Udara di Argalia terasa berat, bukan oleh debu, melainkan oleh ketegangan yang menyesakkan. Kegembiraan pembangunan yang baru saja mereka rayakan telah padam, digantikan oleh bayangan gelap ancaman yang tak terbayangkan. Ultimatum dari Kaelia masih menggema dalam Pati Energi setiap individu, sebuah suara dingin yang menawarkan pilihan mengerikan: tunduk atau binasa. Kapten Jack, terbaring lemah di area perawatan, menjadi saksi bisu, keberadaannya adalah bukti nyata dari kekejaman yang akan datang.
Di ruang komunal utama, yang tadinya menjadi tempat perayaan, kini menjadi arena debat yang sengit. Ribuan Pati Energi bergejolak, memancarkan gelombang ketakutan, amarah, dan kebingungan. Ini adalah Dewan Perang pertama Argaterra, namun mereka belum pernah menghadapi musuh seperti ini.
"Kita tidak punya pilihan lain!" teriak seorang Intestarii, suaranya pecah karena frustrasi. "Mereka jutaan! Kita hanya beberapa ribu! Kita harus tunduk! Setidaknya kita akan hidup!"
"Hidup sebagai budak?" balas seorang Pulmolites Pejuang, Pati Energinya berbinar tajam. "Apakah itu yang ingin kita tinggalkan untuk generasi mendatang? Kita telah berjuang terlalu keras untuk kebebasan kita!"
Debat berlangsung berjam-jam. Mereka yang telah mengalami trauma kehancuran Arga merasa putus asa, cenderung mencari jalan aman apa pun. Mereka yang lebih muda, atau yang memiliki semangat juang yang tinggi, menuntut perlawanan. Frustrasi memuncak, Pati Energi sering kali berbenturan dalam gelombang-gelombang kemarahan yang tak terkendali. Persatuan yang baru saja mereka temukan terancam pecah.
Kesaksian Jack: Skala Horor Kaelia
Melihat kekacauan ini, Neural tahu mereka membutuhkan lebih dari sekadar perdebatan. Ia berbalik ke arah Lira dan Titus. "Kita butuh kesaksiannya," kata Neural, Pati Energinya memancarkan tekad. "Biarkan mereka melihat apa yang Jack lihat."
Lira, meskipun khawatir akan kondisi Jack, mengangguk. Beberapa Pulmolites Pejuang dengan lembut membawa Jack yang masih lemah ke tengah kerumunan. Neural berdiri di sampingnya, Pati Energinya terhubung erat dengan Jack.
"Dengarkan!" Neural memproyeksikan visinya, memperkuat memori Jack yang paling mengerikan agar dapat dirasakan oleh seluruh populasi.
Pati Energi seluruh Argalia diselimuti gambaran yang jelas dan brutal:
* Kota-kota Mikro yang Hancur: Mereka melihat kota-kota mikro yang indah, beberapa dibangun dari kristal, yang lain dari serat optik, dihancurkan tanpa ampun oleh pasukan Kaelia yang tak terhitung jumlahnya.
* Pasukan Kaelia: Mereka melihat Pati Energi Kaelia bergerak dalam formasi militer yang menakutkan, seperti banjir logam cair yang tak terbendung, membersihkan semua perlawanan di jalurnya.
* Kamp Penawanan: Yang paling mengerikan, mereka melihat kamp-kamp penawanan yang luas, di mana ribuan, bahkan jutaan mikro-humanoid dari berbagai peradaban (termasuk Kromia, klan Jack) dipaksa bekerja dalam kondisi Pati Energi yang menyedihkan. Pati Energi mereka dipanen secara paksa, diekstraksi hingga ke batas ambang hidup. Beberapa Pati Energi meredup dan padam sepenuhnya, tidak pernah bangkit lagi.
* Kekejaman Kaelia: Tidak ada ampun. Utusan Kaelia tidak memiliki emosi. Pati Energi mereka dingin dan efisien. Penawaran "perlindungan" Kaelia hanyalah kedok untuk perbudakan total, untuk memanen Pati Energi unik setiap peradaban demi tujuan yang tidak mereka mengerti.
