Tantangan Pembangunan: Kelangkaan dan Kegagalan

Pembangunan "Argalia", kota mikro baru di celah dinding, adalah upaya monumental yang menguras Pati Energi dan mental seluruh populasi. Meskipun Pusat Konversi Utama yang dirancang Titus dan dioperasikan oleh Neural menyediakan pasokan energi yang melimpah, tantangan sebenarnya terletak pada material dan ketidakpastian lingkungan. Beberapa siklus telah berlalu, dan struktur Argalia mulai terbentuk, namun prosesnya jauh dari mulus.

"Kita kehabisan serat nilon!" seru seorang Pulmolites Pejuang, Pati Energinya menunjukkan frustrasi. "Pecahan plastik tidak cukup kuat untuk menopang langit-langit di bagian ini!"

Titus menggerutu, Pati Energinya berkedip cemas. Ia telah mengestimasi kebutuhan material berdasarkan temuan awal, tetapi kini mereka menyadari bahwa material tertentu sangat langka di area ini. Serat nilon, yang mereka peroleh dari sisa-sisa kain di lantai rumah sakit, adalah material pengikat terkuat mereka. Namun, menemukan cukup sisa kain bersih yang bisa dipanen adalah pekerjaan yang melelahkan dan berbahaya.

Kegagalan Struktur dan Pelajaran Pahit

Kegagalan seringkali menjadi guru terbaik, namun juga yang paling kejam. Suatu "siang," ketika aktivitas manusia di rumah sakit sedang sibuk-sibuknya, sebuah getaran yang tidak terduga menyebar melalui dinding. Mungkin seseorang menyentuh panel dinding terlalu keras, atau ada peralatan berat yang bergeser. Bagi manusia itu hanya getaran kecil, tetapi bagi Argalia, itu adalah gempa bumi mikroskopis.

Sebagian dari dinding perumahan di tingkat atas, yang baru saja selesai dibangun, runtuh. Debu dan pecahan plastik berhamburan, menimpa bilik-bilik di bawahnya. Beberapa Limfonit dan Uranit yang sedang beristirahat terperangkap di bawah puing, Pati Energi mereka meredup dengan cepat. Lira segera memimpin upaya penyelamatan, Pati Energinya memancarkan urgensi yang menular, sementara Pulmolites Pejuang bekerja keras membersihkan reruntuhan. Mereka berhasil menyelamatkan sebagian besar, tetapi beberapa kehilangan nyawa.

"Kita tidak cukup kuat!" teriak seorang Intestarii yang ketakutan, menatap puing-puing. "Kita terlalu rapuh di Dunia Luar ini!"

Neural merasakan gelombang keputusasaan menyebar di antara penyintas. Ia tahu mereka harus bertindak cepat untuk memulihkan semangat. Ia memproyeksikan sebuah gambaran singkat tentang ketahanan mereka di dalam Arga yang sekarat, mengingatkan mereka akan keberanian yang telah membawa mereka sejauh ini.

Titus, meskipun terpukul, segera belajar dari kesalahan ini. "Kita butuh penguat getaran!" serunya. Ia dan tim inovasinya mulai bereksperimen dengan desain baru. Mereka menciptakan "penyangga getaran" dari gelungan kawat tipis yang ditenun dengan serat sintetis, dirancang untuk menyerap dan mendistribusikan energi getaran, mengurangi dampaknya pada struktur. Proyek ini memakan waktu dan Pati Energi yang besar, tetapi sangat penting untuk keamanan jangka panjang mereka.

Ancaman Manusia: Ketidaksengajaan yang Mematikan

Ancaman terbesar tetaplah manusia raksasa, bukan karena niat jahat, melainkan karena ukuran dan ketidaksengajaan mereka. Sebuah insiden terjadi ketika seorang petugas kebersihan membersihkan dinding tempat Argalia bersarang. Kuasnya, yang bagi mereka adalah sapuan badai, mengikis sebagian kecil dari kamuflase pintu masuk mereka. Untungnya, tidak ada yang terlihat jelas, namun hal itu menunjukkan betapa mudahnya keberadaan mereka terungkap.

"Mereka bisa menemukan kita kapan saja," bisik seorang Retinotes, Pati Energinya bergetar. "Satu sapuan bisa menghancurkan segalanya."

Lira segera memerintahkan patroli rutin untuk memeriksa dan memperbaiki kamuflase. Mereka juga mengembangkan sistem "jaring pengaman" internal, lapisan tipis dari serat kuat yang bisa menangkap puing atau bahkan penyintas yang terjatuh jika terjadi keruntuhan lain.

Harapan di Tengah Badai

Meskipun menghadapi kemunduran dan bahaya konstan, tekad Argaterra tidak padam. Setiap kegagalan menjadi pelajaran. Setiap rintangan diatasi dengan inovasi baru. Mereka belajar untuk lebih efisien dalam pengumpulan material, lebih cermat dalam konstruksi, dan lebih waspada terhadap lingkungan mereka.

* Pengembangan Material Alternatif: Titus mulai mencari sumber material baru. Mereka menemukan bahwa beberapa jenis plastik bening yang digunakan dalam kemasan medis bisa dipanaskan dengan Pati Energi terkonsentrasi untuk sedikit melunak, memungkinkan mereka untuk membentuknya menjadi blok yang lebih solid.

* Sistem Drainase yang Disempurnakan: Dengan pelajaran pahit dari tetesan air, mereka membangun sistem drainase mikro yang lebih rumit untuk mengalirkan air yang masuk ke luar kota, melindungi area vital mereka.

Di tengah semua ini, Neural terus memantau getaran dari Dunia Luar. Getaran peradaban asing masih ada, terkadang kuat, terkadang samar. Namun, ada satu hal yang ia perhatikan: sebuah pola getaran baru, yang sangat cepat dan tidak biasa, yang muncul dan menghilang dengan cepat di sekitar batas-batas luar rumah sakit. Itu adalah getaran kerapatan Pati Energi yang tinggi, tetapi juga disertai dengan rasa panik dan tekanan yang mendalam. Neural tidak bisa mengidentifikasikannya, namun ia tahu itu bukan salah satu dari getaran peradaban teratur yang ia amati sebelumnya.

Sesuatu sedang terjadi di luar sana, sesuatu yang berbeda. Pembangunan Argalia mungkin mendekati penyelesaian, tetapi dunia di luar tembok mereka sedang bergejolak, dan getaran baru itu adalah pertanda bahwa mereka akan segera terseret ke dalam drama yang lebih besar.