Bab 82

Bab 82 - Pengakuan Monster dan Tamu yang Tak Diundang

Aku menatap layar televisi, tak mampu memahami apa yang kulihat. Otakku menolak memproses kata-kata yang bergerak di bagian bawah layar.

"Mahasiswa lokal Ethan Moreau ditemukan tewas..."

Perutku mual. Ruangan mulai berputar di sekelilingku.

"Tidak," bisikku, mencengkeram pinggiran sofa. "Tidak, tidak, tidak..."

Suara penyiar berita berlanjut, merinci bagaimana tubuh Ethan telah ditemukan di gudang terbengkalai di pinggiran kota. Polisi sedang menyelidikinya sebagai pembunuhan. Orangtuanya hancur. Universitas menawarkan layanan konseling.

Aku tahu. Jauh di lubuk hati, aku tahu.

Seolah dipanggil oleh rasa ngeri yang kurasakan, Kaelen muncul di ambang pintu. Dia bersandar pada bingkai, mengawasiku dengan mata hijaunya yang tak terbaca. Dia melirik televisi, lalu kembali menatapku. Wajahnya tidak menunjukkan apa-apa.

"Kau yang melakukan ini," bisikku, suaraku pecah. "Katakan padaku kau tidak melakukannya."