Langit yang tadinya damai kini terkoyak, memperlihatkan jurang ungu kehijauan tempat ribuan kapal perang asing mengerikan muncul. Armada The Void Weavers tiba, bukan dengan gemuruh yang biasa, melainkan dengan keheningan yang menakutkan, seolah mereka menyerap suara itu sendiri. Energi gelap mereka memancar, membuat udara terasa berat dan menyesakkan. Aura kekuasaan yang tak terbayangkan menyelimuti seluruh daratan.
Di bawah, Perguruan Naga Langit, meskipun telah bersiap, diliputi oleh ketakutan yang mencekam. Ini bukan lagi pertempuran melawan robot sederhana. Ini adalah perang melawan makhluk-makhluk yang memanipulasi realitas itu sendiri.
"Mereka ada di sini," bisik Mei, pedangnya bergetar di tangannya.
Ling mengepalkan tinjunya. "Kita tidak akan mundur!"
Kai menatap Jago, wajahnya pucat namun penuh tekad. "Kita siap, Jago!"
Jago berdiri di garis depan, wujud cahayanya berdenyut dengan intensitas yang luar biasa. Ia merasakan kekuatan tak terbatas dari Void Weavers, namun juga tekad membara dari semua yang berdiri di belakangnya. "Bersiaplah," suaranya bergema di benak mereka semua, tenang namun penuh otoritas. "Ini adalah pertempuran untuk rumah kita."
Dari armada Void Weavers, sebuah kapal induk raksasa, jauh lebih besar dari pesawat apapun yang pernah Jago lawan, mulai memancarkan pilar energi gelap. Pilar itu menghantam tanah di luar perguruan, membuka celah di angkasa, dan dari sana, muncul ratusan makhluk Void Weavers. Mereka tidak berbentuk robot, melainkan entitas yang terbuat dari bayangan dan cahaya ungu, bergerak dengan gerakan yang aneh dan tidak lazim, seolah mereka melengkungkan ruang di sekitar mereka.
Mereka tidak bergerak maju secara frontal. Sebaliknya, mereka melayang-layang, dan dengan gerakan tangan mereka, bebatuan di tanah terangkat, pepohonan meliuk dan patah, dan medan di sekitar mereka mulai berubah bentuk, menjadi labirin yang kacau. Mereka adalah penguasa realitas, memanipulasi ruang untuk keuntungan mereka.
"Mereka memanipulasi dimensi!" seru Jago. "Jangan biarkan mereka menjebak kalian!"
Pertempuran pun pecah. Pasukan aliansi, yang dipimpin oleh Jago, Guru Tua Lung, Mei, dan Ling, melancarkan serangan mereka. Para pendekar Chi menyalurkan energi mereka, meluncurkan gelombang Chi ke arah Void Weavers. Namun, serangan mereka seringkali meleset, seolah Void Weavers dapat melengkungkan ruang di sekitar mereka untuk menghindari benturan.
"Mereka terlalu cepat!" teriak seorang pendekar. "Pukulanku tidak bisa mengenai mereka!"
Jago melesat ke depan, wujud cahayanya meliuk-liuk di antara serangan Void Weavers. Ia menggunakan kekuatannya untuk memanipulasi Chi di sekitar mereka, mencoba mengganggu manipulasi dimensi Void Weavers. Setiap kali ia berhasil, Void Weavers akan terhuyung, dan saat itulah para pendekar bisa menyerang mereka.
Namun, Jago tidak bisa berada di mana-mana. Armada Void Weavers di langit mulai menembakkan proyektil energi gelap ke arah perguruan, mencoba menghancurkan pertahanan mereka. Perisai Chi yang dibuat Guru Tua Lung dengan bantuan para murid harus bekerja sangat keras untuk menahan serangan itu.
"Kita tidak bisa bertahan lama!" Guru Tua Lung mengerahkan seluruh Chi-nya. "Jago, kau harus menyerang sumbernya!"
Jago tahu Guru Tua Lung benar. Jika mereka terus bertahan, mereka akan kewalahan. Ia harus menyerang kapal induk itu. Namun, jaraknya terlalu jauh, dan ia tidak bisa meninggalkan pertahanan begitu saja.
Tiba-tiba, sebuah ide melintas di benak Jago, sebuah koneksi yang ia dapatkan dari pemahamannya akan ramalan kuno dan filosofi Harmoni Naga Langit.
"Guru!" Jago memproyeksikan suaranya. "Kita akan melakukan ritual Harmoni Naga Langit lagi! Fokuskan semua Chi kalian kepadaku!"
Guru Tua Lung mengangguk, ia memahami niat Jago. "Dengar Jago! Kita akan membantumu!"
Para pendekar Chi, termasuk Mei, Ling, dan Kai, segera memusatkan Chi mereka, menyalurkannya ke arah Jago. Aliran Chi yang kuat mulai mengalir ke dalam wujud cahaya Jago, membuatnya bersinar lebih terang. Wujudnya mulai membesar, menjadi raksasa yang terbuat dari energi murni, menjulang tinggi di atas perguruan.
