Langkah kaki Seika bergema di lorong batu yang kini berubah menjadi terowongan berlapis mineral merah menyala. Suhu perlahan meningkat seiring ia melangkah lebih dalam. Dinding-dinding sekitar mulai mengeluarkan uap tipis, menandakan bahwa ia semakin dekat dengan sumber panas.
"L-88, status lingkungan?"
"Suhu meningkat hingga 75 derajat Celcius. Indikasi keberadaan magma aktif dalam radius 100 meter."
"Kenapa rasanya perjalanan ini makin nggak masuk akal, ya?"
"L-88 setuju. Namun, langkah Anda tetap stabil."
Seika terus melangkah, hingga akhirnya ia tiba di sebuah ruangan luas seperti kubah bawah tanah. Dasarnya dipenuhi aliran magma yang mengalir pelan di antara bebatuan. Di tengah-tengah ruangan, terdapat makhluk raksasa yang mengambang perlahan—sebuah slime berwarna oranye kemerahan, dengan permukaan meleleh seperti lahar yang baru keluar dari kawah gunung.
"Objek teridentifikasi: Large Magma Slime. Tipe: Subterranean Guardian."
Seika memicingkan mata, menatap makhluk besar itu yang perlahan membentuk mata merah di permukaan tubuhnya.
"Jadi, ini penjaga lorong rahasia yang tadi? Ukurannya nggak santai, ya."
Large Magma Slime bergerak perlahan, memancarkan panas ekstrem dari tubuhnya. Suara gelegak magma terdengar dari dalam badannya, seolah-olah makhluk itu adalah kawah berjalan.
"Persentase kemenangan?" tanya Seika.
"Memproses… Berdasarkan kecepatan, kekuatan, dan pertahanan musuh… Probabilitas kemenangan: 47%."
"Rendah banget, ya."
"Memperbarui sistem. Catatan: Tuan telah berlatih menggunakan Override Mode selama beberapa hari terakhir. Sinkronisasi sistem meningkat. Durasi maksimum Override Mode diperpanjang."
"Berapa lama sekarang?"
"Code: Limit Override Mode – Durasi maksimal diperbarui menjadi 8 menit."
Seika tersenyum kecil. "Kalau begitu, langsung lancar gas meluncur ke depan!"
Override Mode segera aktif. Armor holografis yang selama ini terasa sedikit berat kini lebih ringan dan responsif. Tubuh Seika diselimuti cahaya biru tipis, menandakan peningkatan performa yang signifikan.
"Sinkronisasi: 92%. Semua sistem aktif."
Tanpa membuang waktu, Seika menunduk dan menyalakan Pulse Booster di punggung armornya. Dalam sekejap, tubuhnya melesat ke depan—bahkan lebih cepat dari kecepatan suara yang pernah ia capai saat bertarung melawan Destroyer Elite.
BOOM!
Ledakan sonik terdengar setiap kali Seika menembus udara. Dalam kecepatan itu, ia menembakkan peluru energi dari Pulse Shot di pergelangan tangannya ke bagian sisi slime.
"Targeting point… Tembakan pertama, detik ke-0, kanan atas!"
BAM!
Tembakan energi menghantam bagian tipis slime, memercikkan semburan lahar kecil.
"Detik ke-0.5, sisi kiri!"
BAM!
Seika bergerak dengan kecepatan mengerikan, menembakkan peluru demi peluru ke titik-titik yang sulit dijangkau, menciptakan ledakan kecil yang menembus sebagian tubuh slime.
Large Magma Slime meraung—suara mendesis dan magma memancar dari dalam tubuhnya. Makhluk itu mulai bereaksi dengan melemparkan bola magma berkecepatan tinggi ke arah Seika.
"L-88, analisis pola serangan."
"Memproses… Pola bola magma memantul dua kali sebelum meledak. Saran: Hindari dengan manuver zig-zag."
Seika melompat ke kiri, lalu melesat ke kanan dengan kecepatan yang menghilangkan bayangan tubuhnya. Bola magma meledak di belakangnya, menyisakan jejak api yang langsung padam karena kecepatannya.
"Gerakanmu terlalu lambat!"
Seika kembali menembus udara, menembak bagian tubuh slime yang tampak rapuh.
"Blade Pulse: Split Fang!"
Tebasan energi biru dilepaskan dalam kecepatan supersonik, menorehkan luka besar pada tubuh slime.
Large Magma Slime bergetar dan mulai berubah wujud. Bagian atas tubuhnya mengeras, membentuk semacam perisai batu vulkanik yang menyelimuti tubuhnya.
"Sistem, status pertahanan musuh?"
"Perisai magma tingkat tinggi terdeteksi. Lapisan luar memiliki daya tahan minimal dua kali lipat dari sebelumnya. Saran: Fokus pada inti magma di dalam tubuhnya."
Seika tersenyum tipis.
"Kalau perisainya terlalu keras, ya sudah, tembak dari dalam."
Seika melompat ke arah salah satu celah terbuka di tubuh slime, lalu menembakkan Pulse Shot bertubi-tubi ke dalam rongga cair tersebut.
Large Magma Slime berusaha memukul Seika dengan tentakel magma, tapi Seika bergerak lebih cepat, menembus celah lain dan berpindah sisi dalam hitungan detik.
BOOM! BOOM! BOOM!
Tiga ledakan energi dari dalam tubuh slime terdengar, membuat sebagian cairannya berhamburan.
"Waktu tersisa: 5 menit 30 detik."
Serangan itu belum cukup. Large Magma Slime melepaskan gelombang panas dari seluruh tubuhnya, membuat lantai sekitar mulai meleleh perlahan.
"L-88, suhu sekitar?"
"Suhu mendekati 900 derajat Celcius. Armor Anda mampu bertahan hingga 1.200 derajat untuk 2 menit."
Seika mempercepat pergerakannya, menembakkan Pulse Blade: Spiral Shot, sebuah tebasan energi berputar yang menembus langsung ke inti magma.
"Kalau aku nggak cepat, aku bakal meleleh di sini."
Setelah beberapa kali mengitari tubuh slime dan menembakkan puluhan peluru energi ke titik-titik rapuh, Seika akhirnya melihat bagian inti magma mulai retak.
"Ini dia… saatnya penyelesaian."
Seika menyalakan Pulse Booster maksimal, melompat tinggi, dan meluncur lurus ke inti magma yang kini terbuka.
"Blade Pulse: Final Horizon!"
Tebasan terakhir membelah tubuh slime menjadi dua bagian besar. Tubuh magma itu bergetar hebat sebelum meledak, menyisakan serpihan magma yang cepat membeku.
"Waktu tersisa: 3 menit 20 detik."
Seika mendarat dengan nafas terengah-engah, tapi matanya tetap tajam.
"Target dinetralkan. Misi selesai."
"Konfirmasi. Lingkungan kembali stabil."
Seika mengamati sisa-sisa tubuh slime yang kini menjadi batu keras. "Yah, nggak ada barang diskon di sini, ternyata."
Ia tertawa kecil, lalu melanjutkan perjalanannya ke lorong berikutnya, tak menyadari bahwa apa yang menunggunya di ujung jalan jauh lebih berbahaya.
To be continued...
---