BOOM!!
Satu ayunan tombak dari Wuxian memecah tanah salju. Tiga pemburu dari Sekte Kegelapan langsung terpental, tubuh mereka membusuk sebelum menyentuh tanah. Sihir hitam mereka… terpatahkan oleh kekuatan tombak yang bukan dari dunia ini.
“K-Kenapa… aura miliknya seperti—”
“—pusaka leluhur! Mustahil!”
Mereka tak tahu, Wuxian tak sekadar menguasai tombak itu. Ia disatu oleh Belati Kaisar Hitam—pusaka kutukan yang hanya bisa dipakai oleh pewaris darah kaisar yang ditolak langit.
---
Di langit atas, sepuluh kultivator tingkat Heaven Root menurunkan formasi penyegel.
Lingkaran sihir keemasan muncul, menciptakan tekanan luar biasa. Ini adalah formasi pemurnian jiwa—biasa dipakai untuk menyegel iblis kelas atas.
Tapi Wuxian hanya menatap ke atas.
Tenang. Dingin.
“Formasi itu… mengingatkanku pada waktu kecil.”
Ingatan menyelusup.
Dirinya—masih kecil, tubuh kurus, ditinggalkan di gerbang Sekte Langit Timur dengan sebuah kalung pecah. Tak dianggap. Tak dipercaya.
Dan kini, langit yang dulu membungkamnya… mencoba menyegelnya.
“...Lucu.”
“Kalian tak berubah.”
ZRAK!
Satu lontaran tombak—dan langit terbelah. Formasi itu pecah, tidak perlahan… tapi dalam sekejap.
CRAAACK!!
Para tetua di langit terhuyung. Salah satu dari mereka, Tetua Lin, terkapar di udara, darah menyembur dari mulutnya.
“I-Ini kekuatan ranah apa…?!”
---
Di kejauhan, seorang pengamat bayangan—mata-mata dari Sekte Tembaga Merah—menggigil. Ia mencatat setiap gerakan Wuxian, dan mengirim laporan ke markas.
"Target terlalu berbahaya…
Bukan murid rendahan.
Kemungkinan: pewaris langsung Kaisar Langit Timur.
Kesimpulan: Tidak bisa dibunuh dengan cara biasa."
---
Wuxian mengusap sedikit darah di bibirnya—bukan miliknya, tapi milik pemburu yang sempat memukulnya, lalu tubuhnya hancur terkena pantulan energi kutukan.
Di belakangnya, suara angin membawa kabar…
“Wuxian….”
Seseorang muncul. Berjubah putih. Rambut panjang. Mata tajam seperti elang.
Mo Tianxue.
Murid inti peringkat pertama Sekte Langit Timur.
Sahabat lama. Atau mungkin… satu-satunya orang yang dulu percaya padanya.
“Jadi kau benar-benar berubah menjadi iblis yang mereka takutkan…”
Wuxian menatapnya.
“Kau datang untuk membunuhku juga?”
Tianxue menggenggam pedangnya.
“…Aku datang untuk memastikan. Apakah kau masih Wuxian yang aku kenal… atau makhluk yang dikutuk oleh langit itu.”
Wuxian hanya menjawab dengan langkah maju.
“Kalau begitu… mari kita lihat.”
Pertarungan antar dua kutub pun dimulai.