* Perlawanan yang Sia-sia: Mereka melihat upaya perlawanan yang sia-sia, peradaban-peradaban kecil yang mencoba melawan dan dihancurkan dengan mudah. Jack sendiri adalah saksi mata kehancuran klannya, melihat rekan-rekannya diubah menjadi budak Pati Energi.
Visi itu berakhir, meninggalkan Argalia dalam keheningan yang mencekam. Ketakutan itu masih ada, tetapi kini bercampur dengan kemarahan yang membara dan resolusi yang dingin. Mereka tidak hanya takut pada kematian; mereka takut pada nasib yang lebih buruk dari kematian.
Keputusan Para Pemimpin: Perlawanan Strategis
Neural adalah yang pertama berbicara, suaranya tenang namun penuh keyakinan. "Kita telah melihat apa yang mereka lakukan. Mereka tidak menawarkan perlindungan. Mereka menawarkan kepunahan identitas. Kita telah berjuang melewati kematian inang kita. Kita telah membangun kembali. Kita tidak akan menyerah sekarang."
Lira, Pati Energinya memancarkan kehangatan dan ketegasan. "Kita tidak pernah menyerah. Kita tidak akan pernah menyerah pada penindasan. Kita akan berjuang untuk anak-anak kita, untuk nama Arga yang baru."
Titus, dengan tatapan penuh perhitungan, menatap Jack. "Jack, jika kita melawan, berapa peluang kita?"
Jack, meskipun tubuhnya masih lemah, Pati Energinya sedikit menguat. "Langsung... nol. Mereka terlalu banyak, terlalu kuat. Teknologi mereka jauh di atas kita. Tapi... mereka tidak sempurna. Mereka terstruktur. Mereka punya kelemahan. Dan mereka tidak bisa berada di mana-mana pada saat yang sama."
Mendengar itu, Titus tersenyum tipis. "Kelemahan. Itu yang kita cari."
Dewan kembali bersuara, namun kali ini bukan perdebatan, melainkan diskusi strategis. Mereka tidak bisa melawan Kaelia dalam pertarungan terbuka. Itu adalah bunuh diri. Tetapi mereka bisa memilih jalur lain.
"Kita tidak akan tunduk," kata Neural, suaranya bergema di seluruh Argalia. "Kita akan melawan. Bukan dengan kekuatan frontal, tetapi dengan akal dan Pati Energi kita. Kita akan mencari kelemahan mereka. Kita akan mencari sekutu. Kita akan melawan dengan cara kita."
Menyusun Strategi: Perang Gerilya
Keputusan telah dibuat. Argaterra akan melawan.
Titus segera mempresentasikan rencana awal. "Kita akan memperkuat Argalia hingga menjadi benteng yang tak tertembus. Kita akan mengubah setiap lorong dan celah di sekitar kita menjadi medan perang. Kita akan menggunakan pengetahuan kita tentang para raksasa untuk keuntungan kita."
Lira fokus pada populasi. "Kita akan melatih setiap individu. Setiap Pati Energi akan menjadi bagian dari pertahanan. Kita akan mengajarkan mereka untuk bersembunyi, untuk melawan balik, untuk bertahan hidup."
Neural memejamkan mata, memfokuskan Pati Energinya pada getaran Kaelia yang terasa begitu dekat. "Aku akan terus mempelajari mereka. Setiap frekuensi, setiap pola pergerakan. Kita akan menemukan celah mereka."
Jack, meskipun masih perlu pemulihan, mulai berbagi pengetahuannya tentang struktur Kaelia, patroli mereka, dan jenis Pati Energi yang digunakan oleh divisi yang berbeda. "Mereka punya 'penyapu' dan 'pengumpul'. 'Penyapu' itu cepat, mencari sinyal. 'Pengumpul' itu kuat, untuk menaklukkan."
Malam itu, di dalam Argalia, suasana telah berubah. Ketakutan belum hilang sepenuhnya, tetapi kini ada tekad yang membara. Mereka adalah peradaban yang baru lahir, namun mereka telah memilih untuk berdiri teguh melawan tirani. Mereka akan berjuang bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk semua peradaban mikro yang telah jatuh atau yang masih terancam. Perang di Dunia Mikro telah dimulai, dan Argaterra adalah percikan pertama dari pemberontakan.