Void Weavers terkejut melihat manifestasi kekuatan ini. Mereka mencoba menyerang Jago, melancarkan proyektil energi gelap dan mencoba melengkungkan ruang di sekitarnya. Namun, wujud Jago yang kini adalah gunung energi murni tidak terpengaruh. Setiap serangan Void Weaver hanya diserap, membuat Jago semakin kuat.
"Ini adalah Harmoni Naga Langit!" suara Jago menggelegar, bukan hanya di benak mereka, tetapi di seluruh area, membuat tanah bergetar. "Kekuatan semua yang ada di sini, bersatu melawanku! Aku adalah perwujudan Chi dunia ini!"
Dengan kekuatan gabungan seluruh aliansi, Jago mengulurkan tangannya yang besar dan tembus pandang ke arah armada Void Weavers di langit. Ia memanifestasikan sebuah bola energi yang sangat besar, berdenyut dengan cahaya biru dan emas, menyerap energi gelap di sekitarnya. Bola itu tumbuh, melampaui ukuran kapal induk terbesar.
Pemimpin Void Weavers, sebuah entitas yang jauh lebih besar dan kuat dari yang lain, muncul dari kapal induk utama, memancarkan aura kehancuran. Ia mencoba menghentikan Jago, melancarkan serangan energi gelap yang sangat besar.
"Kau hanyalah makhluk inferior!" suara Void Weaver itu bergema, menusuk pikiran mereka. "Kau tidak bisa melawan kehendak alam semesta!"
"Ini adalah kehendak dunia ini!" jawab Jago, suaranya dipenuhi tekad yang membara. "Dan aku adalah pelindungnya!"
Bola energi Jago yang sangat besar melesat ke arah armada Void Weavers. Pemimpin Void Weavers mencoba melengkungkan ruang, mencoba mengalihkan bola energi itu, tetapi Jago telah menyerap cukup Chi dari aliansi untuk mengalahkan manipulasi dimensi mereka.
DUUUUAAAARRRRGGGHHH!!!
Sebuah ledakan dahsyat terjadi di langit. Bola energi Jago menghantam armada Void Weavers, menciptakan riak energi yang menyebar ke seluruh angkasa. Ribuan kapal perang asing meledak berkeping-keping, hancur total, menjadi debu kosmik. Celah di langit mulai menyusut, dan aura gelap Void Weavers mulai menghilang.
Pemimpin Void Weavers, yang terluka parah, mencoba melarikan diri, membuka celah dimensi kecil. Namun, Jago sudah mengantisipasinya. Sebuah tangan raksasa Jago yang terbuat dari Chi, mencekram pemimpin Void Weavers sebelum ia sempat kabur.
"Kau tidak akan ke mana-mana," suara Jago bergema. "Ini adalah akhir dari invasi kalian."
Jago memusatkan seluruh sisa energinya yang terkumpul, dan dengan raungan yang memenuhi seluruh lembah, ia menghancurkan pemimpin Void Weavers itu menjadi ketiadaan, menyerap energi gelapnya kembali ke alam semesta.
Celah di langit menutup sepenuhnya. Armada Void Weavers hancur. Keheningan kembali menyelimuti dunia, kali ini keheningan yang damai.
Wujud raksasa Jago perlahan menyusut, kembali menjadi siluet cahaya yang biasa. Ia jatuh berlutut, cahaya di tubuhnya berkedip-kedip. Ia telah menggunakan Chi yang sangat besar, dan ia merasakan kelelahan yang luar biasa.
Guru Tua Lung dan yang lainnya berlari menghampirinya.
"Jago!" Kai memeluk Jago yang kini kembali ke ukuran normal. "Kita menang! Kita menang!"
"Ya, Kai," jawab Jago, suaranya lemah. "Kita menang."
Seluruh perguruan bersorak sorai. Mereka telah memenangkan perang. Mereka telah melindungi dunia mereka dari kehancuran yang tak terbayangkan.
Mei dan Ling menatap Jago dengan kagum. "Kau luar biasa, Jago."
Guru Tua Lung menepuk pundak Jago. "Kau telah memenuhi ramalan, Jago. Kau adalah penjaga dunia ini."
Jago menatap langit yang kini bersih, hanya dihiasi bintang-bintang. Ia telah menemukan tujuan sejatinya. Ia adalah Jagoan Besi, Harmoni Naga Langit, pelindung dunia ini.
Perang besar telah berakhir. Namun, perjalanan Jago belum selesai. Ia tahu bahwa ancaman mungkin akan datang lagi di masa depan, dan ia harus terus bersiap. Ia harus terus belajar, dan terus menjadi jembatan antara dua dunia.
Perguruan Naga Langit, kini menjadi simbol persatuan dan kekuatan. Dan Jago, yang kini adalah bagian tak terpisahkan dari alam semesta, akan selalu ada di sana, mengawasi, melindungi, dan membimbing. Kisah Jagoan Besi dari Langit Utara, sang Harmoni Naga Langit, baru saja dimulai, dan ia akan terus berjuang untuk menjaga keseimbangan dunia.