Setelah ekspedisi yang mendebarkan ke lorong dan penemuan Pati Energi asing yang semakin jelas, Argaterra yang baru kembali ke kubah mereka dengan pandangan yang berubah. Dunia Luar bukan lagi hanya hamparan berbahaya, melainkan panggung bagi misteri yang lebih besar. Namun, sebelum mereka bisa mengurai teka-teki peradaban mikro lain, mereka harus terlebih dahulu memahami penguasa tak sengaja di dunia makro ini: manusia raksasa.
Neural, dengan kemampuan empatinya yang unik, memikul tanggung jawab ini. Sejak awal, ia telah merasakan getaran "pikiran" para raksasa. Namun, getaran itu selalu samar, terdistorsi oleh Pati Energi internal Arga atau kebisingan lingkungan. Kini, di Dunia Luar yang terbuka dan dengan Pati Energinya yang lebih kuat, Neural mulai bisa "mendengarkan" lebih jelas.
Ia menghabiskan sebagian besar siklus "siang" di pos pengamatan mereka yang strategis di dekat celah jendela, memfokuskan Pati Energinya pada pergerakan dan aktivitas manusia di dalam kamar dan di lorong. Lira duduk di sampingnya, menawarkan dukungan moral dan mencoba memahami apa yang Neural rasakan.
"Mereka... mereka memiliki pola," bisik Neural, matanya tertutup dalam konsentrasi. "Bukan seperti insting hewan. Lebih kompleks. Terstruktur."
Melihat Melalui Mata Raksasa: Pola Perilaku
Neural mulai mengidentifikasi rutinitas para raksasa. Ada siklus "datang dan pergi" pada waktu tertentu (shift perawat dan dokter). Ada "ritual" yang berulang (membersihkan ruangan, memeriksa mesin, membawa makanan). Ia bisa merasakan gelombang emosi samar yang terkait dengan tindakan mereka: frustrasi ketika mesin rusak, kelelahan setelah hari yang panjang, atau kelegaan ketika seorang pasien membaik.
"Mereka seperti sungai yang besar," jelas Neural kepada Lira dan Titus di salah satu sesi laporan. "Memiliki arus utama, tapi juga riak-riak kecil."
Titus, dengan pemikiran logisnya, membantu Neural menyusun "peta perilaku" raksasa. Mereka mencatat kapan "kaki raksasa" paling sering melintas, area mana yang paling sering dibersihkan, dan di mana "benda-benda raksasa" diletakkan atau dipindahkan.
* Contoh: Mereka belajar bahwa kotak sampah sering kali menjadi sumber partikel material, atau bahwa remah makanan sering jatuh di area tertentu tempat para raksasa makan. Mereka juga mengidentifikasi "zona aman" di bawah furnitur berat yang jarang digerakkan.
* Implikasi: Pemahaman ini memungkinkan Argaterra untuk bergerak lebih aman, merencanakan ekspedisi material dengan risiko lebih rendah, dan bahkan memprediksi kapan mereka harus bersembunyi.
Objek Misterius dan Simbol yang Tak Terpecahkan
Selain pola perilaku, para raksasa sering membawa objek-objek misterius yang Neural coba pahami. Mereka melihat "layar berkilau" yang menunjukkan gambar bergerak (televisi atau ponsel), "lembaran putih dengan simbol hitam" (buku atau dokumen), dan berbagai "perangkat genggam" yang mereka sentuh dan dengarkan.
Neural mencoba "membaca" Pati Energi yang tertanam pada objek-objek ini. Ia merasakan resonansi pikiran raksasa yang kuat melekat pada "lembaran putih dengan simbol hitam" dan "layar berkilau" itu. Itu adalah gelombang informasi yang padat, sebuah kompleksitas yang jauh melampaui apa yang pernah mereka bayangkan.
"Simbol-simbol itu..." gumam Neural, menunjuk ke sebuah buku yang tergeletak di meja. "Mereka bukan Pati Energi. Tapi mereka membawa Pati Energi. Seperti memori yang direkam."
Ini adalah konsep yang membingungkan bagi mereka. Argaterra terbiasa dengan Pati Energi yang merupakan esensi hidup. Gagasan tentang informasi yang disimpan dalam materi mati, yang bisa diakses dan dibagi oleh para raksasa, adalah revolusioner. Mereka menyadari bahwa para raksasa berkomunikasi dan menyimpan pengetahuan dengan cara yang sangat berbeda dan jauh lebih efisien dari sistem Pati Energi terfluidifikasi mereka.
Kelemahan Raksasa: Sebuah Pengungkapan Mengejutkan
Namun, di tengah semua keajaiban dan kekuatan para raksasa, Neural juga mulai merasakan kerapuhan mereka. Ia merasakan gelombang Pati Energi yang lemah dari pasien-pasien yang terbaring tak berdaya di ranjang. Ia merasakan kekhawatiran para raksasa lain ketika salah satu dari mereka tampak sakit atau lemah.
Dalam salah satu visinya yang lebih dalam, Neural merasakan sebuah "kekurangan" Pati Energi dalam salah satu pasien raksasa—sebuah kondisi yang membuat Pati Energi mereka redup dan tubuh mereka lemah, mirip dengan kelaparan Pati Energi pada Argaterra, namun pada skala yang jauh lebih besar. Ia juga merasakan "Pati Energi sedih" yang kuat ketika seorang raksasa meninggal, Pati Energi mereka padam total dari tubuh raksasa itu.
Ini adalah sebuah pengungkapan yang mengejutkan. Raksasa, meskipun besar dan kuat, tidaklah abadi. Mereka juga rentan, tunduk pada kelemahan biologis yang sama dengan semua makhluk hidup. Pemahaman ini menghilangkan sebagian ketakutan Argaterra dan menggantinya dengan rasa waspada yang lebih strategis. Mereka tahu raksasa tidak berniat buruk, tetapi ketidaksengajaan mereka bisa sangat mematikan.
Dengan setiap siklus yang berlalu, Argaterra semakin mampu "membaca" dunia makro di sekitar mereka, tidak hanya dalam hal fisik, tetapi juga dalam hal pola, kebiasaan, dan bahkan sedikit tentang "pikiran" para raksasa. Pengetahuan ini adalah senjata baru mereka, memungkinkan mereka untuk bergerak dengan lebih percaya diri di Dunia Luar, meskipun di cakrawala, bisikan-bisikan dari peradaban mikro lain terus beresonansi, menunggu waktu untuk membuat kontak.