Bab 57

Bab 57 - Kepercayaan yang Hancur dan Sumpah untuk Keadilan

Aku melangkah melewati pintu kaca berkilau Sterling Dynamics, perutku melilit dengan campuran rasa takut dan antisipasi yang familiar. Beban dosa-dosaku menekan pundakku—perselingkuhanku dengan Kaelen, pemecatan Rowena, dan sekarang hari kerja di akhir pekan yang dia perintahkan.

Beberapa karyawan mengangguk sopan saat aku melintasi lobi marmer. Apakah mereka tahu? Bisakah mereka melihat tanda-tanda tak kasat mata yang Kaelen tinggalkan padaku? Pikiran itu membuat kulitku memerah panas karena malu.

Aku berhasil menghindari mengenakan gaun merah terbuka yang Kaelen pilih. Setelah dia pergi untuk rapat pagi, aku cepat-cepat berganti menjadi rok pensil biru tua yang sopan dan blus krem. Sebuah tindakan perlawanan kecil, tapi itu memberiku secercah kendali kembali.

Ponselku bergetar dalam tas saat aku melangkah ke dalam lift. Nama Elara muncul di layar.

"Hei," aku menjawab, bersyukur ada pengalihan dari pikiranku.