Setelah kekacauan awal mereda dan proyek perluasan kubah perlahan mengambil bentuk, tantangan paling mendesak kini adalah keberlanjutan Pati Energi. Ribuan penyintas yang baru tiba telah mengisi kembali "kota" mereka, namun juga menguras habis cadangan energi yang telah Neural kumpulkan. Mereka tidak bisa selamanya bergantung pada konversi Pati Energi yang lambat dan melelahkan ini.
Neural, meskipun kelelahan, memikul beban ini. Ia adalah satu-satunya yang mampu "membaca" dan mengonversi energi Dunia Luar menjadi Pati Energi yang dapat mereka serap. Ia mendirikan sebuah "laboratorium" improvisasi di sudut terdalam kubah, tempat ia bisa berkonsentrasi penuh tanpa gangguan. Dikelilingi oleh beberapa Limfonit dan Pulmolites Pejuang yang paling cerdas, Neural memulai eksperimen yang berisiko.
"Kita harus memahami esensi energi ini," kata Neural, tangannya gemetar saat ia menyentuh permukaan kecil sebuah kabel hitam yang mereka temukan terkelupas dari dinding. Energi listrik yang mengalir di dalamnya terasa seperti sungai yang bergemuruh bagi Pati Energinya. "Jika kita bisa meningkatkan efisiensi konversi, kita bisa memberi makan lebih banyak dari kita."
Titus, dengan naluri insinyur dan kemampuannya untuk beradaptasi, menjadi tangan kanan Neural. Ia menciptakan alat bantu sederhana dari puing-puing mikro yang ditemukan di lantai—serpihan logam yang mengkilap, benang serat yang tipis, atau bahkan potongan plastik kecil. Ia merancang "pengumpul frekuensi" mini, perangkat pasif yang diharapkan dapat menarik energi dan mengarahkannya ke Neural dengan lebih efektif.
Eksperimen pertama selalu berbahaya. Neural mencoba menyalurkan energi melalui pengumpul frekuensi ciptaan Titus. Tiba-tiba, percikan kecil muncul, dan pengumpul frekuensi itu meleleh seketika, nyaris membakar tangan Neural. Beberapa Limfonit terlonjak ketakutan.
"Terlalu kuat!" seru Titus. "Kita butuh isolator. Sesuatu yang bisa menahan energi tanpa ikut terbakar."
Mereka mencoba berbagai material. Debu terlalu rapuh. Serat kain terbakar. Akhirnya, mereka menemukan "kristal" kecil berwarna putih bening—kemungkinan sisa-sisa obat-obatan yang jatuh dari nampan perawat. Kristal itu tidak terbakar. Mereka memecahnya menjadi serpihan-serpihan kecil dan menggunakannya sebagai isolator dan pemfokus energi.
Berjam-jam, siklus demi siklus (sesuai siklus siang-malam manusia yang mereka amati), Neural dan timnya bekerja tanpa henti. Mereka belajar tentang "polaritas" energi Dunia Luar, tentang bagaimana cahaya (energi foton) dan panas (energi termal) bisa diubah, bahkan tentang gelombang suara yang bisa diubah menjadi getaran yang lebih halus. Neural, dengan indra Neuronitenya, menjadi jembatan hidup antara dunia mikro mereka dan alam semesta makro yang penuh energi.
Pelatihan Massal: Mengajarkan Adaptasi
Setelah berhasil menguasai konversi dalam skala kecil, langkah selanjutnya adalah melatih ribuan penyintas. Ini adalah tantangan besar. Banyak dari mereka, terutama Intestarii dan Uranit yang terbiasa dengan Pati Energi yang "siap pakai" dari inang, kesulitan beradaptasi. Pati Energi mereka terlalu "keras" atau terlalu "lunak" untuk menahan frekuensi energi asing.
Lira memimpin sesi pelatihan, dibantu oleh Pulmolites Pejuang yang telah menguasai teknik dasarnya. Ia membentuk kelompok-kelompok kecil berdasarkan ras dan tingkat adaptasi.
