Chapter 13 - Pertarungan Di Gerbang Kristal

Udara di sekitar medan pertempuran terasa dingin, meski naga kristal di depan mereka memancarkan aura yang luar biasa panas. Tubuh naga itu berkilau keemasan, namun dari sela-sela sisiknya, terlihat aliran energi biru muda yang mengalir seperti sungai.

"Nama spesiesnya: Crystal Guardian. Makhluk penjaga teleportasi. Daya serang: tinggi. Daya tahan: ekstrem," lapor L-88 dengan suara tegas.

Seika mengatur napas. "Oke, jangan gegabah. Fokus di posisi masing-masing."

Tim bergerak sesuai rencana. Ceyla dan Faye berlari ke sisi kiri, sengaja menimbulkan suara dengan melempar batu ke arah naga untuk memancing perhatian. Drest dan Orlan bergerak ke kanan, membuat ledakan kecil dengan sihir elemen mereka agar perhatian naga terpecah.

Naga itu menggeram, matanya menatap tajam ke segala arah. Dengan satu sapuan ekornya, naga menghancurkan pohon-pohon kristal dengan mudah.

"Gerakannya cukup lambat. Mungkin karena berat tubuhnya," bisik Seika sambil memperhatikan celah.

Marven dan Niko langsung menuju pilar teleportasi, mencoba menyalakan mekanisme yang tersegel. "Sial, sistemnya kompleks. Aku butuh waktu!" teriak Marven.

"Kalau begitu, aku harus memperpanjang waktu kalian," gumam Seika.

Dia menekan tombol Override di lengan armor-nya.

"Override Mode, aktif. Durasi: 10 menit," suara L-88 terdengar jelas.

Aliran energi mengalir deras ke seluruh tubuh Seika. Sepatunya memancarkan cahaya biru, dan sarung tangan perisainya mulai bersinar.

"Code: Limit Override Mode menjadi 10 menit. Sinkronisasi 100%."

"Kalau begitu langsung lancar, gas meluncur ke depan!"

Dengan ledakan sonik yang lebih keras dari sebelumnya, Seika melesat ke arah naga dengan kecepatan melebihi suara. Tubuhnya seperti bayangan yang tak bisa diikuti oleh mata telanjang.

Beberapa proyektil Pulse Shot ditembakkan dari jarak dekat, menghantam sisi lemah sisik naga. Crystal Guardian mengerang, mencoba mengayunkan cakar, tapi Seika sudah lebih cepat.

Dia berputar di udara, menendang bagian leher naga, lalu meluncur mundur, mengaktifkan Twin Core Shield Gloves untuk memblokir serangan ekor yang tiba-tiba datang.

"Perisai mampu menahan dampak sebesar 65% dari kekuatan naga ini," lapor L-88 cepat.

"Tahan aja dulu, aku butuh lebih banyak ruang!"

Seika bergerak zig-zag di sekitar naga dengan kecepatan yang bahkan meninggalkan bekas gelombang udara di belakangnya. Dia menembakkan Pulse Shot bertubi-tubi, membidik persendian dan celah di antara kristal.

Di sisi lain, Ceyla dan Faye terus berlari sambil melempar sihir kecil, memaksa naga untuk terus membagi fokus.

"Seika, kami nggak bisa tahan lama!" teriak Ceyla sambil menghindari lontaran kristal tajam dari mulut naga.

"Sedikit lagi!" Marven berteriak dari pilar. "Struktur kuncinya hampir terbuka!"

Seika menyalakan daya tembak maksimum. "Kalau begitu aku percepat aja!"

Dia menurunkan postur tubuhnya, lalu melesat maju dengan kecepatan luar biasa. "Twin Slash, mode penetrasi!"

Dua tebasan energi biru meluncur dari sarung tangannya, menghantam bagian dada naga yang retak.

Ledakan keras terjadi, menyebabkan naga itu terhuyung. Seika tak membuang waktu, melompat tinggi lalu menendang kepala naga dengan seluruh kekuatan kakinya.

Tubuh Crystal Guardian terseret beberapa meter, lalu mengaum marah, matanya memancarkan kilatan energi baru.

"Dia mau ngeluarin serangan besar!" teriak Drest dari sisi kanan.

Naga itu menyerap energi dari pilar-pilar di sekitarnya, lalu memfokuskan cahaya biru di dalam mulutnya.

"Serangan tipe penghancuran area!" peringatan L-88 langsung berbunyi.

Seika mengepalkan tinjunya. "Nggak ada waktu buat ragu."

Dia memanggil dua perisai di telapak tangannya, lalu melesat lurus ke arah naga.

"Aku nggak bisa nungguin kalian nyelesain portal. Kalau dia nyerang sekarang, semua bakal habis!"

Seika mempercepat larinya, melebihi kecepatan sebelumnya, hingga terdengar ledakan mini di setiap langkahnya. Udara di belakangnya seperti terbelah, meninggalkan jejak tekanan ekstrem.

"Override limit push: 120%! Waktu tersisa: 1 menit 30 detik!"

Dia menahan nafas, meluncur lurus ke arah naga.

"Nerima ini ya, Crystal Guardian!"

Seika menghantam bagian bawah rahang naga dengan perisai di tangan kanannya, lalu memutar tubuh dan menghantam sisi kepala naga dengan perisai di tangan kirinya.

Dua pukulan berat itu mengguncang kepala naga, memaksa naga melepaskan energi yang sudah terakumulasi. Energi itu meledak di dalam mulut naga sendiri, menciptakan ledakan balik yang menghancurkan sebagian sisik kristalnya.

"Dia terbuka!" teriak Orlan.

"Portal siap!" Marven dan Niko berseru.

Seika segera mundur dan berteriak, "SEMUA MASUK KE PORTAL! CEPAT!"

Mereka semua berlari ke pilar teleportasi yang kini bersinar terang. Seika melompat mundur, menembakkan Pulse Shot terakhirnya untuk menahan naga yang mulai bangkit.

Saat Seika masuk ke dalam lingkaran teleportasi, cahaya biru membungkus tubuh mereka semua, dan dalam sekejap, mereka menghilang dari tempat itu.

Crystal Guardian mengaum marah di belakang, namun teleportasi sudah selesai. Mereka berhasil kabur.

Di sisi lain, cahaya biru itu membawa mereka ke sebuah tempat baru—sebuah dataran hijau luas yang tampak lebih stabil daripada hutan kristal sebelumnya.

Seika terjatuh terduduk, napasnya tersengal. "Gila… aku capek banget…"

Ceyla mendekat, tersenyum lemah. "Tapi kita berhasil, kan?"

Seika tersenyum, meski tubuhnya masih gemetaran. "Iya… kita berhasil…"

Mereka menatap langit baru di atas mereka. Dunia asing itu belum sepenuhnya selesai menguji mereka.

Tapi untuk sementara—mereka bisa bernapas lega.

To be continued…