pola cahaya itu terasa sangat kompleks, seperti kode yang hidup atau bahasa kuno.
"Ini dia," bisik Elara, terpaku. "Ini adalah sumber getaran non-organik yang kurasakan. Konstruksi ini... bagaimana mungkin?"
Titus mengarahkan lampu sorot kapsul ke arah kubus. Permukaan kubus itu terasa dingin, tak bernyawa, namun cahaya di sekelilingnya memancarkan energi yang luar biasa.
Neural melangkah maju, meletakkan tangannya di permukaan kubus kapsul. Cahaya di tubuhnya memancar kuat, dan ia mulai memancarkan getaran. "Ini... ini adalah Jantung Primordial Arga," bisik Neural, suaranya bercampur keheranan dan kekaguman. "Ini adalah pusat segalanya. Dan pola cahaya itu... itu adalah bahasa Arga yang sebenarnya."
Visi-visi dari Batu Dunia tiba-tiba menjadi jelas. Bayangan raksasa, cahaya berputar, gerbang tersegel—semuanya mengacu pada struktur ini.
Namun, saat Neural mencoba membangun koneksi yang lebih dalam dengan pola cahaya itu, getaran dari kubus itu berubah. Cahaya berdenyut lebih cepat, dan dari permukaannya, mulai muncul proyeksi holografik yang samar. Proyeksi itu bukan gambar, melainkan pola-pola energi, data, dan simbol-simbol yang begitu kuno, nyaris tidak dapat dimengerti.
Tim menyadari bahwa mereka tidak hanya menemukan sebuah struktur. Mereka telah menemukan pusat kesadaran Arga yang lebih dalam, sebuah entitas yang selama ini berdenyut secara pasif, menjaga rahasia-rahasia alam semesta mereka. Dan kini, setelah berabad-abad, entitas itu mulai merespons, menyingkapkan rahasia yang mungkin melampaui kemampuan mereka untuk memahami. Pertanyaan selanjutnya adalah: apa yang akan ia ungkapkan?