Di awal semesta, sebelum langit dan bumi terbentuk, terdapat sebuah retakan dalam hukum alam — sebuah Celah Takdir. Celah ini bukan bagian dari tatanan langit, melainkan kesalahan purba yang menyimpan kehendak yang tak tunduk pada hukum apa pun. Ia disegel oleh leluhur tertinggi dan dilupakan oleh sejarah... hingga suatu malam, seorang anak bernama Ren Liang lahir di desa terpencil Qingshui.
Ren Liang dilahirkan tanpa akar spiritual. Di dunia kultivasi, ia adalah sosok lemah, tak layak menjadi kultivator. Namun tanda-tanda aneh mengelilingi kelahirannya: bintang bergerak terbalik, naga langit meraung, dan dimensi bergetar. Ia bukan bagian dari dunia ini — ia adalah anomali, kesalahan yang tak bisa diperbaiki.
Saat usianya sepuluh tahun, ia mulai mendengar suara-suara dari Celah Takdir. Batu misterius yang berdenyut seperti jantung mengarahkannya ke jalan yang bukan milik para dewa ataupun iblis: jalan ketiga, jalur di luar hukum langit.
Sementara itu, para petapa tingkat tinggi dari berbagai penjuru dunia mulai merasakan pergerakan tak wajar dalam arus qi. Mereka tahu: sesuatu yang seharusnya tetap terkubur telah bangkit.
Namun Ren Liang tak tahu semua itu. Ia hanya seorang bocah yang dunia tolak, tapi yang diam-diam mulai mengancam keseimbangan semesta.