Beberapa siklus telah berlalu sejak Argaterra yang baru mulai berdiri kokoh di dalam celah dinding. Kubah pelindung telah diperluas, sistem pemanenan Pati Energi bekerja lebih efisien berkat inovasi Titus dan keahlian Neural, dan para penyintas perlahan mulai menemukan ritme baru dalam kehidupan mereka. Namun, kedamaian yang mereka rasakan hanyalah ilusi tipis di tengah Dunia Luar yang asing dan penuh bahaya. Mereka segera belajar bahwa ancaman tidak hanya datang dari raksasa (manusia dan serangga) atau lingkungan yang kejam, tetapi juga dari makhluk-makhluk mikro yang sama sekali tidak mereka duga.
Insiden pertama dimulai dengan yang termuda. Beberapa anak-anak mikro-humanoid, yang Pati Energinya masih sangat rentan, tiba-tiba menunjukkan gejala aneh. Mereka menjadi lesu, Pati Energi mereka berkedip tak beraturan, dan kulit mereka menunjukkan bercak-bercak aneh yang memancarkan getaran lemah.
Lira, dengan insting keibuan dan pengalamannya sebagai penyembuh di dalam Arga, segera menyadari ada yang tidak beres. Ia memeriksa mereka dengan cermat. "Ini bukan kelaparan Pati Energi," bisiknya kepada Neural. "Ini sesuatu yang lain. Sesuatu yang menempel pada mereka."
Wabah dan Deteksi Neural
Neural segera memfokuskan indranya pada bercak-bercak itu. Melalui Koneksi Getarannya, ia merasakan keberadaan Pati Energi asing yang sangat kecil, ratusan, bahkan ribuan, bersembunyi di permukaan kulit anak-anak itu. Itu adalah jenis Pati Energi yang belum pernah ia temui—lebih mirip struktur jamur daripada organisme individual. Mereka menyerap Pati Energi inang dengan perlahan, seperti parasit mikroskopis.
"Itu adalah... Pati Energi hidup," kata Neural, wajahnya berkerut. "Menempel pada tubuh mereka. Sebuah wabah."
Berita itu menyebar cepat dan memicu kepanikan baru. Wabah! Terlalu banyak memori tentang penyakit inang dan kehancuran Arga yang disebabkan oleh organisme yang tak terlihat. Beberapa penyintas yang ketakutan mencoba mengisolasi anak-anak yang terinfeksi, sementara yang lain panik mencari solusi.
Titus dan Lira segera mengisolasi area yang terinfeksi dan meminta Neural untuk mempelajari organisme mikroskopis itu lebih lanjut. Neural mencoba mengirimkan gelombang Pati Energi balik ke arah mereka, tetapi organisme itu tidak merespons seperti makhluk hidup yang lain. Mereka hanya terus menyerap.
Perburuan Sumber dan Inovasi Mendesak
Neural menyadari bahwa organisme jamur ini pasti berasal dari suatu tempat. Ia menggunakan indranya untuk melacak jejak Pati Energi mereka. Jejak itu mengarah ke luar kubah, menuju retakan kecil di lantai lorong yang basah dan gelap. Di sana, mereka menemukan sumber wabah: sebuah koloni jamur yang tumbuh subur, memancarkan Pati Energi parasitik. Bagi mereka, koloni itu adalah hutan jamur yang beracun, sebuah sumber Pati Energi yang korup.
"Kita tidak bisa membiarkan ini menyebar!" tegas Titus. "Kita harus menghancurkannya!"
Namun, membasmi koloni jamur itu sangat berisiko. Kontak langsung bisa berarti infeksi. Titus dan tim inovasinya segera bekerja. Mereka menciptakan "penyemprot" improvisasi dari tabung Pati Energi yang kosong dan serat yang kuat. Mereka memuatnya dengan Pati Energi yang terkonsentrasi dan termurnikan dari mesin Dunia Luar—Pati Energi murni yang sangat kuat dan tidak cocok untuk jamur parasit itu.
Lira memimpin tim penyerang. Mereka dengan hati-hati mendekati koloni jamur. Dengan setiap semprotan Pati Energi murni, jamur-jamur itu mengerut dan Pati Energi mereka padam. Pertempuran itu berisiko, lambat, dan berbahaya. Beberapa anggota tim terinfeksi ringan, tetapi berhasil diobati oleh Lira dengan Pati Energi murni yang disalurkan Neural.
Akhirnya, koloni jamur berhasil dimusnahkan. Mereka telah menemukan musuh baru yang tidak terlihat oleh mata telanjang, dan belajar bahwa Dunia Luar tidak hanya dihuni oleh raksasa, tetapi juga oleh mikro-organisme lain yang dapat menjadi ancaman mematikan.
Pelajaran Berharga dan Pertanyaan yang Mengganggu
Kejadian ini menjadi pelajaran pahit namun penting bagi Argaterra yang baru. Mereka kini tahu bahwa mereka harus waspada terhadap ancaman mikro biologis di lingkungan ini. Mereka segera membangun sistem filter Pati Energi di pintu masuk kubah, menggunakan serat-serat halus untuk menyaring partikel berbahaya. Patroli kebersihan dan inspeksi rutin menjadi bagian dari rutinitas harian mereka.
Meskipun wabah berhasil dikendalikan, insiden ini meninggalkan pertanyaan yang mengganggu. Jika ada organisme mikro parasitik yang berkembang biak di Dunia Luar, apakah ada organisme mikro lain yang lebih besar dan lebih berbahaya? Apakah peradaban mikro lain yang Neural rasakan juga menghadapi ancaman serupa? Atau apakah mereka memiliki cara untuk mengendalikan atau bahkan memanfaatkan organisme semacam itu?
Neural, setelah wabah mereda, kembali ke pemantauan getaran asing. Ia merasa bahwa getaran dari peradaban lain itu tidak memiliki "polusi" Pati Energi parasitik seperti yang baru saja mereka temui. Ini mengisyaratkan bahwa mereka mungkin memiliki sistem pertahanan yang lebih baik, atau bahkan kebal terhadap ancaman biologis mikro di Dunia Luar. Ini menambah lapisan baru pada misteri dan kekaguman Neural terhadap keberadaan peradaban lain itu.
Dengan setiap siklus yang berlalu, Argaterra yang baru tumbuh lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih siap. Namun, setiap penemuan baru di Dunia Luar juga membawa lapisan kompleksitas dan bahaya yang lebih besar, memperjelas bahwa perjuangan mereka masih jauh dari selesai.