"Rasakan energi di sekitar kalian," Lira menginstruksikan, berdiri di depan sekelompok Retinotes yang gemetar. "Energi ini ada di mana-mana. Ini berbeda, tapi ini kehidupan."
Prosesnya lambat dan penuh frustrasi. Beberapa penyintas mengalami kejang kecil saat mencoba menyerap energi yang salah. Yang lain terlalu takut untuk mencoba. Namun, kelaparan adalah motivator terkuat. Sedikit demi sedikit, mereka mulai merasakan, menarik, dan mengubah energi di sekitar mereka. Cahaya Pati Energi yang redup mulai memancar dari lebih banyak individu, sebuah tanda bahwa mereka berhasil.
Intestarii, dengan ketangguhan fisik mereka, ternyata memiliki kapasitas yang mengejutkan untuk menyerap energi listrik mentah, meskipun dengan risiko tinggi. Uranit, yang tubuhnya bening, menemukan bahwa mereka bisa menyerap energi dari cahaya lampu dengan lebih efisien. Retinotes, dengan antena peka mereka, menjadi ahli dalam merasakan dan memfokuskan getaran energi di udara.
Dengan semakin banyak yang bisa memanen energi, beban pada Neural berkurang. Ini adalah sebuah kemenangan kecil, sebuah bukti bahwa peradaban mereka bisa beradaptasi dan berkembang di luar inang.
Bisikan yang Semakin Jelas: Kehadiran yang Mengintai
Selama semua ini, Neural tidak pernah berhenti merasakan getaran Pati Energi asing yang muncul di Bab 2. Kini, dengan Pati Energinya yang lebih stabil dan indranya yang lebih tajam, getaran itu menjadi lebih sering dan sedikit lebih jelas.
Getaran itu berbeda dari semua Pati Energi yang ia kenal. Ada pola yang aneh, frekuensi yang tidak familiar, seperti bahasa yang berbeda. Itu datang dari luar kubah, dari kejauhan, dari area yang belum mereka jelajahi. Neural mencoba memfokuskan, mengisolasi getaran itu dari ribuan Pati Energi kaumnya sendiri dan dengungan mesin Dunia Luar.
Ia melihat kilasan-kilasan samar dalam visinya: bukan lagi jejak-jejak kuno yang mati, tetapi gambaran singkat tentang struktur yang bergerak, Pati Energi yang terorganisir dalam formasi, dan "makhluk-makhluk" lain yang memiliki Pati Energi, namun bentuknya bukan mikro-humanoid seperti mereka. Ini adalah tanda pasti adanya kehidupan mikro-humanoid lain di Dunia Luar.
Perasaan ingin tahu Neural bercampur dengan kewaspadaan. Apakah mereka teman atau musuh? Apakah mereka tahu tentang Argaterra yang telah bangkit? Apakah mereka akan menjadi ancaman baru bagi kelangsungan hidup mereka yang masih rapuh?
Di tengah malam yang dalam (saat rumah sakit hening dan lampu kamar redup), ketika sebagian besar penyintas tertidur, Neural merasakan gelombang Pati Energi asing itu memuncak. Lebih kuat, lebih dekat, seolah-olah sebuah pengintai asing sedang melintas di dekat mereka, atau sebuah sinyal yang lebih kuat telah dikirim.
Neural berdiri di puncak kubah, sendirian dalam kegelapan yang samar. Ia melihat ke luar, ke arah Dunia Luar yang luas dan misterius. Sebuah peradaban baru telah lahir, namun ia tahu, nalurinya sebagai Neuronite memberitahunya, bahwa mereka tidak sendirian. Dan pertemuan yang tak terhindarkan itu semakin mendekat, membawa pertanyaan tentang tempat mereka di alam semesta mikro yang jauh lebih besar dari yang pernah mereka bayangkan.