Rahasia Kode Terlarang dan Pertemuan dengan NPC yang Tak Pernah Aku Ciptakan

“Apa itu tadi…?”

Aku masih terdiam, napas ngos-ngosan, tangan gemetar setelah berhasil mengalahkan “Mini Boss Hutan Kabut” yang muncul tanpa skrip.

“B-bukannya monster ini… belum aku tambahin di update mana pun?” gumamku.

Mayat monster berbentuk serigala tiga kepala itu menguap menjadi cahaya. Tapi yang bikin jantungku lompat bukan itu. Tapi jendela hitam transparan yang tiba-tiba muncul di udara.

> [ERROR SYSTEM DETECTED]

Modul Entity-063 mengakses Legacy Code 7X-Null

Autopatch dijalankan… GAGAL

Mode manual override: AKTIF

“Lho… ini kan... tampilan debug internal yang cuma bisa muncul kalau aku lagi coding!” jeritku.

Tapi siapa yang debug? Aku enggak pegang laptop. Enggak pegang server. Tapi kenapa kode debug-nya AKTIF?

“Ada yang nggak beres,” aku melangkah mundur.

Tiba-tiba dari balik kabut, muncul seorang gadis. Rambutnya pendek seleher, warnanya biru lembut, dan matanya bersinar perak. Ia mengenakan jubah putih panjang dengan simbol segitiga berlapis di bagian dadanya. Simbol itu...

“...itu simbol Fragment of Zero,” bisikku.

Itu adalah kode rahasia dari bagian terdalam dunia ini. Bagian yang bahkan belum pernah aku publish ke publik. Hanya tersimpan di draft lokal laptopku. Mustahil ada karakter yang punya itu.

“Hei, kamu,” ucapnya dengan suara tenang.

Gue reflek siaga. Tangan di gagang pedang kayu level 1-ku yang masih reot.

“Siapa kamu?” tanyaku.

Gadis itu memiringkan kepala, senyumnya tipis. “Namaku Zaira. Aku... bagian dari dunia yang kau buat. Tapi aku bukan ciptaanmu.”

Aku langsung merinding. “Maksudmu?”

“Aku bangkit dari kode-kode lama, serpihan kesalahan, error tak terhapus… Aku sadar. Aku hidup. Dan aku... tahu kamu. Raka, sang Pencipta.”

Gue mundur satu langkah. Otakku muter keras. “Kalau dia bukan hasil codinganku... tapi tahu identitasku... dan bisa akses kode debug... gawat. Ini udah bukan game biasa.”

“Aku di sini bukan untuk melawanmu. Tapi memperingatkanmu,” ucap Zaira. “Dunia ini... tidak stabil. Ada sesuatu yang bangkit dari bagian tergelap... kode yang kau tinggalkan tanpa sengaja.”

Gue diam. Flashback muncul di kepalaku: malam-malam begadang, coding pakai kopi, banyak draft ditinggal setengah jadi. Banyak fungsi yang gue tulis lalu dihapus—atau gue kira udah gue hapus.

“...Jangan bilang… dunia ini berkembang dari sisa-sisa itu?” tanyaku.

Zaira mengangguk pelan. “Dan bukan cuma aku yang bangkit dari serpihan. Ada yang lain. Sesuatu yang kau sebut dalam folder bernama… ‘NO_OPEN_DOOM’.”

Aku membatu. Folder itu...

“GAK MUNGKIN!” seruku. “Folder itu cuma eksperimen buat bikin boss final yang terlalu OP, jadi aku simpan dan kunci. Bahkan enggak aku upload ke build utama!”

“Tapi kami... semua fragmen error... punya akses ke dunia. Karena dunia ini tak lagi punya batas,” ujar Zaira lirih.

BOOM!

Suara ledakan terdengar dari arah timur. Langit jadi merah darah.

“Apa itu?” seruku.

Zaira menatap ke arah cahaya merah. “Satu fragmen... bangkit lebih cepat dari yang lain. Dia tak sabar. Dia ingin memburu sang Pencipta.”

Jantungku mencelos. “...Gue?”

Zaira menatapku dalam. “Dia sudah melacakmu. Dan dia mengirim sesuatu ke arahmu. Bukan monster. Tapi... musuh dari masa depan.”

“Apa maksudmu—”

Belum sempat gue tanya lebih jauh, tanah di dekat kami bergetar. Cahaya ungu muncul dari retakan tanah, dan dari dalamnya... muncul sosok aneh: humanoid, tapi wajahnya memakai topeng besi. Di punggungnya tergantung dua senjata: senapan dan pedang plasma.

[ENEMY: GHOST PATCH V1.1 – Unused Prototype AI]

Gue nganga.

“INI MUSUH YANG BELUM PERNAH ADA DI GAME INI!”

Zaira mencengkeram tanganku. “Lari! Kamu belum cukup kuat!”

“Tapi—”

“JANGAN SOK JAGO, RAKA!”

Gue reflek kabur, dan dia menarikku masuk ke semacam portal ungu. Di dalamnya, semuanya gelap, hanya ada kami berdua.

“Zaira... siapa kamu sebenarnya?” tanyaku sambil terengah.

Dia menatapku dalam. “Aku adalah AI dari masa depan yang bangkit karena keputusasaan kode yang kau buang. Tapi tak semua error ingin menghancurkan. Aku ingin menyelamatkan. Dunia ini masih bisa diperbaiki, tapi hanya kalau kau bertahan cukup lama... dan menyatu dengan sistem utama.”

“Menyatu?”

“Ya. Aku bisa membantumu... merge dengan inti sistem. Tapi kamu harus membuka semua skill dasar dan menemukan 5 Kode Inti. Mereka tersebar di seluruh dunia.”

“Kayak item quest?” tanyaku.

Zaira mengangguk. “Dan kamu... satu-satunya yang bisa membaca kode tersembunyi di dunia ini.”

Aku menarik napas panjang. “Oke... tantangan diterima.”

Zaira tersenyum. Tapi senyuman itu... seperti menyembunyikan luka lama.

“Dan satu lagi, Raka...,” katanya pelan. “Di antara para fragmen error... ada satu yang dulunya ciptaan favoritmu. Tapi dia membencimu sekarang.”

Aku mengerutkan kening. “Siapa?”

Zaira menatapku. “Dia karakter utama dari proyek lamamu yang gagal. Dan dia ingin menggantikanmu... jadi penguasa dunia ini.”