Laboratorium Improvisasi: Inovasi dalam Keterbatasan

Setelah misi pengintaian ke lorong yang mendebarkan, Argaterra yang baru kembali ke kubah mereka dengan pemahaman yang lebih dalam tentang bahaya dan peluang di Dunia Luar. Kekuatan mereka terletak pada adaptasi dan inovasi. Dengan ribuan penyintas yang bergantung pada mereka, kebutuhan untuk efisiensi dan keamanan menjadi prioritas utama. Di sinilah peran Titus bersinar, dengan hasratnya terhadap mekanika dan kemampuannya untuk melihat potensi di setiap puing.

Titus mendirikan sebuah "Laboratorium Improvisasi" di salah satu bilik terdalam kubah. Ini bukanlah laboratorium steril dengan peralatan canggih seperti yang mungkin ada di dalam Arga. Ini adalah sebuah ruang kerja sederhana yang dipenuhi dengan potongan-potongan material Dunia Luar yang dikumpulkan: serpihan logam dari kawat, benang dari serat kain, butiran kristal bening, dan pecahan-pecahan plastik yang tak terhitung jumlahnya. Baunya adalah campuran aneh dari debu, logam, dan Pati Energi yang terus-menerus dikonversi oleh Neural.

Ia mengumpulkan sekelompok penyintas dengan pemikiran paling logis dan tangan paling terampil. Beberapa Retinotes yang memiliki ketelitian luar biasa, beberapa Intestarii yang kuat dan dapat menangani material berat, dan bahkan beberapa Akustikonit yang sensitif terhadap getaran kecil—mereka semua menjadi bagian dari tim inovasi Titus.

"Kita tidak bisa hanya bertahan hidup," kata Titus, sambil menyusun sebuah desain rumit dari benang di atas sebuah pecahan plastik. "Kita harus berkembang. Dan untuk itu, kita butuh alat yang lebih baik."

Penemuan Kembali: Alat Pemanen Energi yang Efektif

Prioritas pertama adalah meningkatkan efisiensi pemanenan Pati Energi. Neural telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam mengonversi energi mentah, tetapi prosesnya masih terlalu memakan waktu dan membutuhkan konsentrasi besar. Titus berhipotesis bahwa mereka bisa merancang perangkat yang dapat membantu Neural.

Mereka mulai bereksperimen dengan "konduktor Pati Energi". Mereka menguji berbagai jenis logam kecil yang ditemukan (mungkin dari sisa kabel yang terkelupas atau pecahan dari perangkat elektronik manusia). Setelah banyak kegagalan—percikan listrik kecil yang membakar material, atau perangkat yang meleleh—mereka menemukan bahwa serpihan tembaga dari kabel yang sangat halus adalah konduktor terbaik.

Titus dan timnya merancang sebuah "Pemanen Resonansi"—sebuah struktur kecil yang terdiri dari gulungan benang tembaga yang dililitkan pada inti kristal bening. Neural kemudian akan menyalurkan sebagian Pati Energinya ke perangkat ini. Fungsi perangkat ini adalah memperkuat getaran energi dari Dunia Luar dan mengarahkannya ke Neural, membuatnya lebih mudah untuk dikonversi.

Percobaan pertama Pemanen Resonansi ini menghasilkan keberhasilan yang signifikan. Saat Neural mengaktifkannya, getaran energi dari mesin rumah sakit terasa jauh lebih kuat dan terfokus. Dalam waktu yang sama, ia bisa mengonversi Pati Energi dalam jumlah yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Seluruh kubah merasakan lonjakan Pati Energi yang menghangatkan, seolah mereka baru saja menemukan oasis di gurun.

Ini adalah terobosan besar. Mereka tidak hanya bergantung pada kapasitas individu Neural, tetapi kini memiliki teknologi dasar untuk meningkatkan proses esensial mereka.

Inovasi Komunikasi dan Perlindungan

Selain pemanen energi, Titus juga mulai mengembangkan alat lain.

* Perangkat Komunikasi Getaran Jarak Pendek: Mereka membutuhkan cara untuk berkomunikasi secara efisien di dalam kubah yang semakin besar, dan juga dengan tim-tim yang mungkin berada di luar. Titus dan timnya menciptakan perangkat sederhana yang menggunakan serat kawat halus untuk mengirimkan getaran Pati Energi yang terkonsentrasi dalam jarak pendek. Ini memungkinkan mereka untuk mengirim pesan peringatan atau instruksi tanpa harus berteriak atau mengirim Pelari Pati Energi.

* Alat Pelindung Diri (APD) Mikro: Mengingat bahaya konstan dari debu, angin, dan organisme mikro, mereka mulai merancang APD. Menggunakan lapisan tipis dari serat sintetis yang sangat halus (mungkin dari filter udara atau sisa kain), mereka membuat lapisan pelindung yang bisa menutupi tubuh mikro-humanoid. Ini tidak kebal terhadap injakan atau sapuan semut, tetapi dapat melindungi dari partikel debu yang melukai atau hembusan angin yang kuat.

Setiap inovasi ini adalah kemenangan kecil, sebuah langkah maju yang signifikan dalam perjuangan mereka untuk bertahan hidup. Moral di antara para penyintas meningkat drastis. Mereka tidak lagi merasa tak berdaya; mereka adalah pembangun, inovator.

Bisikan yang Tak Terhindarkan: Jaringan di Balik Dinding

Selama Titus dan timnya sibuk dengan penemuan-penemuan ini, Neural terus memperdalam pemahamannya tentang getaran Pati Energi asing. Dengan indranya yang kini lebih tajam berkat Pemanen Resonansi, ia merasakan jaringan energi bawah tanah yang lebih luas, sebuah sistem yang tampaknya menghubungkan berbagai kantong Pati Energi asing.

Ia melihat kilasan-kilasan yang lebih detail: pergerakan terorganisir dari peradaban asing di dalam dinding, jalur-jalur yang mereka gunakan, dan bahkan sistem "transportasi" mereka yang menggunakan energi anorganik. Neural menyadari bahwa peradaban lain ini mungkin jauh lebih maju dalam hal adaptasi terhadap Dunia Luar dibandingkan Argaterra, yang baru saja memulai dari nol.

Rasa ingin tahu Neural semakin besar, bercampur dengan sedikit kecemasan. Ia tahu bahwa penemuan-penemuan ini akan membawa mereka lebih dekat ke titik kontak yang tak terhindarkan. Mereka telah membangun pondasi, mereka telah berinovasi, tetapi apakah itu cukup untuk menghadapi apa yang ada di balik dinding? Di tengah kepuasan atas kemajuan mereka, bayangan peradaban mikro lain itu tetap mengintai, sebuah teka-teki yang akan segera terungkap.