Yang Datang Tanpa Undangan

“Null… ada yang aneh…”

Pesan dari Lumi masuk ke Discord jam 23.17.

Rei yang awalnya lagi asik ngoding sambil ngemil mie instan langsung duduk tegak. Tangannya refleks buka dashboard monitoring.

Lumi: “Tadi aku live bentar buat unjuk desain baru, terus tiba-tiba ada chat aneh masuk. Gak kayak spam biasa.”

Null: “Aneh gimana?”

Lumi: “Isinya ‘Wajah aslimu pasti gak semanis avatarmu.’ Terus muncul spam lagi ‘Berapa lama kamu bisa sembunyi?’”

Null: “Oke. Kirim rekamannya.”

Rei mulai kerja. Matanya fokus, jari-jari nari di keyboard. Dia langsung akses log Lumi, telusuri IP, analisa pola kiriman.

Dan... ketemu.

Seseorang lagi coba inject skrip ke halaman chat Lumi. Bukan cuma spam biasa. Ini teknik nyaru—seolah-olah dia viewer biasa, padahal dia ngeping server Lumi diam-diam. Kaya ngintip dari jendela yang dikira ketutup.

---

Besoknya di kampus, Hana kelihatan agak lelah. Matanya sedikit sembab, tapi tetap maksa senyum.

“Lo gak apa-apa?” tanya Rei pelan, cukup pelan biar gak kedengeran orang lain.

Hana ngangguk pelan. “Gak tidur aja. Banyak pikiran.”

“Kalau ada yang ganggu... kasih tahu.”

Hana melirik. Tumben banget Rei ngajak ngomong duluan.

Tumben banget juga... dia terdengar peduli.

Tumben banget... bikin jantung Hana gak stabil.

“Tenang aja. Aku... punya temen yang bisa bantu.”

Rei tersenyum kecil. Gak bilang siapa. Tapi dalam hati dia udah mulai siapkan lapisan keamanan ekstra buat Lumi. Semalam dia udah tanam protokol baru. Bot penjaga. Auto-ban IP mencurigakan. Dan... alarm kecil yang bakal kasih tahu kalau penyusup balik lagi.

---

Malamnya, Discord.

Lumi: “Kamu nyelametin aku lagi ya?”

Null: “Kebiasaan. Kamu suka banget bikin orang pengen jagain.”

Lumi: “Uwu 🙈 Tapi... jujur ya. Aku mulai takut.”

Null: “Jangan takut. Selama aku di sini, gak ada yang bakal ganggu kamu.”

Lumi: “Tapi aku gak tau kamu siapa. Gimana kalau kamu juga ternyata orang yang bisa nyakitin?”

Null: “Kalau itu kejadian, kamu boleh block aku selamanya. Tapi aku lebih pilih kamu tahu siapa aku sebenarnya… saat kamu siap.”

---

Hari Jumat.

Lumi streaming lagi. Semua tampak aman. Tapi di akhir sesi, tiba-tiba ada satu pesan masuk yang bikin Hana langsung kaku.

“Kamu pikir bisa sembunyi terus, Lumi? Aku tahu kampusmu. Aku tahu siapa kamu.”

Stream berakhir seketika.

Di balik layar, Hana mulai panik. Tangannya gemetar. Ini bukan lagi sekadar spam. Ini nyata.

Dia langsung DM Null.

Rei langsung buka laptop dan lempar hoodie-nya.

Ini bukan cuma soal kode. Ini soal keamanan nyata.

---

Rei berdiri di kamar, lihat diri sendiri di cermin.

Gue gak bisa sembunyi terus.

Lumi butuh perlindungan, bukan cuma dari Null, tapi dari... Rei.

Dan mungkin... udah waktunya mereka tau siapa mereka sebenarnya.