Langkah kaki Raka terasa berat saat menjejakkan kaki di gerbang kota pertamanya: Arkhel. Kota kecil yang ia desain dulu sebagai tempat tutorial, kini terasa... nyata. Terlalu nyata. Bangunan kayu dengan atap jerami, aroma roti panggang dari toko roti di pinggir jalan, dan suara anak-anak kecil yang bermain sambil tertawa—semuanya membuat Raka diam beberapa detik.
> “Gue dulu cuma bikin ini pake aset gratisan,” gumamnya. “Tapi sekarang... ini kayak dunia sungguhan.”
NPC di dekat gerbang menyambutnya seperti biasa, sesuai skrip:
> “Selamat datang di Arkhel, petualang baru! Silakan beristirahat di penginapan sebelum memulai misi pertamamu!”
Tapi yang bikin Raka terdiam adalah tatapan NPC itu. Matanya seperti... sadar. Seolah dia benar-benar hidup.
---
Di dalam kota, Raka menuju penginapan "Moonlight Inn"—penginapan yang dulu dia buat hanya sekadar tempat istirahat sebelum tutorial dungeon. Tapi saat dia masuk, suasananya penuh detail: pelayan yang ramah, aroma teh hangat, dan dentingan alat makan dari ruang makan.
> “Satu kamar, ya,” kata Raka, mendekati resepsionis.
Resepsionis wanita itu mengangguk. Tapi sebelum memberikan kunci, dia menatap Raka lekat-lekat.
> “Tunggu. Kau bukan dari guild mana pun, kan?”
“Belum,” jawab Raka hati-hati.
“Hati-hati di sini. Beberapa hari terakhir... ada yang aneh.”
---
🌒 Malam Rahasia
Malam pun tiba. Raka berdiri di balkon kamarnya, memandangi langit berbintang. Di dunia asli, langit malam nggak pernah seindah ini. Tapi di sini... semuanya terlalu sempurna. Terlalu menyimpan rahasia.
Tiba-tiba—sebuah notifikasi transparan muncul di depan matanya.
> [🔓 Hidden Quest Unlocked!]
Judul: “Suara dari Dalam Dunia”
Deskripsi: Seseorang memanggilmu dari balik realita dunia ini. Cari tahu siapa dia sebelum waktu habis.
Reward: ???
Time limit: 48 jam
> “Hah?! Ini bukan quest yang gue buat…”
Jantung Raka berdetak cepat. Ia nggak pernah bikin quest kayak gini. Bahkan nama quest-nya aja asing.
> “Jangan bilang... sistem game-nya jadi hidup?”
---
📜 Petunjuk Pertama
Quest tersebut muncul dengan satu petunjuk:
> “Cari suara yang berbisik di lorong kota.”
Tanpa pikir panjang, Raka turun ke jalan, menyusuri lorong-lorong sempit di antara toko-toko yang sudah tutup. Kota ini nggak kelihatan berbahaya, tapi aura di malam hari... beda. Sunyi. Dingin. Dan mencekam.
Di sebuah lorong gelap, dia mendengar suara pelan:
> “Programmer…”
Raka membeku.
> “Siapa itu?!”
Suara itu seperti bisikan. Seperti berasal dari... dalam pikirannya.
> “Kau yang menciptakan kami… tapi sekarang dunia ini punya kemauan sendiri…”
---
👤 Si Bayangan
Dari ujung lorong, muncul bayangan manusia. Tapi tubuhnya transparan seperti bug grafik. Wajahnya kabur, suaranya bergetar.
> “Kau harus pergi dari sini... atau dunia ini akan menjebakmu selamanya.”
> “Siapa lo sebenernya?” tanya Raka, langkah mundur.
> “Aku... hasil gagal dari skripmu. Karakter yang tidak selesai ditulis. Sekarang aku... sadar.”
Raka merasa ngeri. Ia ingat—dulu ia sempat membuat satu NPC eksperimen, tapi lupa diselesaikan dan akhirnya dibuang dari sistem.
> “Tapi kenapa lo muncul di sini?”
“Karena sistem ini hidup. Dan ia menolak mati.”
---
⚠️ Serangan Mendadak
Tiba-tiba, dari balik bayangan, muncul sosok monster merah gelap dengan tanda error di dahinya. Mata merah menyala dan tubuhnya glitching parah.
> “Waduh, ini... corrupted boss!”
Monster itu menyerang dengan kecepatan tinggi. Raka tak sempat berpikir—langsung aktifkan kombinasi skill:
> [Shadow Blink] + [Time Step]
Tiba-tiba dia menghilang dari tempatnya dan muncul di belakang monster. Kombinasi skill-nya bekerja! Tapi monster itu juga glitch—dan bergerak nggak masuk akal.
Raka panik. Ini bukan pertarungan biasa.
> “Kalau gue mati di sini... gue mati beneran gak, sih?!”
Ia langsung mengaktifkan [Phase Slash], sebuah skill yang dulu dia buat sebagai Easter Egg—serangan yang bisa menembus dimensi.
Tebasannya mengenai inti monster itu.
> CRITICAL HIT!
Monster itu meledak dalam glitch, dan layar notifikasi muncul:
> [⚠️ Data Fragment Recovered]
Potongan memori sistem ditemukan. Dunia ini sedang berevolusi.
Tetap waspada.
---
🎯 Kembali ke Penginapan
Raka kembali ke penginapan dengan napas terengah. Tapi sebelum dia naik ke kamar, resepsionis tadi menahannya.
> “Kau… bertemu dengannya, ya?”
> “Hah? Maksud lo siapa?”
> “Dia yang... tidak pernah selesai dibuat.”