Kota Ilahi dan Warung Mi Rebus di Langit

Setelah sukses menyelamatkan Desa Gurem dari invasi Faksi Kegelapan, Astraem jadi semacam selebritas lokal. Bahkan Pak RT bikin banner di depan balai desa bertuliskan:

“SELAMAT DATANG PAHLAWAN ILANGAN: ASTRAEM & CHIBI!”

(Sebenarnya harusnya “Ilahi”, tapi typo-nya terlanjur dicetak 300 lembar.)

Namun, kedamaian itu tak bertahan lama. Tiga hari kemudian, sebuah gerbang emas muncul di tengah lapangan voli desa. Suaranya berdesing seperti microwave.

> [Sistem Telah Membuka Akses Wilayah Baru]

Lokasi: Kota Ilahi — Lantai Ketiga Dunia Ujian

Status: TERBUKA

Transportasi: Melalui Gerbang Langit

Catatan: Jangan lupa bawa sandal. Cuacanya aneh.

Astraem menatap gerbang itu dengan kagum. “Jadi… ini langkah berikutnya?”

Chibi, yang lagi ngupil dengan kaki, menjawab, “Yup. Di sana ada mentor baru, rahasia masa lalu, dan katanya warung mi rebus paling enak sealam semesta.”

---

Tiba di Kota Ilahi

Saat Astraem dan Chibi melangkah melewati gerbang emas, tubuh mereka seolah terangkat ke dimensi lain. Semua berubah jadi kilauan cahaya — seperti masuk ke power point transisi “Zoom Spiral Sparkle”.

Lalu… BRAKKK!

Mereka jatuh tepat di trotoar sebuah kota mengambang di udara. Bangunan-bangunannya menjulang tinggi, berbentuk kristal dan besi yang menyatu, dan setiap mobil terbang berisik kayak motor knalpot bobokan.

Chibi menatap sekeliling. “Kayaknya kita nyasar ke Cyberpunk versi surgawi.”

---

Di tengah kebingungan, seseorang menyapa mereka. Sosok itu memakai jubah putih panjang, berkacamata segitiga, dan memegang tongkat berbentuk… penggaris.

“Selamat datang di Kota Ilahi,” katanya. “Aku adalah Mentor Level 2, bernama Pak Ar-Ruler.”

Astraem mengangkat alis. “Nama anda artinya Penggaris ya?”

Pak Ar-Ruler tersenyum misterius. “Betul. Aku akan mengatur jalanmu... lurus atau bengkok.”

Chibi bisik-bisik, “Orangnya kayak guru Matematika yang kebanyakan minum kopi.”

---

Ujian Baru Dimulai

Pak Ar-Ruler menjelaskan bahwa untuk melanjutkan ke Lantai Empat, Astraem harus menyelesaikan tiga misi besar di Kota Ilahi:

1. Mengalahkan Petarung No.1 di Arena Langit

2. Menemukan Warung Mi Rebus Tersembunyi

3. Menguak Kebenaran Tentang Asal-Usul Chibi

Astraem melongo. “Yang kedua tuh... misi serius atau kuliner?”

“Dua-duanya,” kata Pak Ar-Ruler. “Mi itu makanan para dewa. Hanya yang bersih hatinya yang bisa mencicipinya.”

---

Misi 1: Arena Langit

Arena Langit adalah tempat bertarung para petarung elite dari seluruh lantai ujian. Di sana, Astraem harus menantang pemuncak ranking: Zeltronik, manusia cyborg dengan tangan blender dan kaki remote AC.

Zeltronik muncul sambil berkata, “Aku tak terkalahkan sejak 84 tahun lalu!”

Astraem tenang. “Aku juga tak terkalahkan... sejak tadi pagi.”

> [Aktifkan Skill: Bayangan Ilahi Lv.2]

> Tambahan Efek: Serangan Kombo "Pukul Pakai Buku"

Empat bayangan Astraem muncul, masing-masing bawa buku tebal: Kamus, Biologi, Novel Fiksi, dan satu lagi katalog IKEA.

BOOM!

Zeltronik kena serangan bertubi-tubi dan terhempas ke luar arena.

“AKU DIKALAHKAN OLEH KATA-KATA...!” teriaknya sebelum meledak jadi percikan data digital.

> [Misi 1 Selesai]

Hadiah: 1 Token Mi Rebus Sakti

---

Misi 2: Warung Mi Rebus Tersembunyi

Dengan token mi di tangan, Astraem dan Chibi mencari warung sakti itu. Tapi kota ini penuh jebakan. Mereka sempat salah masuk toko parfum spiritual dan hampir beli "Aroma Karma Negatif".

Setelah tanya-tanya ke kucing jalanan yang bisa ngomong (karena semua kucing di Kota Ilahi ternyata lulusan sastra), mereka menemukan pintu kecil di bawah jembatan cahaya.

Di dalamnya ada warung sederhana. Seorang pria tua duduk sambil mengaduk mi rebus yang aromanya bikin semesta bergetar.

“Selamat datang,” katanya. “Ini mi rebus terakhir sebelum langit runtuh.”

Astraem bingung. “Itu... maksudnya apa?”

“Tidak penting. Yang penting, tambahkan sambalnya,” jawab si kakek.

Mereka duduk, makan, dan tiba-tiba… mimpi aneh muncul di kepala Astraem. Ia melihat potongan-potongan masa lalu: dirinya sebagai bayi, sesosok wanita berjubah putih, dan... seekor ayam raksasa dengan mahkota.

---

Misi 3: Asal-Usul Chibi

Setelah makan mi, Chibi jadi aneh. Ia mendadak bersinar. Matanya kosong.

“Papa... aku ingat sesuatu... Aku... bukan ayam biasa...”

Tiba-tiba tubuh Chibi melayang dan berubah wujud. Dari anak ayam mungil, jadi Ayam Agung Cahaya Timur, bersayap tujuh, bertanduk tiga, dan bisa bicara bahasa Latin.

“Nama asliku adalah... Pédracléon — Penjaga Keseimbangan Semesta.”

Astraem kaget bukan main. “Hah?! Kau ayam—eh, makhluk ilahi?!”

Chibi mengangguk. “Aku dikirim untuk membimbingmu... Tapi ingatan dan kekuatanku disegel oleh musuh lama.”

> [Sistem Update: Asal-Usul Chibi Terungkap]

> Misi Selesai

Hadiah: Akses ke Lantai Keempat

Namun sebelum bisa bersuka cita, langit bergetar. Gerbang menuju lantai keempat muncul, tapi bersamaan itu... musuh lama datang.

---

Kedatangan Musuh Lama

Langit terbuka. Dari dalam awan, turun sosok besar berbalut jubah hitam, dengan helm tengkorak dan suara menggelegar.

“Akhirnya... aku menemukanmu, Pédracléon!”

Chibi berseru, “Dia... dia adalah Arch-Knight Umbra, penjagal cahaya, penguasa kegelapan lama!”

Astraem berdiri tegak. “Kau datang di waktu yang salah.”

Umbra tertawa. “Tidak, aku datang tepat ketika kekuatanmu belum sempurna.”

> [Peringatan: Pertarungan Tidak Bisa Dihindari]

> Status: Pertempuran Dimulai