Bab 72

Bab 72 - Visi Seorang Tiran: Gaun, Tuntutan, dan Rahasia Gelap Terungkap

Aku menatap buket bunga raksasa yang mendominasi sudut kantorku, catatan dari Kaelen masih tergenggam di tanganku yang gemetar. Kata-katanya bergema dalam pikiranku: "Kau telah mengonsumsi setiap jengkal diriku, Seraphina. Katakan padaku, apakah aku menghantuimu seperti kau menghantuiku?"

Sialan dia. Dia tahu jawabannya.

Ponselku bergetar di atas meja, membuatku terlonjak. Nama Liam muncul di layar, pesannya lembut dan penuh perhatian: "Semoga kau menyukai mawarnya. Makan siang besok?"

Sebelum aku bisa menjawab, notifikasi pesan kedua muncul—dari Kaelen.

"Spa Serene Bloom. 4:30 sore. Jangan terlambat."

Tanpa basa-basi. Tanpa tanda tanya. Hanya perintah, seolah persetujuanku sudah diasumsikan. Aku melirik jam: 3:45 sore.

"Bajingan," gumamku, meski jantungku berdebar kencang. Apakah aku benar-benar begitu mudah ditebak sehingga dia tahu aku akan meninggalkan segalanya atas panggilannya?