Jika perpisahan adalah luka, lalu bagaimana dengan pertemuan? Pernahkah kita bertanya pada setiap temu sebelum akhirnya kita menyalahkan perpisahan?
"Lalu akan tiba waktunya, bagi kita menertawakan sebuah tangis dan menangisi seluruh tawa. Entah ketika rindu itu telah usai atau disaat rindu itu datang secara tiba-tiba"- Rara
Setelah melalui begitu banyak perpisahan, akankah Rara bisa memandang dunia dengan cara yang berbeda? Digenggam oleh orang-orang yang begitu berharga, sedikit demi sedikit ia mengerti arti dari kata bahagia.
hingga akhirnya semua itu sirna dan ia terjatuh untuk kali kedua.
Haruskah aku berhenti saja? Ku harap kau menjawab, lewat apapun itu perantaranya