“Mana mungkin ini cuma skill level 1...”
Raka berdiri mematung di tengah hutan, memandang tubuhnya yang dikelilingi aura biru terang. Kedua tangannya masih bergetar setelah mengaktifkan kombinasi dua skill dasar: "Speed Up" dan "Strike."
Awalnya dia cuma iseng. Tapi begitu gabungan itu aktif, dia berhasil menghancurkan pohon besar—yang bahkan butuh waktu lima menit buat ditebang pakai kapak biasa—dalam satu serangan doang.
Dan sekarang, batang pohon itu terbelah dua, mengeluarkan suara retak yang bikin burung-burung hutan langsung beterbangan.
“Gila... ini nggak masuk akal,” gumamnya.
Ia menatap menu sistem yang melayang di depan matanya.
> [New Skill Unlocked]
Nama: Blitz Fang
Tipe: Aktif – Burst Attack
Efek: Serangan mendadak secepat kilat, menimbulkan efek stun selama 2 detik dan 3x damage dari serangan biasa.
“Ini... ini skill baru yang bahkan nggak pernah gue program…”
Raka mulai curiga. Ini bukan sekadar dunia game yang dia buat. Ada sistem yang berkembang sendiri—dan parahnya, dia nggak punya kendali penuh.
—
Beberapa menit kemudian, ia berjalan menuju Desa Lentara, desa pemula dalam game Chrono Realms. Ini harusnya tempat aman buat pemain level rendah. Tapi baru aja nyampe gerbang, dia udah disambut pemandangan yang aneh.
Penduduk desa ngumpul di tengah alun-alun, melingkari sesuatu. Raka ngintip lewat celah kerumunan.
“Monster? Di dalam desa?”
Seekor Slime Merah—monster level 10—berada di tengah desa, melompat-lompat liar sambil memuntahkan cairan asam. Padahal slime tipe ini seharusnya nggak bisa spawn di zona aman.
“Help! Monster-nya ngerusak kebun obat kami!”
“Anak-anak belum sempat diselamatkan dari sekolah!”
Raka langsung loncat ke tengah. “Minggir! Gue tangani ini!”
NPC di sekitarnya menatap bingung. “Kamu siapa? Petarung dari guild mana?”
Raka senyum, nggak sempat jawab. Dia langsung lompat ke depan slime dan mengaktifkan skill gabungan lagi.
> [Skill Activated: Blitz Fang]
Dalam sekejap, tubuh Raka melesat seperti kilat. Slime itu bahkan belum sempat bereaksi saat tubuhnya terpental ke belakang, nempel ke dinding rumah kayu, dan pecah jadi genangan lendir panas.
Satu pukulan. Slime mati.
NPC langsung bersorak.
“Pemuda ini luar biasa!”
“Dia pahlawan!”
Raka cuma nyengir kaku. Dalam hati dia mikir: "Ini slime level 10, dan gue baru level 1... Seharusnya gue yang mati.”
Sistemnya bener-bener kacau.
—
Beberapa saat kemudian, Raka dipanggil ke Balai Desa, tempat tinggal Kepala Desa Lentara—seorang wanita paruh baya dengan pakaian tradisional dan tongkat panjang di tangan.
“Namamu siapa, anak muda?”
“Raka, Bu.”
“Raka... Aku belum pernah mendengar nama itu. Kamu bukan dari dunia ini, ya?”
Raka terdiam. Jantungnya langsung berdetak lebih cepat.
Dia tau...?
Sang kepala desa mendekat pelan. “Aku punya firasat. Dunia ini sedang berubah. Beberapa minggu lalu, muncul retakan di langit malam. Dan sekarang, ada kamu—dengan kekuatan tak biasa.”
“Bu... maksud Ibu retakan di langit itu...”
Wanita itu mengangguk. “Seolah... sesuatu dari luar dunia ini masuk ke dalam.”
Raka makin pucat.
Mungkinkah ada player lain? Atau… makhluk dari luar sistem?
Sebelum sempat bertanya lebih jauh, tiba-tiba notifikasi sistem muncul:
> [Peringatan Sistem]
Anomali terdeteksi di Zona 4: Blackwood Marsh.
Level rata-rata musuh meningkat.
Entity Tidak Dikenal memasuki server.
Entity tidak dikenal?!
Jantung Raka langsung berdegup kencang. Ada “sesuatu” masuk ke dalam dunia ini—dan itu bukan bagian dari game yang dia buat.
Kepala desa menggenggam tongkatnya erat. “Kamu harus pergi ke Blackwood Marsh. Hanya orang sepertimu yang bisa menahan kekacauan ini.”
Raka berdiri. Napasnya berat.
“Baik... Tapi gue nggak bisa pergi sendirian. Gue butuh—”
Tiba-tiba pintu balai desa terbuka.
Masuklah seorang gadis dengan rambut ungu pendek dan armor ringan. Matanya tajam, dan di pundaknya tersemat emblem berbentuk bintang terbelah dua.
“Aku dengar ada orang baru dengan skill aneh. Kalau dia memang kuat... gue ikut.”
Raka menoleh dan bertanya, “Lo siapa?”
Gadis itu menyeringai. “Gue? Namaku Lyra. Dan mulai sekarang... gue partner lo.”
Raka membeku sesaat, lalu tertawa kecil.
"Oke, Lyra. Ayo lihat seberapa kacau dunia ini dibuat."