Bab 22 Hati yang Hangat

Zhang Hao selesai menarik celananya dan keluar dari bilik terlebih dahulu, sementara Song Xin duduk di tutup toilet, masih terengah-engah, pipinya merona dengan warna yang belum memudar.

Berdiri di ruang terbuka, Zhang Hao batuk dua kali, dan suara air toilet terdengar dari bilik kedua dari belakang.

Beberapa detik kemudian, seorang pria berkacamata muncul dari dalam, dan saat matanya bertemu dengan Zhang Hao, wajahnya langsung memerah seperti kepiting rebus.

Kemudian, dengan kepala tertunduk, dia bergegas pergi. Zhang Hao melirik ke arah Song Xin dan memberinya isyarat, menandakan sudah waktunya keluar jika dia mau.

Dengan napas terengah-engah, dada Song Xin naik turun tidak beraturan. Aktivitas baru-baru ini benar-benar menguras tenaganya.

Tapi dia bekerja sama dengan Zhang Hao, berdiri, merapikan rambutnya sedikit, menarik resleting roknya, dan keluar.