Pertarungan Melawan Arch-Knight Umbra dan Rahasia Bayangan Ketujuh

> “Ketika cahaya muncul, bayangan akan mengikuti. Tapi jika bayangan lebih dulu datang… maka langit pun bisa runtuh.”

— Kalimat misterius yang muncul di sistem, tanpa pengirim.

---

Langit Kota Ilahi pecah seperti kaca. Sosok mengerikan bernama Arch-Knight Umbra melayang di atas arena dengan aura hitam berputar seperti angin topan. Tubuhnya besar, berlapis armor hitam mengkilat. Di tangannya, ia menggenggam pedang panjang berbentuk petir hitam bergetar—Ebonclash.

Chibi, yang kini sudah kembali ke wujud ayam mungilnya, berdiri tegak. “Umbra... Kau musuhku sejak Zaman Cahaya Pertama. Tapi kali ini, aku tidak sendiri.”

Astraem maju ke depan, menyalakan skill:

> [Aktifkan Mode Tempur: Bayangan Ilahi Lv.3]

Jumlah Bayangan: 5

Efek Tambahan: Ilusi Cahaya + Manipulasi Ruang Waktu (Durasi 30 detik)

---

Pertarungan Dimulai

Umbra menghentakkan pedangnya ke tanah. Ledakan gelap menyebar, menghancurkan sebagian lantai kota.

“Hapuskan cahaya! Biarkan dunia kembali ke kegelapan abadi!”

Tiba-tiba:

> [Sistem Meluncurkan Pertarungan Boss: Arch-Knight Umbra (Lvl ???)]

Kondisi Menang: Bertahan 3 menit atau kalahkan musuh

Bonus: Jika menang total, sistem akan membuka kunci Bayangan Ketujuh

Astraem melompat, diikuti lima bayangan yang menyerang bersamaan. Tapi...

BRAK!

Semua bayangannya terpental dalam satu tebasan. Umbra terlalu kuat. Bahkan angin dari ayunan pedangnya saja mampu memecahkan dinding realitas sekitarnya.

“Gawat,” desis Astraem. “Kalau kayak gini terus, tamat riwayat.”

Chibi terbang ke pundaknya. “Kita masih punya satu opsi.”

---

Taktik Mi Rebus Langit

Chibi meletakkan sebuah token mi ke tangan Astraem. “Ingat apa yang dikatakan kakek warung mi? Mi ini bukan sembarang mi. Mi ini... adalah pemicu kenangan energi suci dari Lantai Tertinggi.”

Astraem, tanpa ragu, melempar token mi ke langit.

> [Token Mi Rebus Sakti Diaktifkan]

Efek: Mengundang Restoran Langit ke lokasi pertempuran

Di detik berikutnya, sebuah mangkuk raksasa muncul dari langit dan jatuh di tengah arena. Aroma kaldu memenuhi udara. Dari dalam mangkuk, muncul cahaya berbentuk naga emas dan menabrak Umbra.

Umbra tertahan. “Apa ini... kehangatan... RAMEN?!”

---

Combo: Cahaya + Kaldu

Astraem kembali melompat, kini dilapisi aura kaldu hangat.

> [Skill Spesial Terbuka: Pukulan Kaldu Ilahi]

> Efek: Menurunkan pertahanan musuh sebesar 50% selama 15 detik

Dengan teriakan “Demi rasa gurih dan masa depan!”, Astraem meninju perut Umbra. Armor hitamnya retak.

Umbra mengerang. “Kalian... anak-anak cahaya itu... masih belum punah rupanya!”

---

Munculnya Bayangan Ketujuh

Waktu tersisa 1 menit. Umbra kembali menebas ke segala arah. Kota Ilahi mulai runtuh sedikit demi sedikit.

Tiba-tiba, Astraem merasa tubuhnya ringan. Sebuah suara berbicara di dalam kepalanya.

> “Kau sudah membuktikan bahwa kekuatan bukan soal pukulan, tapi tekad.”

“Sekarang, saatnya mengakses Bayangan Ketujuh.”

> [Bayangan Ketujuh Terbuka]

Nama: Bayangan Diri yang Terlupakan

Efek: Memanggil versi lain dirimu dari masa lalu atau masa depan, berdasarkan kebutuhan jiwa

Seketika, langit retak sekali lagi, dan muncullah sosok... Astraem versi dewasa. Tingginya lebih besar, rambutnya panjang terikat, pakaiannya seperti pahlawan zaman kuno, dan auranya memancarkan kebijaksanaan.

“Jadi ini aku... di masa depan?” tanya Astraem muda.

Astraem dewasa tersenyum. “Aku datang untuk menuntaskan pelajaran.”

---

Dua Astraem vs Arch-Knight Umbra

Astraem dewasa menyalakan Skill: Penciptaan Zona Cahaya Waktu

Astraem muda mengaktifkan Skill: Bayangan Ilahi Lv.3 Kombo Serentak

Chibi berubah menjadi Pedang Cahaya, dan digunakan keduanya secara bergantian.

Serangan terjadi simultan dari dua dimensi waktu. Umbra yang tadinya menguasai arena kini terpojok, armor hitamnya meleleh seperti lilin disiram cinta sejati.

Umbra meraung. “Tidak! Aku tak bisa dikalahkan oleh cahaya murahan dan... ayam sakti!!”

Astraem muda berteriak, “INI UNTUK SEMUA MI REBUS DI SEMESTA!”

BOOOM!!

Serangan terakhir menghantam pusat tubuh Umbra. Sosok itu terangkat ke udara, terpecah jadi serpihan hitam yang berubah menjadi awan tipis.

> [BOSS DIKALAHKAN]

Bonus:

— 1 Token Penjelajah Lantai Keempat

— Skill Baru: Echo of Light (Cahaya Bergema)

— Item Rahasia: Fragmen Helm Umbra

— Unlock Lore: “Zaman Bayangan Pertama”

---

Setelah Pertarungan

Astraem dewasa perlahan memudar. Tapi sebelum pergi, dia sempat menepuk pundak Astraem muda.

“Kau hebat. Tapi tantangan sebenarnya... baru dimulai di Lantai Keempat. Jangan lupakan siapa dirimu.”

Lalu ia hilang dalam cahaya, menyisakan hanya aroma kaldu dan sedikit bekas mi di celana Chibi.

---

Panggilan dari Lantai Keempat

Di langit, muncul notifikasi:

> [Gerbang Lantai Keempat Terbuka]

Lokasi: Istana Lupa Waktu

Catatan: “Waktu bisa kau kejar, tapi ingatan belum tentu kembali.”

Astraem menatap gerbang itu. “Chibi, siap lanjut?”

Chibi, yang lagi nyemil daun bawang, mengangguk. “Selama di sana ada makanan, aku ikut.”

Astraem mengangguk. “Maka mari kita mulai bab berikutnya... bukan hanya ujian dewa, tapi ujian tentang siapa kita sebenarnya.”

Dan mereka melangkah masuk ke gerbang cahaya, menuju dunia baru, di mana waktu tidak berjalan lurus — dan masa lalu, bisa jadi senjata... atau musuh terburuk.