Sesuatu yang Nala temukan di dalam mimpi mungkin tak akan membiarkannya terbangun lagi.
Nala terjebak di dalam mimpi aneh yang terus berulang setiap hari Rabu. Ia terbangun di putih tak berujung dengan suasana sunyi senyap, hanya deru nafasnya yang terdengar. Namun di tengah-tengah itu semua ada sebuah pintu kayu tua berdiri kokoh seolah mengundang Nala untuk membukanya. Nala sadar bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar mimpi biasa di balik pintu misterius itu. Apa yang mengintai di balik pintu itu? Ketakutan atau harapan? Atau sesuatu yang lain?