Gerbang Yang Terkunci Dibawah Tanah

📙 Bab 8 – Bagian 2 Segel yang Retak - C : Bayangan yang Mencerminkan Luka

(癒し手: Tatsumi si Healer – Season 1)

🩸 Nuansa: psikologis, kelam, dan mengguncang

---

Aku berdiri dalam keheningan.

Tempat ini bukan dunia nyata.

Langitnya hitam mengkilap, seperti cermin gelap.

Tanahnya memancarkan cahaya samar merah berpola seperti nadi yang berdetak perlahan.

Di hadapanku diriku sendiri.

Tapi dia berbeda.

Jubah hitam robek.

Tubuhnya dipenuhi bekas luka.

Tangannya memegang kristal retak… yang terus berdarah.

> "Kau tiba lebih cepat dari seharusnya."

"Aku… adalah kegagalan yang harusnya tak pernah ada."

---

Aku mencoba melangkah mundur. Tapi tanahnya menyerap kakiku.

Bayangan itu mendekat, langkahnya tanpa suara.

> "Aku pernah ingin menyembuhkan segalanya.

Menjadi penyelamat.

Menjadi cahaya… untuk dunia."

Dia mengangkat kristal di tangannya.

Isinya penuh suara tangisan, jeritan, dan bisikan semua bergema di kepalaku.

> "Tapi kau tahu, Tatsumi…

Kadang, menyembuhkan yang seharusnya dibiarkan hancur… malah membunuh semuanya."

---

Mataku bergetar.

> "Kau adalah pewaris cahaya.

Tapi juga kunci dari kehancuran."

Dia menyentuh dadaku.

> "Ada alasan kenapa namamu terukir di gerbang."

"Karena darahmu… mengikat segel terakhir dari Raja Iblis."

---

Tubuhku limbung.

> Apa aku ini… bagian dari kegelapan?

Bukan pahlawan… tapi pemicu kiamat?

Bayangan itu tersenyum pahit.

> "Kau bukan musuh… tapi dunia akan memperlakukanmu seperti itu."

"Mereka akan memujamu… lalu memburumu."

Dia menarik napas panjang.

> "Ketika segel kedua terbuka, mereka akan datang."

"Gereja. Kerajaan. Bahkan para roh."

> "Kau hanya punya satu pilihan

terus menjadi penyembuh… atau…"

Dia mendekat, lalu berbisik:

> "Menjadi penentu… hidup dan mati dunia ini."

---

Cahaya putih meledak.

Aku terlempar ke udara.

Suara jeritan terakhir dari bayanganku menggema:

> "Ingat! Aku tidak lahir dari kegelapan…

AKU LAHIR DARI KETIDAKADILAN!"

---

Aku terbangun.

Tubuhku dingin. Tangan gemetar.

Di sekelilingku, Leo dan Kara berjaga senjata terhunus.

Seraphina memeluk bahunya, wajah pucat seperti mayat.

> "Segel pertama telah retak…" gumamnya.

"Dan kau… telah dilihat oleh dirinya sendiri."

Aku menatap gerbang itu.

Lingkaran hijau menyala terang.

Lingkaran ungu mulai berdenyut pelan.

---

> "Apa aku masih bisa jadi penyembuh…?"

"Atau takdirku sudah berubah… menjadi penghancur segel dunia ini?"

--